▶️The Moment When (2)

1.1K 150 5
                                    

April 2015

Kegiatan yang paling ditunggu oleh murid kelas sebelas—Study Tour—pun tiba. Selama delapan hari ke depan, mereka akan mengunjungi berbagai tempat. Mereka terlihat sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini meskipun ada tugas kelompok yang harus diselesaikan. Selain karena dapat istirahat dari kegiatan sekolah, biasanya ketika Study Tour akan ada kejadian yang langka. Entah itu mengejutkan, menyenangkan, menyedihkan, atau lainnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari pertama mereka habiskan di perjalanan. Siang harinya para murid melakukan berbagai kegiatan dan malamnya mereka beristirahat. Pengecualian bagi tiga gadis yang duduk di bagian tengah. Siangnya mereka terjaga, begitu pula ketika malam datang. Bedanya, mereka mengecilkan volume suara ketika malam hari. Mereka menghargai orang-orang yang ingin beristirahat sekaligus tidak ingin terciduk oleh sang wali kelas, Pak Yoseob.

"Medley lagu EXO aja, Ky," Dahyun meng-scroll  daftar musik di ponsel Pinky. Mencari-cari artis berawalan huruf E itu di tengah kegelapan.

"EXO mulu lo," Pinky merebut ponselnya, kemudian membuat daftar putar dalam waktu yang tak lama. "Kita karaokean lagu anak SM,"

Lagu Overdose yang tengah mereka nyanyikan mengundang kehadiran Eunbi, manusia yang kini berlutut di kursinya demi menonton konser gratis. Ia mengeluarkan ponsel, barangkali berguna.

"Ganti, ganti," Eunbi—masih dalam keadaan memegang ponsel—menggoyangkan tangan kanannya. Lagu Overdose yang telah diulang tiga kali itu berubah menjadi Lucifer. Bayangkan saja bagaimana geregetnya karaoke lagu Lucifer menjelang tengah malam, di daerah sepi pula.

Sementara Dahyun dan Pinky berkaraoke, Eunbi merekam tingkah kedua temannya untuk diunggah ke media sosial. Tak jarang tawa pelan keluar dari mulut mereka. Ketiga gadis itu kelihatannya terlalu asyik dengan dunia mereka sehingga tidak menyadari ketukan di jendela bus—tepat di samping kursi Pinky.

"Woi, itu siapa yang ngetuk-ngetuk?" tanya Eunbi yang tawanya sudah mulai reda. Ia menunjuk jendela yang berada tepat di samping Pinky.

"Belakang, kali," Pinky menjawab sekenanya. 

Tok, tok, tok ....

"Buka gordennya, deh, Ky," Dahyun menyikut teman yang duduk di sampingnya. Dengan malas, Pinky membuka tirai yang menutupi jendela bus.

"Ga ada siapa-siapa, tuh," Pinky kembali menutup tirai. Gadis itu memasang earphone di telinganya, kemudian menyandar ke jendela bus. "Tidur, tidur, daripada besok kecapekan,"

Baru saja Dahyun ingin memejamkan mata dan Eunbi duduk di kursinya, bus yang mereka tumpangi mengalami rem mendadak.

"Maaf, Pak, tadi ada cewek tiba-tiba nyeberang," ujar sopir bus ketika Pak Yoseob menanyakan apa yang tengah terjadi. "Enggak tahu itu siapa yang nyeberang tengah malam begini, tadi saya liatnya itu pakai baju putih sama rambutnya panjang. Tapi saya lihat, kok, enggak napak, ya, Pak?"

Dapat dipastikan bahwa Dahyun, Eunbi, dan Pinky batal tidur malam ini.

⏸️

alhamdulillah cerita ini udah lebih dari 100 vote 👏🏼👏🏼 makasih banyak buat yang udah vote (+baca dan comment) 😘😘

momenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang