▶️TM

936 132 6
                                    

TM itu ... apa, ya? Bukan singkatan dari The Man, bukan pula Top Man atau Top Most—nama itu sudah dipakai perkumpulan lain. TM hanyalah singkatan dari 'Tempat Mangkal', tak lain adalah tongkrongan yang terletak tepat di belakang sekolah.

Lalu, apa istimewanya tempat itu?

"Kalau enggak ada TM, gue enggak bakal ketemu sama mereka-atau sebaliknya," ujar Jinyoung—salah satu penghuni TM—saat ditemui pewawancara di TM sore kemarin.

"TM itu tempat di mana lo bisa istirahat abis sekolah seharian, atau ngafalin kunci (jawaban ulangan) sebelum sekolah," Renjun menambahkan sambil melirik dua temannya—Haechan dan Jaemin—yang rajin menghafal kunci jawaban ulangan harian.

"TM is everything," Jaemin membuat kesimpulan dari jawaban kedua temannya, ceritanya sok-sokan berbahasa Inggris—padahal langganan remedial.

Orang-orang berkata bahwa mereka bertemu dengan cara yang tidak terduga. Lantas, bagaimana pertemuan pertama mereka?

"Jadi gini, waktu kelas sepuluh itu ada—eh, ada Pak Sekretaris OSIS," Baru saja Haechan memulai penjelasan, sesorang yang disebut sebagai Sekretaris OSIS turun dari motornya.

"Sebenarnya kami bertemu karena sebuah insiden," Bomin—yang disebut sebagai Sekretaris OSIS—mengambil alih bagian temannya sekaligus menutup jawaban dengan senyum kepada pewawancara. Semoga saja orang yang mewawancarai masih hidup setelah sesi tanya-jawab—yang sesungguhnya tidak resmi—ini.

Baiklah, sepertinya hal ini akan menjadi rahasia mereka hingga waktu yang entah kapan.

Selain TM, ada satu lagi tongkrongan yang dihuni oleh teman satu sekolah mereka. Sering disebut Warkop, padahal warung kopi di sana sudah tutup. Tempat yang merupakan bekas warung kopi itu menarik banyak murid. Selain karena luas, letaknya yang jauh dari sekolah memungkinkan mereka untuk melakukan apa pun tanpa takut diciduk oleh Bapak Jaehwan dan pasukannya. Lalu, mengapa mereka lebih memilih untuk singgah di TM daripada Warkop?

"Warkop penuh," Jeno menjawab dengan singkat, padat, dan jelas.

"Ini kalau anak Warkop denger lo udah diapa-apain sama mereka," Terdengar tawa yang berasal dari mulut Jaemin dan Haechan.

"Maaf, ya, mereka emang kurang waras dari dulu," Dengan santainya, Sanha menyumpal mulut kedua temannya dengan daun kering. Si pewawancara mengangguk maklum, lalu kembali menanyakan hal yang sama.

"Di TM susah buat nyebat—ada CCTV yang ngarah ke sini—jadi gue ga usah minta parfum lagi kalau mau balik," Chani menunjuk sebuah CCTV yang mengarah ke tempat mereka berkumpul. "Tapi ada juga yang nyari mati,"

"Si Haechan, tuh," Hyunjoon muncul dari belakang bangunan entah-apa-itu, melirik temannya yang dengan santai mengisap rokok. "Kalau mau nyebat di belakang, jangan di sini,"

"Eh, ada Tuan Muda," Bukannya mematikan rokok, Haechan hanya tertawa. Untung saja ia tidak tersedak asap rokoknya.

Si pewawancara hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya. Rasanya ia ingin langsung menanyakan pertanyaan terakhir.

"Katanya, kalian punya komitmen yang ga boleh dilanggar sampai lulus, ya?"

Semuanya mengangguk, tetapi menolak untuk menjawab. Dasar anak-anak zaman sekarang.

⏸️

▶️coming soon◀️

momenWhere stories live. Discover now