▶️Black Suit

723 87 12
                                    

November 2017

"Mau ke mana, Pa?" Jeno yang tengah menonton Spongebob bertanya kala melihat sang ayah yang sudah rapi dengan setelan hitamnya.

"Mau ke acaranya Om Siwon," jawab Donghae sambil merapikan rambutnya.

"Sampai hari apa?" Ganti Si Sulung yang bertanya pada ayahnya.

Sudah merupakan hal yang biasa jika Siwon mengadakan acara yang memakan waktu lama. Sudah biasa pula dua bersaudara itu ditinggal ayah mereka selama beberapa hari karena acara tersebut. Pernah pula dua laki-laki itu tinggal berdua di rumah karena orang tua mereka diundang ke acara reuni yang diadakan oleh Siwon. Kadang mereka tidak habis pikir, seberapa kaya orang yang bernama Siwon itu karena sering mengadakan acara.

"Besok sore pulang." Donghae membalikkan badannya, berdiri menghadap kedua anaknya. "Kalian boleh bawa temen ke rumah, tapi jangan sampai kelewatan,"

Dua laki-laki yang sedari tadi menanyai ayah mereka mengangguk. Setiap kali Donghae—terkadang dengan istrinya—akan bepergian, pesan tersebut selalu ia sampaikan. Kedua anaknya pun tahu 'kelewatan' seperti apa yang dimaksud oleh ayah mereka. Ya, meskipun mereka sering melanggar batas 'kelewatan' itu karena Jeno kerap mengadakan permainan truth or dare.

Tolong jangan suudzon dulu, mereka masih ada di batas wajar.

"Mama ikut?" Jeno kembali bertanya kepada ayahnya dan dibalas dengan anggukan. "Emangnya ada acara apaan, Pa?"

"Lelang jas hitam,"

Jeno membelalakkan matanya, kaget, sementara kakaknya senyum-senyum sendiri. Jeno kaget karena bisa-bisanya ada manusia yang melelang jas hitam, sementara kakaknya tersenyum karena benda itu mengingatkannya pada sesuatu.

"Mikirin cewek rooftop?" Jeno memukul pelan bahu kakaknya, menggoda lelaki yang lebih tua setahun darinya itu. Berusaha mengungkit kejadian yang dialami kakaknya usai pesta perpisahan.

"Cewek rooftop siapa?" Pertanyaan dari Donghae menghadirkan senyum di bibir Jeno dan alarm tanda bahaya bagi kakaknya.

"Itu, Pa, cewek yang abis perpisahan ci—"

Tangan kanan sang kakak berhasil menutup mulut Jeno tepat pada waktunya.

Donghae hanya bisa menggelengkan kepalanya, tidak mengerti dengan apa yang ada dalam pikiran kedua anaknya. Lelaki itu memutuskan untuk pergi ke teras rumah, menunggu sang istri yang sedari tadi belum selesai memoles wajah.

⏸️

sebelumnya, mari kita mengapresiasi video di bawah ini

sesungguhnya aku gemas sama jeno, abangnya, dan rahasia-rahasia mereka

masih adakah yang mau menebak siapa abangnya jeno? apa aku keep aja jawabannya sampai waktu yang telah ditentukan?

momenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang