▶️Nostalgi(l)a Episode 1

2.1K 303 25
                                    

Bagi Taehyung, SMA adalah masa-masa yang paling indah, itu pun sebelum Kurikulum 2013 menyerang.

Masa-masa ketika KBM-Kegiatan Belajar-Mengajar-berakhir pukul 14.30. Masa-masa ketika ia dapat menghabiskan waktu di belakang sekolah hingga sore hari. Masa-masa ketika ia masih bisa bersantai dan melakukan apa yang diinginkannya meskipun ujian telah mengantre.

Dari semua itu, ada sebuah hal yang ia rindukan.

Keluar-masuk ruang BK karena terciduk oleh Bapak Jaehwan yang Terhormat.

Terciduk saat terlambat datang ke sekolah, terciduk saat memakai celana pensil, terciduk saat diam-diam ke kantin dengan alasan ke toilet, terciduk saat melakukan jual-beli kunci jawaban, hingga terciduk saat bertengkar dengan Bobby di lapangan upacara.

Seperti pada hari itu, ketika Taehyung harus mendekam untuk kesekian kalinya di ruang BK.

"Kalian ini sudah kelas dua belas, bukannya belajar, malah berantem di tengah lapangan." Bapak Jaehwan menceramahi kedua muridnya sambil mencari sesuatu di ponselnya. Beliau mendekatkan ponsel dengan casing bergambar lele itu ke telinganya. Tidak peduli dengan kedua muridnya yang berwajah masam.

"Halo, ini benar dengan Ibu Hani?"

"Ya, ini saya sendiri. Ada apa, ya, Pak?"

"JANGAN MANGGIL EMAK SAYA, APA, PAK!" Taehyung memohon-mohon kepada Bapak Jaehwan agar tidak jadi menelepon ibunya. Sementara Bapak Jaehwan hanya terkekeh, sesekali mengisyaratkan muridnya untuk diam.

"Begini, Bu, anak Ibu tadi bertengkar dengan temannya di lapangan upacara. Saya ingin mengundang Ibu ke sini untuk menandatangani surat-"

"Pak, sumpah, Pak, jangan kasih saya SP, saya ga mau uang jajan saya dipotong," Taehyung berlutut di depan Bapak Jaehwan, berharap bahwa guru itu batal memanggil orang tuanya.

"Baik, Bu, saya tunggu, ya." Bapak Jaehwan mengakhiri percakapan, kemudian mengetik sesuatu di ponselnya.

"Kalian diem aja di sini, jangan ke mana-mana. Bapak sudah menghubungi orang tua kalian."

"Pak, mending panggil Bu Yuri aja, daripada ngundang orang tua." Bobby dengan santainya memberi saran yang tidak berguna. Wali kelasnya itu memang merupakan penyelamat- terbukti dari batalnya hukuman skors yang dijatuhkan pada Bobby-tetapi ....

Menurut Ong Seongwoo, kekuatan emak-emak lebih besar daripada wali kelas, bahkan kepala sekolah.

"Ga guna banget usulan lo," Taehyung meletakkan kakinya di meja Bapak Jaehwan dengan santainya. "Harusnya lo bilang dari tadi, biar emak gue enggak dipanggil."

Kedua pemuda itu saling tatap, berencana melanjutkan keributan di ruang BK. Untunglah Bapak Jaehwan merupakan manusia yang peka terhadap lingkungan sekitar dan dapat mengendalikan suasana sehingga ruang BK aman dari kerusakan.

"Kalian kenapa bisa berantem lagi, sih?" Bapak Jaehwan menatap kedua muridnya. Tidak ada jawaban, beliau kembali bertanya. "Gara-gara cewek yang itu, ya?"

Taehyung mengangkat alis, sementara Bobby tersenyum miris.

"Kalian masih aja ngeributin cewek orang." Bapak Jaehwan menghela napas. Dua pemuda di hadapannya membulatkan mata, menagih penjelasan lebih lanjut. "Pacarnya alumni sini, kalau kalian pengin tahu, namanya ada di daftar murid yang lolos PTN-Bapak lupa namanya."

"Nah, itu orangnya." Bapak Jaehwan menunjuk seseorang yang tengah duduk di sofa, tenggelam dalam bacaannya. Dua pasang mata ikut memerhatikan lelaki itu, penasaran dengan 'saingan' mereka.

Melihat lelaki tersebut, Taehyung dan Bobby tersadar bahwa mereka hanyalah butiran debu jika dibandingkan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat lelaki tersebut, Taehyung dan Bobby tersadar bahwa mereka hanyalah butiran debu jika dibandingkan dengannya.

⏸️

"Ada kata-kata terakhir? Atau kesan-pesan dan kirim salam?"

"Ada." Taehyung menarik napas usai mengakhiri ceritanya. "Bob, gue tahu lo lagi nyari cewek, tapi,"

"Tolong seleranya diturunin, soalnya yang lo incer udah di-tag semua."

⏸️

hamdalah cerita ini udah ((lebih dari)) 100 reads 😊😊 makasih buat manusia yang membaca, nge-vote, dan comment di cerita ini 😘😘

momenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang