▶️Gitar

735 109 11
                                    

Oktober 2016

"Ajarin gue main gitar, dong,"

Jeno melirik ke pintu kamarnya yang dibiarkan terbuka. Kakaknya berdiri di sana, kini tengah memohon untuk diajarkan cara bermain gitar. Jeno yang masih asyik dengan game-nya malas meladeni permintaan kakaknya.

"Minta ajarin sama Papa aja," Jeno mengusir kakaknya secara halus.

"Papa lagi pergi,"

Layar ponsel menampilkan tulisan game over. Jeno yang awalnya malas meladeni kakaknya pun bangkit dari kasur. Ia menghampiri kakaknya yang tengah tidur-tiduran di karpet merah.

"Tumben," Jeno ikut tidur-tiduran di samping kakaknya. Laki-laki yang baru menjadi siswa kelas sebelas itu menatap heran sang kakak yang kini senyum-senyum sendiri. "Lo mau deketin cewek, ya?"

"Iya," Kakaknya menjawab dengan iringan tawa. "Mana temen gue juga deketin cewek itu, lagi,"

"Kayak Bang Moonbin aja lo, saingan sama temen sendiri," ujar Jeno. Ia melirik kakaknya yang masih senyum-senyum sendiri. "Telat lo, harusnya kalau mau saingan dari kelas sebelas. Kalau sekarang, kan, keburu pisah,"

Suasana hening untuk beberapa saat. Dua bersaudara itu tenggelam dalam pikiran masing-masing. Entah itu Jeno yang keheranan dengan perilaku kakaknya atau si kakak yang—tumben—pikirannya dimasuki perempuan.

"Lo tau dia suka sama doi lo juga dari kapan?"

"Pas Study Tour," jawab sang kakak sambil menatap langit-langit kamar. "Tapi dia ngejarnya baru sekarang,"

"Kenapa lo enggak ngejar doi dari dulu?" Pertanyaan dari Jeno membuat kakaknya terdiam untuk beberapa saat. Ia memutuskan untuk bangkit dari karpet dan mengambilkan gitar untuk kakaknya.

"Kebanyakan main sama Chani, sih," Jeno menyerahkan gitar kepada kakaknya. "Nih, mumpung gue lagi baik,"

Perlu diingat bahwa sesungguhnya Jeno tidak mengetahui perempuan macam apa yang diincar oleh kakaknya.

⏸️

coming soon

⏸️

dosa apa abangnya jeno sampe aku sembunyiin terus identitasnya 😂

ada yang bisa nebak itu siapa?

momenWhere stories live. Discover now