▶️Kenalan

803 93 12
                                    

Januari 2017

Bel tanda pulang telah berbunyi. Koridor kelas dua belas menjadi tempat paling ramai saat itu. Tempat itu dipenuhi murid-murid yang baru keluar kelas usai menjalani KBM selama delapan jam. Banyak dari mereka yang lalu-lalang di sana. Entah itu mereka yang ingin cepat pulang, yang ingin mengunjungi kelas lain, atau bahkan, yang ingin pergi ke kantin.

Seorang lelaki berjalan dengan santai, melewati pintu demi pintu kelas yang dikerubungi orang-orang. Tangan kanannya menggenggam segelas lemon tea, sementara tangan kirinya sibuk merapikan rambut. Anggap saja tangan kirinya itu mengusir kejadian semalam yang enggan pergi dari pikiran lelaki itu.

"Woi," Ia menoleh, menemukan Rocky—teman satu ekstrakurikulernya selama dua tahun—yang menampakkan dirinya dari balik jendela kelas. "Sini, dah,"

"Kenapa?" Ia bertanya usai masuk ke kelas yang terletak tepat di samping bank sekolah itu. Didudukinya bangku kosong yang ada di dekat pintu.

"Kata Jeno, lo abis kenalan sama cewek, ya?" tanya Rocky sambil menyalin tugas dari Pak Kyuhyun—latihan Integral Trigonometri.

Ia mengangguk. Sesungguhnya, ia sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi. Jeno—adiknya—memang mengunci rahasianya di depan orang tua mereka, tetapi dibuka lebar-lebar kepada teman-temannya. Termasuk kepada Rocky, yang entah bagaimana ceritanya selalu mengetahui rahasianya. Dari acara menyukai gadis yang sama dengan teman sendiri, kejadian di rooftop tempat les, hingga perkenalannya dengan seorang gadis semalam.

Jangan suudzon dulu, mereka berkenalan di depan gedung tempat les saat menunggu hujan reda malam kemarin.

Kejadian itu pula yang membuat pikirannya kacau seharian ini.

"Lo kalau kenalan sama cewek, tuh, jangan kayak kanebo kering," Rocky menghentikan kegiatan menyalin tugasnya. Ditatapnya lelaki di hadapannya sebelum ia kembali berbicara. "Kan, gue udah ngajarin lo cara kenalan sama cewek,"

"Kapan lo ngajarinnya?"

"Emang beloman?" Rocky balik bertanya, kemudian terdiam sebentar. "Ya udah, sekarang gue ajarin,"

Dalam waktu beberapa detik, terdengar panggilan yang ditujukan untuk Yoojung. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, kali ini gadis itu datang cukup dengan satu panggilan. Ajaibnya lagi, kali ini Yoojung langsung menuruti permintaan Rocky.

Ya, meskipun apa yang diminta tidak terlalu berguna.

"Kenalin, gue Yoojung," Gadis itu mengulurkan tangan kanannya, mempraktikkan cara berkenalan yang baik dan benar menurut Rocky.

"Gue Rocky," Uluran tangan dari Yoojung disambut dengan baik, bahkan Rocky sengaja menjabatnya cukup lama. Lelaki itu melepaskan tangannya, kemudian tersenyum kepada gadis di hadapannya. "Panggil aja 'Sayang',"

Suasana menjadi hening. Para penonton melongo. Baik itu kakak dari Jeno yang lemon tea-nya belum habis atau Dayoung dan tetangga lelakinya yang tengah belajar di belakang kelas.

Masalahnya, siapa juga yang tidak heran saat melihat pipi Yoojung yang merah merona karena Rocky?

"Ini kalian emang lagi ogah berantem apa gara-gara kejadian kemarin?" Lelaki yang duduk bersama Dayoung memecah keheningan.

Detik itu pula, kakak dari Jeno menyadari bahwa selama ini ia datang untuk menjadi nyamuk. Seharusnya ia tidak usah meladeni perkataan Rocky mengenai cara berkenalan yang katanya, sudah diajarkan.

Ketahuilah, cara berkenalan yang baik dan benar menurut Rocky menjurus kepada suatu hal yang disebut modus.

⏸️

adakah yang sudah tahu siapa abangnya jeno? (kasihan banget emang ini orang aku umpetin terus)

atau ada yang tau siapa tetangganya dayoung?

oke sip—sesungguhnya mereka adalah spoiler.

momenحيث تعيش القصص. اكتشف الآن