▶️PHP

625 75 10
                                    

November 2016

"Terminal, Bang?" Yoojung bertanya kepada sopir angkot 03 yang sedari tadi ada di depan Indomaret.

"Iya," Sopir angkot menjawab, memberi lampu hijau untuk dua gadis yang akan menaiki angkot.

Satu siang di akhir November yang disalahgunakan oleh Yoojung dan Doyeon. Mereka memanfaatkan jam kosong yang akan berlangsung hingga bel pulang untuk kabur dari sekolah. Berbekal surat dispensasi yang telah mereka dapat dengan penuh perjuangan, kini keduanya telah ada di dalam angkot. Kalau saja pada hari itu Doyeon membawa motor, mereka tidak akan terjebak di sana.

Jangan kira kaburnya mereka dari sekolah berdasarkan tujuan yang tidak berfaedah. Mereka berniat untuk membeli buku latihan soal. Semua ini bermula dari chat mereka semalam, setelah dua gadis itu membicarakan guru Matematika yang tidak bosan-bosannya membahas tentang ujian.

"Lo kenapa enggak ngajak temen sekelas aja, sih?" tanya Doyeon ketika angkot sudah mulai berjalan. Gadis itu mengipasi dirinya dengan kipas bergambar tomat yang gambarnya sedikit mengelupas, mengusir gerah.

"Inget Bhineka Tunggal Ika, Doy." Yoojung melirik teman yang duduk di hadapannya. Doyeon menghela napas saking hafalnya dengan prinsip teman dua belas tahunnya itu. Sepertinya hanya Yoojung yang menganut prinsip 'jurusan boleh beda, tapi buku soal harus satu merek'.

Bukan Yoojung dan Doyeon kalau kehabisan bahan obrolan. Sejak angkot berangkat, dua gadis itu tidak berhenti mengeluarkan suara. Untungnya, tidak ada orang lain yang menumpang di angkot tersebut selain mereka. Itu artinya, hanya sopir angkot yang mendengar ocehan tanpa henti dari mereka hingga detik ini.

Sampai seorang murid SD datang dan bertanya kepada sopir angkot.

"Stasiun, Bang?"

Penumpang bertanya, sopir menjawab.

"Ayo,"

Saat itu pula Yoojung dan Doyeon berhenti mengoceh.

"Ini kenapa jadi ke stasiun? Terus kita gimana?" Doyeon bertanya dengan volume suara yang amat pelan. Terdengar kepanikan dari suaranya.

Ajaibnya, Yoojung menanggapi pertanyaan tersebut dengan santai.

"Tenang, Doy, kita turun aja abis ini." Gadis itu menenangkan temannya. "Gue udah biasa, kok, di-PHP-in sama sopir angkot."

⏸️

yang pas sekolah pergi-pulang naik angkot mana suaranya wkwk

momenWhere stories live. Discover now