▶️One More Chance

766 111 13
                                    

video yang di mulmed boleh lah ditonton dulu :)

⏸️

Oktober 2015

"Maafin Jeno, Pa,"

Donghae menghela napas. Di hadapannya, Si Bungsu menundukkan wajah. Mereka masih saling diam. Entah karena sang ayah yang tidak ingin membuat kekacauan di malam hari atau si anak yang tidak berani berkata-kata.

Malam itu—kelihatannya—adalah kali terakhir Jeno berada di arena balap liar. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Setelah melalui puluhan Sabtu di arena balap liar, sang kakak mengetahui keberadaannya di sana. Kakaknya melaporkan dirinya kepada ayah, entah bagaimana caranya. Kini, jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan ia masih terjebak dalam interogasi dadakan.

"Ambil aja motornya," Si Sulung—yang katanya malam-malam begini mengantar teman pulang—bersuara dari meja makan. Diteruskan dengan suara yang dihasilkan perkumpulan alat makan.

"Kamu nebeng aja, ya, sama Kakak?" Donghae bertanya dengan hati-hati, khawatir akan keluar penolakan—semoga tidak berupa teriakan—dari Jeno. Biarlah ini menjadi urusan para lelaki di rumah, jangan sampai istri tercintanya ikut campur.

Jeno menggeleng. "Kakak berangkatnya siang, Pa,"

Donghae mengangguk, memaklumi alasan putra bungsunya. Walaupun hanya berbeda satu tahun, jam berangkat mereka ke sekolah tidak sama. Ia pun tahu bahwa Jeno baru beberapa bulan menjadi siswa SMA—di sekolah yang jauh dari rumah—dan tentu saja tidak mau mencari masalah di sekolah. Bahkan Jeno menolak untuk berangkat di atas jam enam pagi, khawatir terlambat.

"Bolehin Jeno bawa motor sendiri, ya, Pa? Jeno janji enggak bakal ke balapan lagi," pinta Jeno dengan suara yang mulai bergetar.

"Jangan diulangin lagi, ya," Donghae menepuk bahu Si Bungsu. Ia berlalu ke ruang makan usai mengingatkan anaknya untuk segera tidur.

"Iya, Pa," ujar Jeno pelan. Dalam hitungan detik, ia meninggalkan tempat interogasi. Ia ingin cepat sampai di kamar, tidur, dan melupakan apa yang terjadi malam ini.

Sementara itu, Donghae bergabung dengan Si Sulung yang tengah menyantap makan malam. Mereka duduk berhadapan dan ini memungkinkan Donghae untuk menenggelamkan anaknya dalam obrolan tengah malam.

"Akhirnya jok belakang motor Kakak ada yang ngisi, ya," Donghae membuka obrolan dengan putra pertamanya. "Cewek, ya? Tadi Papa liat rambutnya panjang, dikucir satu,"

Si Sulung senyum-senyum sendiri, secara tidak langsung mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya.

⏸️

coming soon

⏸️

aku juga ga ngerti sebenernya kenapa identitas abangnya jeno disembunyiin mulu wkwk

tapi yang bisa nebak siapa boleh lah aku kasih gratis request cast/jalan cerita

btw itu mv barunya suju sangat aesthetic :)

momenWo Geschichten leben. Entdecke jetzt