"kau tahu?" seru vampire itu, merentangkan tangannya, memutar tubuhnya ke arah vampire lain. "dalam legenda, darah vampire murni itu memiliki darah yang penuh keabadian. Jika mendapatkannya, vampire biasa seperti kami pun akan mendapatkan kekuatan yang sama."

Secepat kedipan mata, para vampire menyerang. aku segera melompat mundur, David mengangkat kedua gadis itu bersamanya dan terbang keluar melewati cela lubang yang besar. vampire itu tidak hanya menargetkan Alva—yang sekarang sudah dikerumuni dan aku tidak bisa melihat sosoknya di antara tubuh-tubuh pucat itu—mereka ikut mengejar kami. Seorang vampire berhasil meraih kaki ku dan melemparku dengan mudah hingga jatuh melewati lubang, aku mengayunkan tangan, membuat lapisan es sebelum aku jatuh lebih dalam. Punggungku nyeri menghantam es yang keras, tapi lebih baik dari terkikis perlahan oleh lereng yang tajam.

Para vampire itu ternyata bisa terbang, setidaknya mereka dapat melompat dari satu tebing ke tebing yang lain dengan mudah. Salah satu mereka yang melihat ku berhasil selamat, menukik turun, aku berdecak, berbalik dan berlari. Menciptakan pijakan yang melekat di dinding. Tapi itu percuma untuk kabur dari mereka, mahluk-mahluk itu jadi lebih terlihat seperti zombie yang haus akan darah daripada vampire yang terlihat elegan seperti di tv.

Aku meluncur dengan menciptakan jembatan es antar tebing. Kejar-kerajaan tak terelakkan, aku kehilangan jejak David bersama dua gadis lain, Alva bisa mengurus masalahnya sendiri. Aku pergi ke tempat yang lebih tinggi, menghindari satu persatu tubuh vampire yang melayang ke arah ku, mereka dapat dengan mudah membaca tiap pergerakan ku sampai akhirnya mereka berhasil memukul ku hingga terpelanting ke dinding tebing yang tajam.

Sesosok vampire sudah ada di depan mata ku, dia menyeringai, tidak sempat! Tangannya melayang ke arah ku, mencengkram perut ku. dingin merambat sekujur tubuh ku, dan ku lihat pandangan ku terpecah-pecah. aku merasakan tubuhku melayang di udara, berputar mirip angin dan mendarat di puncak lereng yang agak jauh. Vampire-vampir di sekeliling ku menatap ku terkejut, aku mencoba menatap diri ku, tapi yang kudapati hanyalah kekosongan dengan serpihan salju melayang di sekelilingku.

Aku menarik nafas panjang karena kaget, berusaha merasakan tubuhku yang menghilang. untungnya salju-salju itu bersatu dengan cepat, membentuk tubuh ku dari tumpukan salju yang berubah menjadi kulit dan penampilan ku sebelumnya. nafas ku agak tercekat, aku sungguh kaget! Aku bisa berubah menjadi serpihan salju dan melayang dibawa angin sesukaku! Ini pengalaman baru!

Seringai terbentuk di wajahku, vampire-vampir itu mengeluarkan suara geraman bersama wajah pucat mereka yang mengerut marah. Aku melompat, pandangan ku kembali terpecah-pecah. tubuh ku mengikuti arus angin, para vampire itu hendak mengejar ku. melayangkan tangan-tangan kurus mereka dengan kuku-kuku panjang, tapi semuanya melewati tubuhku seperti menyapu angin. Ku gunakan kesempatan ini untuk menemukan David, ada banyak vampire yang melesat diantara dinding-dinding batu, mereka sangat cepat.

Dari arah kastil, cahaya merah sesekali menyala, beberapa vampire terhempas keluar—walau mereka bisa berputar di udara dan mendarat di dinding tebing—oleh tekanan yang ikut meretakkan dinding kastil. Alva berada di tengah-tengah ruangan kosong itu, terbang ke segala arah, merobohkan satu persatu Vampir. Dari jauh aku bisa melihat dia luka, darah mengalir di beberapa bagian tubuhnya. vampire-vampir disana menggila, senyum-senyum merekah di wajah mereka, benar-benar tampak seperti pemburu yang kehausan.

Ku temukan David agak jauh dari kastil itu, dia cukup kesulitan membentengi dirinya dari para vampire yang terus terbang ke arahnya. Valery dan Melly bersembunyi di dalam dinding besi yang diciptakan David, ada kejadian aneh di sana, ketika para Vampir itu hendak mendekati dinding besi Valery dan Melly, mereka tiba-tiba berteriak menjauh sambil memegangi tangan mereka yang melepuh.

Tunggu, apakah mereka anti terhadap besi? Pantas saja Vampir-vampir yang menyerang David selalu tampak ragu untuk mendekati, walau akhirnya mereka akan terlempar kembali sambil berteriak kesakitan.

WIZARD (Broken Butterfly) ENDWhere stories live. Discover now