Peringatan

3.6K 269 7
                                    

Pagi itu salju mulai turun, walau tidak lebat namun membuat pemandangan di pagi itu terasa begitu putih. Biasanya aku tidak akan beranjak dari tempat tidur dalam beberapa jam, jika pun aku harus bangun pilihan pertama ialah sarapan, menghabiskan coklat panas sambil membuka beberapa komik atau novel. Berusaha keras untuk tidak menyentuh air yang pastinya sudah membeku, dan sangat malas untuk keluar dari rumah. Namun anehnya, aku sama sekali tidak merasakan dingin yang teramat sekarang, memang cuacanya menjadi dingin, tapi tidak membuat ku menggigil. Hanya kesejukan yang nyaman dengan tubuh ku, entah apakah ini karena efek dari kekuatan ku juga.

Ryoko dan Alva sudah menghilang sejak subuh, entah pergi kemana mereka. setiap orang memiliki aktivitasnya masing-masing. Kelas dimulai pukul sepuluh ketika musim dingin tiba, karena itu aku dengan sangat bersemangat untuk bermalas-malasan pagi ini. berniat untuk kembali tidur ketika mata ku menemukan jam menunjuk pukul tujuh, pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan sangat kencang. Belum sempat aku bereaksi, seseorang menarik selimut ku dengan begitu kuat hingga aku tidak sempat menahannya.

Awalnya aku akan menerikkan kekesalan ku, tetapi ketika mata ku menangkap raut muka Alva yang aneh aku langsung mendudukan tubuh. Menarik nafas dan bertanya sambil mengernyit. "ada apa?"

Alva tidak mengatakan apapun untuk beberapa saat, hanya menatap ku dengan kening berkerut dan riak wajahnya yang pucat seolah dia baru saja muntah. "kita ketahuan."

Mata ku terbelalak, sesuatu jatuh dalam perut ku. "apa?"

"Faradiba," Alva merunduk, ku lihat sekujur tubuhnya bergetar. "danau."

Alva mencengkram tubuhnya dengan sangat erat. Aku bangun dengan kebingungan dan menghampirinya, merunduk mencoba menatap wajahnya yang tersembunyi oleh rambut pirangnya. "Alva, ada apa dengan Faradiba? Danau?"

Gadis itu mendongak, sekujur tubuhnya bergetar dan air mata tumpah membasahi pipinya. "kita ketahuan, Pira! Faradiba ditemukan mati di tepi danau belakang akademi!"

Ditengah kabar buruk itu, pikiran ku melayang pada malam sebelumnya sesudah kami melakukan pertemuan di perpustakaan untuk melaporkan penemuan hari itu, seperti biasa kami akan langsung ke kamar masing-masing. Untuk menghindari kecurigaan kami memilih jalan berpencar, malam itu aku bersama dengan Faradiba dan teman-temannya. Mereka tampak baik-baik saja, berjalan bersama sambil sesekali bercanda ria.

Namun tepat pagi harinya, kabar buruk itu mencapai telinga ku. bagaimana bisa?!

Yang ku lakukan berikutnya adalah pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuh secukupnya. Mengenakan seragam akademi selagi Alva melakukan sesuatu di tempat tidurnya. Kami pergi keluar setelahnya, lorong memang tampak sepi namun saat kami tiba di aula utama asrama perempuan tempat itu penuh. Terutama para Master yang terlihat berkeliaran, mata ku menangkap keberadaan Valery yang menangis tersedu-sedu, disampingnya Dini yang mencoba menenangkannya dan Sirti yang berdiri bagaikan patung berwajah pucat. Aku yakin mereka yang di introgasi pertama kali karena selalu terlihat berada di dekat Faradiba.

Ternyata tidak hanya orang-orang dari asrama perempuan yang berkumpul di sana, pintu asrama yang terbuka lebar menampakkan kumpulan anak-anak dari asrama laki-laki ikut berdiri mengelilingi halaman depan. aku segera menemukan keberadaan Jordi, Sapta, dan Ray yang berdiri di barisan paling depan. Sapta dan Ray memasang wajah terkejut sedangkan Jordi menekuk wajah datar.

Aku berbalik dan mencoba fokus ke sekeliling. Mencari orang-orang yang ku kenal lainnya, Melly dan Sarah tidak terlihat dimanapun, sosok Ryoko berada di samping Master Margial. Mata hijau Ryoko menangkap keberadaan ku, saat itu juga Master Margial menoleh dan mereka berjalan ke arah kami.

Dengan susah payah aku meneguk ludah dan menenangkan diri ku, walau tahu aku bukan pelakunya tetap saja situasi ini paling gawat yang pernah ku lalui.

"apakah kalian benar-benar tidak tahu kemana Faradia pergi malam itu?" tanya Master Margial.

WIZARD (Broken Butterfly) ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora