Rahasia Dea

2.6K 230 5
                                    

Raja Cahaya adalah sosok yang tidak terlalu mencolok ternyata, perawakannya muda seperti baru memasuki usia tiga puluh tahunan dengan wajah putih bersih mirip pahatan patung yang sempurna. Tubuhnya tegal dan sesuai porsi tingginya, tidak terlalu kekar maupun kurus. Pakaian mewahnya dan jubah panjang menjadi ciri khasnya, walau tanpa mahkota aura seorang raja terpancar dari sosoknya. Sepertinya tidak diperlukan mahkota untuk membuatnya berwibawa, dia memiliki rambut emas yang berkilau, benar-benar mirip emas, dan mata biru cerah yang mirip seperti batu safir.

Sang Raja duduk di ujung meja panjang itu di kursi kebesarannya, ia melepaskan mantelnya yang dibawa oleh seorang penjaga yang berdiri beberapa meter di belakang kursinya. Ruang makan tidak terlalu luas ini tampaknya disediakan untuk makan sehari-hari dan acara yang lebih akrab. Namun tetap didesain untuk membuat siapa saja yang makan di sini terkesan dengan kekayaan kerajaan. peralatan makannya terbuat dari perak mengkilap, cawan berlapis emas, piring-piring kristal, serta butiran berlian yang menggantung dari tempat lilin di dinding. Langit-langit ruang makan dihiasi dengan lampu kristal yang menggantung di setiap sudutnya, lebih tampak seperti air yang membeku menggantung di atas sana ketika musim dingin.

Tidak hanya kami yang makan bersama Raja namun ada perwakilan dari Tetua Agung yang ikut bersama. Dari yang dijelaskan oleh Ryoko, lelaki tua itu lah yang telah menyelamatkan kami dari serangan Ksatria Kegelapan. Tetua Agung itu sepertinya yang paling dipercaya oleh raja dan memimpin Tetua Agung lainnya, terlihat jelas ketika dia berbicara dengan Tetua Agung lain beberapa saat sebelum kami pergi ke ruang makan. Para pelayan berpakaian serba putih mulai membuka tudung-tudung kaca makanan utama, kemudian bergegas pergi meninggalkan ruangan. menyisakan hanya beberapa penjaga berzirah yang berdiri di sudut-sudut ruangan.

Raja memulai makan terlebih dahulu, kemudian diikuti Tetua Agung dan kami yang makan dengan canggung. Tentu saja kami tidak bisa menahan diri untuk tidak terpaku dengan banyak dan penuh warnanya makanan yang tersedia di hadapan kami, bau harum makanan itu sampai tercium menggoda. Kami makan perlahan untuk menikmati setiap sensasi makanan baru itu, ketika makanan sudah setengah dihabiskan barulah Raja membuka mulutnya.

"nah, silahkan kalian ceritakan perjalanan kalian hingga ke sini?"

Jordi yang duduk lebih dekat dengan Raja menjawab, menjelaskan secara detail tentang kejadian demi kejadian yang telah dilewati. Dimulai dari keputusan kami untuk mengungkap rahasia yang ada di menara Lex Talionis, penyelamatan Sora, hingga tibanya kami di Underworld dan perjalanan panjang yang kami lewati untuk sampai ke Kastil Putih. Bahkan Jordi tak segan untuk menceritakan bagaimana Faradiba, Rey, dan terakhir Sirti yang tewas dalam perjalanan. Jordi dapat membuat cerita panjang itu menjadi singkat dan sesuai untuk di dengar ketika makan, jadi tidak membuat kami emosi maupun mual ketika mendengarnya.

"sekali lagi aku turut berduka." Kata Sang Raja pelan, meletakkan peralatan makannya dan menangkup kedua tangannya diatas meja. dia menatap kami satu persatu dengan kelembutan seperti orangtua yang menyayangi anak-anaknya. "aku juga sangat senang dan bangga dengan pencapaian kalian hingga sejauh ini, aku yakin apa yang kalian lewati tidaklah sia-sia."

Kami hanya menganggukkan kepala mendengarnya, tidak ada yang berbicara. aku perlahan-lahan meneguk sup ku yang rasanya sangat sulit masuk ke kerongkongan. Kemudian pembicaraan selanjutnya di mulai oleh Sang Tetua Agung, ketika makanan utama sudah selesai. Sisanya digantikan dengan makanan penutup berupa kue-kue, semacam pudding, dan minuman-minuman berwarna.

"dari informasi yang kalian dapat," oh! Aku juga diberi tahu kalau informasi yang kami dapatkan sudah berada di tangan orang yang tepat. "dugaannya memang benar, kalau Dea mengincar Pohon Kehidupan, dan beruntungnya masih tidak bisa menemukan keberadaannya. Sepertinya penyerangan-penyerangan yang kita hadapi saat ini bukanlah awal sesungguhnya dari peringatan perang, Dea belum akan memulai perang hingga dia mendapatkan Pohon Kehidupan. Dan jika tujuan utamanya berhasil, tidak diragukan dia akan menyerang Underworld, hingga akhirnya menguasai Dunia Lain."

WIZARD (Broken Butterfly) ENDWhere stories live. Discover now