#49

1.5K 119 4
                                    

"Hallo, un di mana?" Nadine segera menyambar saja saat panggilannya di terima.

"Solo, kenapa nad?"
"Kok gk nunggu aku? Kan aku dah bilang aku pasti anterin. Kamu sama siapa? Mau pulang kapan? Naek apa?"
"Sama pak sopir travel, pulang nanti malam. Aku sibuk, dah ya"
"Aku kesana, jangan kemana mana. 2 jam lagi aku pastiin ada di depan pandanganmu. Tunggu aku ya babe, sorry telat. Tadi aku ada urusan"
"Iya, ya udah ya. Aku masih harus seminar ini. Kamu ati-ati, ada yg nunggu disini. Harus nyampe selamat lho"
"Hehehe, ngebut dikitlah. Biar cepet nyampe. Ya udah, bye"

Nadine bergegas pergi menuju kota tetangga itu, ia akan pastikan sampai dalam waktu 2 jam. Sebagai rasa bersalahnya karena gagal mengantar Una.
#########################
Sambil menunggu, Nadine memilih mendengarkan musik di ponselnya. Ia memasang earphone.

Ada banyak daftar putar yang sudah ia lewatkan, namun belum ada kabar dari Una kapan akan selesai.
Saat lagu beralih ke Lady Antebellum-Need You Now, Nadine tersenyum kecil. Terbayang wajah Una, suka sekali ia dengan lagu ini.

Nadine mulai bernyanyi mengikuti irama lagu. Ia tak peduli, suaranya yang buruk membuat manusia-manusia yang sedang berjalan menengok dan menertawakannya.

Saat pertengahan lagu, tiba-tiba ada yang menarik earphone sebelah kanannya. Una ikut duduk, memakai earphone kanan yang di tariknya tadi.

Suara merdunya melantunkan lagu favoritnya itu. Mengimbangi Nadine yang semakin semangat bernyanyi.

Mereka saling tersenyum, Una menggenggam tangan kanan Nadine.

"Hei, lama ya nunggu aku" una mengusap lembut peluh di kening Nadine.

"Hehe, gk kok. Baru 8 lagu yang keputer"
"Capek kan pasti kamu babe, harusnya di rumah aja. Aku udah gede, bisa balik sendiri"
"No no no, gak akan aku biarin kamu sendirian. Ntar kamu nyasar kaya biasanya. Yuk, katanya mo ke tempat nenek"
"Udah tadi, aku dah pamit langsung pulang habis seminar"
"Yahhhh, kamu tu ya. Di rumah nenek sendiri kok gak betah"
"Hehe, yuk. Aku lapeer banget"
"Mo maem apa? Ayam ya"
"Boseeeeen Nad!! Ayam mulu, sampe sampe mukamu dah keliatan kaya pantat ayam"

Una berdiri, berjalan lebih dahulu. Nadine menyusulnya.

"Eeeh, tunggu. Ngatain pantat ayam, ninggalin lagi"
"Lelet sih"
Una memeluk lengan Nadine saat Nadine sudah sejajar dengannya.

"Babe, gk mandi?" Una mengendus-endus tubuh samping Nadine.

"Iya kan, pasti gk mandi. Aiiiiihh Jorok, asem gini"

Una masih melakukan hal sama, Nadine dengan tiba tiba mengangkat tangan kanannya, lalu mendorong kepala Una dengan tangan kiri ke ketiaknya. Di tahannya di sana, sampai Una berontak ingin melepaskan diri.

"Hahahhahahaha, wangi babe?"
Tanya Nadine, lalu berlari meninggalkan Una.

"Awas ya!!!!!!! Ketangkep aku masak kamu jadi garang asem"

Una ikut berlari menyusul Nadine.

Setelah lelah berlari-larian. Mereka langsung masuk ke mobil.

Nadine tertawa terpingkal, melihat Una masih saja mengusap-usap kasar hidung dan bibirnya.

"Dah ihh, lebay kamu. Gk nempel juga"
"Gak nempel apanya! Hiiiih, masih kerasa acem gini di mulut sama idungku"
"Salahnya malah kesenengan, malah menikmati"
"Menikmati palamu peyang!!! Mo mati ini rasanya, kehabisan oksigen"

"Ciyeeee miss.una ngomong kasar. Tenang, kalo oksigen kan ada aku babe" nadine menaik turunkan alisnya, tersenyum jahil.

"Hiiihhhhh, aceeem banget sih. Jahat kamu nad, di ketekin"
"Lha salah sendiri, tinggi kok seketekku"
"Kalo bisa protes aku dah protes kenapa aku pendek"
"Dasar kunteeeeet"

"Ahhh terserahlah, yang tinggi silahkan menang"

Una cemberut, sebal sekali dia dengan sifat jahil Nadine.

Sepanjang perjalanan mencari tempat makan, mereka habiskan dengan bertukar cerita. Mengobrol santai, lalu beralih bernyanyi bersama.

Una memang jago sekali dengan gitarnya. Gitar yang selalu ada di mobil Nadine.

Una mulai memetik senar-senar itu, menghasilkan nada yang lembut di pendengaran.

"Nyanyi ya, aku bantuin kok"

Nadine mengangguk, lalu mulai mengeluarkan suaranya. Bernyayi mengimbangi suara petikan gitar.

"Nanti, aku nginep ya nad. Bosen di kost" ucap Una di tengah lagu.

"Apapun, asal kamu senyum manis terus babe"

"GEMBEEEEEL"

LOVE, NADINE and HELENA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang