#45 (tikus dan kentut)

2.2K 126 37
                                    

Kenangan, kata keramat yang lebih horor dari semua yang seram. Kata gila yang lebih gila dari semua kegilaan.

#Part ini cuma bagian dari Part masa lalu#

"Sayang ni lho liat, wow udah 70 tahun tapi badannya masih seseksi ini. Gilaaaaa, ahh Nad nenek seksi ini"

Helena berbicara dengan hebohnya.

"iya sayangku, iya. Makanya kamu olahraga terus ya, makan yg sehat. Biar sampe nanti kamu masih seksi, kaya nenek itu" jawabku mengusap kepalanya.

"elah, gue kek kambing di sini. Pacaran mulu ihh kalian. Gue kan juga sayang kalian" komentar maya tanpa menoleh dari majalah yang sedang di bacanya.

Entahlah, hari malas sekali rasanya. Kami memilih untuk berkunjung ke rumah maya, dan di sinilah kami. Tidur terlentang bertiga, helena di samping kananku, maya di samping kiri. Di balut dengan satu selimut hangat yang cukup lebar untuk kami gunakan bersamaan. Helana sibuk membaca artikel kesehatan dengan handphone nya, Maya yang sedari tadi sibuk dengan majalah fashionnya. Dan aku? Aku hanya sibuk menoleh kanan dan kiri, berkomentar dengan apa yang mereka perlihatkan kepadaku.

'dasar emak, liat baju bagus dikit rempongnya Gk ketulungan'

'lo aja tu yg Gk tau fashion!!!! Cewek apaan'  balas maya saat ku komentari kegiatannya yang menurutku membosankan itu.

"kak May, ni lho liat. Seksi banget kan, astagaaah" helena sedikit berteriak dengan antusiasnya.

"Ehh iya ya, inimah beneran idup sehat. Mukanya boleh nenek, tapi body Uhh Gk kalah sama lo len, beneran"

"halaaaah, lebay lo May, lebay!!" ku usap kasar mukanya.

Beberapa detik kemudian.

"huweeeek, nad lo jorok!! Ahh kentutkan lo!! Fuck!! Setan!! Bau"

Aku mulai cekikikan. Sambil mengibaskan selimut naik turun.

"tuh cium kentut gue tuh, lebay. Emak lebay. Makanya jang..... Awwww Awwww aww, sakit sakit sakit, aww" ringisku saat perutku di cubit helena.

"kamu!! Minta ampun Gak!? Lagian, makan apa sih tadi?"

"makan kamu" jawabku asal sambil menahan perih cubitannya.

"uuuuwwwwwaaw, ampuun len ampun. Awwww, sakiiiit"

Helena makin menarik cubitan di perutku. Dia tahu, aku tidak bisa di cubit. Rasanya, lebih sakit dari apapun, aku lebih memilih di pukul. Rasa sakitnya tidak seperih ini.

"mampus lo! Otak kok mesum terus isinya" celetuk maya.

Aku makin meringis, kulitku terasa panas dan perih. Helena yang melihat ekspresi wajahku, mendadak langsung melepas cubitannya.

"maaf sayang, aduh sakit banget ya? Maaf sayang ya, helen Gk maksud nyakitin Nadine. Maaf sayang" helena menarik kepalaku ke pelukannya.

Aku hanya mengangguk, menahan air mata yang hampir saja membuatku malu. Hanya karena cubitan saja? Aku bisa menangis. Iya, karena aku sangat benci di cubit.

"udah len, biarin aja. Nadine mah manja emang. Gak bisa di cubit dia tuh"

"berisik tau Gk lo May!!"

Aku berteriak, namun tertahan karena aku masih nyaman di posisi ini. Aku makin menenggelamkan kepalaku di dadanya. Tenang, entahlah aku tak bisa menjabarkan rasanya. Sesaat, tiba-tiba helena berteriak.

"aaaaaaarrghhh Aaaaaaa, aku takut, aku takut, aku takut"

Helena sudah tunggang langgang mencoba bangkit dari tidurnya, kakinya yg terlilit selimut membuatnya susah untuk bergerak. Kurasakan maya juga sama, mencoba bangkit dan berteriak teriak tak jelas.

"Aaaaaaa Aaaaaaa"

Akupun, mulai ikut. Mencoba bangkit, namun tubuhku tertahan dengan gerakan dua manusia itu. Helena dan maya malah saling bertubrukan beberapa kali dan membuat mereka semakin susah keluar dari selimut ini, melupakanku yang ada di tengah, dan terinjak injak.

Saat mereka sudah berhasil, mereka langsung lari dan berjongkok di dekat pintu. Tertawa lebar, dengan raut muka yang masih ketakutan.

"bwahahhahaahhaaha.. Anjirrrrr, hahhahahaha" helena tertawa, mengusap air matanya.

Ku lihat, maya pun sama. Tertawa memegangi perutnya.

"kalian ngapain sih!! Sakit badan gue. Di injek, di gencet kanan kiri" protesku.

"sorry, tadi ada tikus jatoh di pojokan situ" helena menunjuk ke arah pojok di sampingnya terlentang tadi.

LOVE, NADINE and HELENA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang