[MPB] Special Chapter (1) Awal Pertemuan

103K 2.4K 46
                                    


Satu....dua....ti....

"Aaaaa!" teriak bu Sum melihat di buku paket yang dia bawa ada kecoaknya. Dara yang sedang bersembunyi di bawah meja bersama ketiga sahabatnya, Bayu, Ziko dan Fandi pun langsung menahan tawanya saat melihat ekspresi bu Sum yang sedang kesal karena dijahili oleh mereka berempat.

"Cabut guys, bentar lagi kita bakal denger pidato kepresidenan." Ujar Dara memberi intruksi pada mereka bertiga. Mereka bertiga saling mengangguk dan bersiap untuk kabur.

"DARA!!" Teriak bu Sum melihat Dara keluar dari bawah meja dan langsung lari ke luar kelas bersama keempat sahabatnya, bukannya mereka berhenti tapi malah menambah kecepatan larinya.

"SINI KALIAN, BERANINYA KERJAIN IBU!" Teriak lagi Bu Sum menggema di koridor sekolah.

Mereka sekarang sudah berada di taman belakang sekolah dengan nafas yang masih terengah akibat lari tadi. Tapi untungnya mereka berhasil lolos dari kejaran bu Sum.

"Gila lo Ra, gue nggak nyangka lo berani banget ngerjain tuh guru." Ujar Fandi dibalas senyuman khas ala Dara.

"Siapa dulu dong, Dara..." bangganya pada diri sendiri.

"Gue nggak bisa bayangin gimana lo nanti pas udah SMA." Ziko menggeleng gelengkan kepalanya. Membayangkan Dara yang nanti akan jadi anak SMA, pasti sekolah itu akan dikacaukan olehnya.

Sifatnya yang masih anak SMP saja sudah membuat semua guru tak tahan dengannya, apalagi nanti ketika Dara sudah SMA, ahh pasti tak jauh beda dengan sekarang atau malah tambah parah..

Dia adalah troublemakernya sekolah ini. Dialah perusuh nomor satu di sekolah ini. Dan dia adalah Queen di sekolah ini. Panggil dia Dara, Adara Natasha Wijaya.

Cewek populer dengan segudang prestasi sebagai perusuh terbaik di sekolah. Sifatnya yang ceria dan blak blakan adalah ciri khasnya. Ciri khas yang membuat hati remaja laki laki pasti jatuh cinta padanya. Tapi sayang, Dara sangat acuh dengan namanya cinta. Cinta menurutnya hanyalah bualan dari ucapan lelaki. Kenapa begitu? Karena Dara sudah banyak melihat perempuan tersakiti karena bualan cinta itu. Bahkan sahabat sahabatnya itu sering sekali membuat bualan bualan tak bermutu kepada banyak perempuan.

"Gue doain semoga ada cowok yang mampu membuat Lo diem, nggak banyak tingkah kayak gini." Bayu mengadahkan tangannya seperti Baim yang lagi meminta doa.

"Nggak Bay, gue nggak yakin cewek kayak Dara gini bisa dapet cowok." Ucap Ziko yakin. Dara menatapnya dengan sinis.

"Udahlah, gue kesel sama kalian. Lagian gue nggak mau mikirin cowok. NGGAK PENTING." Ucapnya dengan tekanan di kalimat terakhir lalu cabut meninggalkan mereka bertiga.

"Lo mau kemana?" tanya Fandi.

"Bolos." Singkat dan sangat jelas jawaban Dara. Ia kemudian berjalan santai ke arah pagar belakang sekolah yang tidak ada penjaganya. Dengan lincahnya Dara menaiki pagar itu dan berhasil mendarat dengan sempurna di luar pagar. Sahabat sahabatnya hanya bisa menggeleng geleng kepala melihat tingkah Dara itu.

Dara menghampiri penjual bakso yang berada di seberang sekolahnya. Ia hendak mengambil motornya yang selalu dititipkan penjual bakso itu. Setelah mengatakan sesuatu pada penjual bakso itu, ia langsung saja mengendarai motor itu. Untung dia selalu membawa jeans-nya, kalau tidak mungkin ia akan kesulitan menaiki motor sportnya.

Bukan hal yang sulit bagi Dara mengendari motor sport seperti ini, bahkan mobil-pun Dara sudah lancar mengendarainya. Hebat bukan Cewek seler Dara ini. Cewek perusuh, tukang bolos, dan ratunya jalanan adalah sederet julukan yang dibanggakan oleh Dara.

Seperti sekarang ini, dia seperti menikmati dunianya sendiri saat mengendarai motornya. Tak satupun ocehan ocehan orang yang mengumpat padanya ditanggapinya. Ia tetap melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan ibu kota.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang