23. [MPB] Meet (1)

75.4K 3.7K 62
                                    


Yang di mulmed itu castnya Natha

Pagi cerah menyambut Dara yang sedang berada di teras rumahnya. Ia melihat jam yang melingkar di tangannya. Baru pukul 6 tepat, Dara sudah berada di teras rumahnya dengan seragam lengkap. Ia sudah tak sabar menunggu seseorang yang menjemputnya. Ini adalah pertama kalinya ia sekolah dengan kaki yang sudah tak lumpuh. Sebulan lamanya ia berada di Jerman membuat ia sangat rindu sekolahnya.

Tin...tiin...

Bunyi klakson mobil merah di depan gerbang rumahnya membuatnya beranjak dari tempatnya, menghampiri sang empunya mobil. Sang empunya mobil itu keluar setelah melihat Dara membuka gerbang rumahnya.

"GUE KANGEN ELO RA!!" Serunya keras langsung memeluk Dara.

"Gue juga kangen pake banget sama elo Va." Balas Dara memeluk Eva.

Mereka melepaskan acara peluk kangennya. Eva mengamati Dara dari atas sampai bawah. Ia seperti ingin nangis sekarang melihat Dara sudah sembuh. Ia sangat bahagia melihat Dara bisa berjalan lagi, ia sangat tahu kesedihan Dara waktu kakinya lumpuh dulu. Setiap hari Dara pasti menagis, mengingat itu membuat Eva sedih. Tapi sekarang itu tidak lagi, karena Dara sudah sembuh dan senyum bahagia Dara selalu menghiasi wajahnya. Sebagai sahabatnya ia sangat bahagia.

"Gue seneng banget denger lo kemaren sembuh." Ucap Eva.

"Yaiyalah lo harus seneng. Nggak mungkin lo sedih denger gue sembuh." Balas Dara langsung terdengar kekehan Eva.

Mereka berdua masuk dalam mobil dan langsung mengendarai mobil itu menuju sekolahnya. Kalau bukan ini perdananya Dara kembali bersekolah setelah sembuh dari lumpuh, ogah ogahan Eva menjemputnya pagi ini. Apalagi dari kemaren malam Dara selalu mengingatkan Eva untuk berangkat pagi buta, ditambah rumah Eva dan Dara itu berlawanan, kalau bukan sahabatnya udah pasti Eva menolak mentah mentah permintaan Dara.

"Emang Kak Reza nggak jemput lo." Tanya Eva setelah mobilnya berhenti karena lampu merah. Dara mengedikan bahunya.

"Nggak tahu." Ucapnya

"Jadi lo nggak minta izin dulu sama Kak Reza?" tanya lagi Eva dan Dara menggeleng polos.

"Nanti gue dimarahin dong Ra." Melas Eva. Pasti nanti dia dimarahin oleh Reza karena Dara belum meminta izin padanya, yang salah Dara eh yang kena getahnya nanti pasti dirinya, rutuknya dalam hati. Setelah lampu berwarna hijau, Eva melanjutkan perjalannya lagi menuju sekolahan.

"Santai aja Va, nggak bakal dimarahin Reza kok." Ucap Dara dengan santainya.

--------

Dara dan Eva berjalan melewati koridor sekolahnya yang masih sepi, hanya beberapa siswa siswi yang sudah datang, mereka yang sudah datang pun tak bisa mengalihkan pandangannya ketika Dara dan Eva melewati mereka. Lebih tepatnya mereka menatap Dara yang sudah bisa jalan. Dara dan Eva menghiraukan tatapan itu, mereka berjalan menuju kelasnya.

Suara bunyi telepon dari ponsel Dara menghentikan langkah mereka, Dara mengambil ponsel itu. Eva melihat nama yang tertera di ponsel Dara, meneguk ludahnya seketika. Kak Reza menelepon Dara, mampus lo Va, umpat Eva dalam hati. Dara menggeser tombol hijau dan sudah tersambung dari seberang sana.

"Kamu kenapa berangkat duluan sih?" Tanpa sapaan Reza langsung mengomel pada Dara.

"Emang kenapa?" tanya Dara yang merasa sama sekali tak salah jika berangkat duluan.

"Aku kan udah bilang akan jemput kamu."

"Kapan?" perasaan semalam Reza nggak bilang padanya.

"Lupakan. Mana Eva aku mau ngomong sama dia?"

"Ngapain cari Eva?" Eva yang mendengar namanya disebut sebut sudah tegang ketakutan.

My Possesive BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon