21. [MPB] Sembuh

87.3K 4.4K 54
                                    

Dara Pov

"Kamu harus banyak gerakin kakimubya Ra." Ucap tante Myranda padaku.

Nah inilah aktivitasku sehari hari. Setiap pagi tante Myra akan ke mension oma dan opanya Reza untuk menemaniku terapi penyembuhan lumpuhku ini. Aku sudah melakukan terapi selama 3 minggu dan hasilnya lumayan mengalami kemajuan. Perlahan lahan aku bisa menggerakkan jari kakiku, itu membuatku sangat bahagia dan bersemangat untuk sembuh.

"Apa aku bisa sembuh tante?" Tanyaku lagi dan lagi. Aku sering menanyakan itu pada tante Myra. Apa aku bisa sembuh? Apa aku bisa jalan lagi? Aku sangat ingin berjalan lagi.

"Tentu Dara. Berapa kali kamu tanya itu ke Tante?" Jawabnya membuatku tertawa kecil. Aku sudah sangat akrab dengan tante Myra, ia sudah kuanggap seperti mamaku sendiri. 

"Iya, kak Dara pasti sembuh." Ucap seorang anak kecil berumur 10 tahun itu padaku. Namanya Stefy. Dia anak dari tante Myra. Dia anak yang periang dan sering membuat ku tertawa saat ia menceritakan sesuatu yang menurutku sangat lucu. Dia sering datang ke mansion ini untuk bermain denganku. Kalau Reza sedang tak ada di mansion, Stefy lah yang akan menghilangkan kebosananku itu. Untunglah Stefy juga sangat lancar berbahasa Indonesia, jadi tak membuatku kesusahannya saat berbicara dengannya, walau aku sedikit bisa berbahasa Jerman.

Ngomong ngomong soal Reza. Ah kalau Reza sih juga punya aktivitas sendiri. Ia sering disuruh menemani opanya di kantor, sekedar belajar mengurusi perusahaan katanya. Walau Reza sering ke kantor, tapi ia tetap memberikan waktunya buatku, menemaniku terapi dan sering juga menemaniku jalan jalan ke taman dekat mansion ini.

"Apa terapinya sudah selesai?" Tanya oma menghampiri kami bertiga sambil membawa kue di piringnya.

"Sudah kok oma." Jawabku. Sekarang kami sedang berada di taman belakang mansion ini. Taman ini sangat indah dan udaranya sangat sejuk. Memang benar dugaanku kalau omanya Reza menyukai bunga. Bermacam macam bunga di tanam di taman ini. Dari yang kulihat di taman ini, sepertinya oma sangat menyukai bunga mawar putih, karena banyak sekali mawar putih yang ditanam.

"Reza di mana ya oma?" Tanyaku sambil mengambil kue kering buatan oma. Kemaren, Reza sempat bilang padaku kalau hari ini ia nggak ke kantor opanya. Tapi sampai saat ini aku belum melihatnya hanya sarapan pagi tadi aku lihat Reza setelah itu aku tak tahu.

"Reza sepertinya ada urusan penting sama opanya. Sejak setelah sarapan tadi, dia berada di ruang kerja opanya." Kata oma membuatku sedikit kecewa. Walau tadi aku mengatakan kalau Reza juga memberikan waktunya buatku, tapi untuk beberapa hari ini aku jarang bertemu dengannya di mansion.

"Oma, apa aku sama kak Dara boleh petik bunga di taman ini?" Tanya Stefy pada oma. Aku melihat oma mengangguk mengiyakan.

"Tentu sayang, petiklah sepuasmu." Ucap oma sambil mengelus pipi gembul Stefy.

"Ayo kak Dara, kita petik bunganya." Serunya membuatku terkekeh. Ia lalu membantuku mendorong kursi rodaku.

Dan sekarang aku dan Stefy sudah dikelilingi bunga bunga cantik di taman ini. Stefy mulai memitik bunganya, mulai bunga mawar yang berbagai macam warnanya. Aku lihat dari kejauhan oma dan tante Myra sudah tidak ada di kursi tadi, mungkin mereka ada urusan.

"Kak Dara mau aku petikin bunga? Mau bunga apa kak?" Tawarnya sambil membawa beberapa bunga di kedua tangannya.

"Nggak usah Fy, kakak bisa petik sendiri kok." Tolakku halus. Lalu ia melanjutkan mencari bunga kesukaannya. Aku hanya melihatnya yang tampak bersemangat mengelilingi taman ini, sampai akhirnya pandanganku tak di Stefy lagi. Tangan kekar seseorang memelukku dari belakang, dari aroma farfumnya aku sudah tahu. Berulang kali dia mengecup pelipisku, aku hanya tersenyum tanpa menoleh padanya.

My Possesive BoyfriendΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα