25. [MPB] Stupid

75.2K 3.6K 80
                                    

Sekarang mereka berdua sedang menikmati cheese cakenya di salah satu kursi dekat jendela. Suasana caffe ini cukup ramai, dan kebanyakan pengunjungnya adalah remaja remaja.

"Nggak sia sia Za tadi aku masak. Cheese cakenya enak banget." Senyum Dara mengembang kala ia memakan cheese cake yang dia buat tadi. Reza mengangguk menyetujuinya karena emang rasa cheese cakenya nggak kalah dari yang dijual di toko toko roti.

Dara mengamati desain caffe ini. Ada lampion lampion kecil terpasang di jendela, langit langit caffe juga dipenuhi lampion dan pernak pernik bintang tergantung di langit langit caffe. Sudah pasti kalau malam hari caffe ini akan sangat bagus daripada siang hari.

"Di sini juga ada penyanyinya ya Za?" Tanya Dara setelah melihat panggung kecil terhias dengan indah.

"Belum ada sih, cuma kadang kadang Yoga yang nyanyi." Dara mengangguk paham.

Pandangannya jatuh di samping panggung itu. Tampak seperti beberapa figura foto terpasang di sana. Tapi yang lebih menarik dari itu adalah fotonya dikelilingi dengan lampu berwarna warni membentuk love. Tak hanya itu, ia juga melihat banyak foto dan kertas tergantung di sana.

"Itu apa Za?" Tanya Dara penasaran.

Reza mengangkat bibirnya membetuk senyum manisnya ketika mendengar pertanyaan Dara. Semenjak tadi Reza sangat menunggu pertanyaan itu dari gadisnya.

"Ikut aku." Reza berdiri dan menggandeng tangan Dara menuju samping panggung itu.

Dara tak percaya apa yang dia lihat. Foto yang sedari tadi ia penasari ternyata foto dirinya dan Reza. Ada banyak foto dirinya yang di candid oleh Reza. Dirinya sendiri juga tak tahu kapan Reza memfotonya. Bahkan fotonya saat tertidur di mobilpun digantung di sana.

Dara menatap Reza penuh tanda tanya.

"Kamu yang buat ini semua?" Tanya Dara.

"Iya. Gimana suka nggak?"

"Suka. Suka banget Za. Ini itu romantis banget." Reza hanya tersenyum menanggapi pujian dari Dara.

"Terus, kalau kertas ini buat apa?" Tanya Dara lagi memegang kertas berbentuk love itu.

"Aku mau kita tulis semua keinginan kita, harapan kita dan apapun itu yang menyangkut tentang kita."

Dara mengambil tangan Reza dan diusapnya tangan itu ke pipinya.

"Makasih Za, aku nggak nyangka kamu bisa seromantis ini. Kamu selalu membuatku bahagia dan senang dengan kejutanmu. Kamu selalu berada di sampingku, selalu menamaniku saat aku sendiri saja ingin menyerah dengan kondisiku. Makasih buat semua yang telah kamu berikan padaku. I love you Za." Dara meneteskan air mata bahagianya. Reza mengusap air mata itu.

"I love you more. Tapi aku ingin balasannya."

"Jadi kamu nggak ikhlas gitu bikin ini buat aku?" Dara menatap tajam Reza.

"Ya nggak gitu juga. Pokoknya aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku."

"Melakukan apa sih Za?"

"Gimana kalau nyanyi." Dara menimang nimang usulan Reza lalu mengangguk menyetujuinya.

Dara berjalan menaiki panggung di sebelahnya. Reza kembali ke tempat duduknya tadi. Sekarang Dara sudah memegang sebuah gitar, tampak ia melihat pengunjung caffe yang semua menatapnya. Matanya beralih pada Reza yang tersenyum manis padanya.

 Matanya beralih pada Reza yang tersenyum manis padanya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
My Possesive BoyfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon