1 (REVISI)

379 13 0
                                    

Hai readers :)
Mohon di baca ya revisi dari part 1😋 Isi cerita gak sama dengan yang 1, sudah di ubah hehehe😁

-----

"Huh.. Kenapa harus aku yang menemani adikku di pasar malam ini," ucap Cathrine dengan kesal.

Cathrine pun membelikan adiknya es krim dan duduk di bangku yang kosong. Cathrine melihat-lihat di sekitar ketika menunggu adiknya menyelesaikan memakan sesuatu yang dingin, yang biasa disebut es krim.

"Teresa," panggil Cathrine kepada adiknya.

"Ya kak?" sahut adik Cathrine sambil tetap menjilat es krimnya.

"Ayo kita berkeliling setelah makan es krim," kata Cathrine sambil menghadap ke depan.

Teresa mendongakkan kepalanya menatap Cathrine. "Ok kak Rin," balasnya.

Setelah Teresa menghabiskan es krimnya, mereka berkeliling. Cathrine memegang tangan Teresa karena ia takut Teresa akan tersesat.

Cathrine tiba-tiba berhenti di salah satu tempat bermain. Teresa tidak menyadari kakaknya berhenti berjalan, sehingga ia menumbur punggung kakaknya.

"Kak!" panggil Teresa dengan kesal.

Cathrine masih terdiam di tempatnya.

"Kakak kenapa? Sakit?" tanya Teresa khawatir.

"A-Apa? Oh. Nggak kok. Yuk!" ucap Cathrine.

Cathrine merasa malu karena di lihat adiknya sedang melihat seorang laki-laki tampan disana.

Teresa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung melihat sikap kakaknya.

"Yuk apa?" tanya Teresa.

"Main. Kau tidak tau main?" ucap Cathrine sambil menatap Teresa.

"Mau!" jawab Teresa dengan semangat.

Mereka pun main di salah satu wahana disana.

-----

Cathrine tertawa melihat adiknya kesal. Teresa kesal karena tidak bisa menang dari Cathrine saat tadi bermain.

"Sudahlah. Mukamu jelek kalau cemberut," ucap Cathrine.

Teresa mendongakkan kepalanya menatap Cathrine yang lebih tinggi darinya.

"Kakak jahat sih! Ketawain aku terus dari tadi," ucap Teresa.

Cathrine tertawa lalu tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki berpakaian hitam, yang sedang mencoba untuk merampas tas sang nenek. Nenek tersebut sedang berjalan sambil memegang tangan seorang anak kecil.

Melihat itu, Ririn langsung berteriak dengan keras, "COPET!"

Semua orang melihat ke arahnya lalu ia menunjuk laki-laki tadi.

Laki-laki pencopet itu terdiam di tempat. Ia menatap Cathrine dengan sinis. Cathrine melangkah mendekati pencopet itu.

Tiba-tiba seorang pencopet tadi mengeluarkan sesuatu dari kantung jaket hitamnya.

"Oh my God. Itu pisau!?" batin Cathrine.

Sang pencopet tadi menarik tangan Cathrine dan mendekapnya dari arah belakang. Pencopet tadi mengarahkan pisaunya ke leher Cathrine.

You Are My Happy EndingWhere stories live. Discover now