5

224 15 4
                                    

Karena hari ini hari libur nasional, jadinya aku tidak kesekolah. Aku senang juga sih karena biasanya saat liburan tidak ada yang bisa kuajak bicara, tapi sekarang sudah ada kak John.

Tapi entah kenapa kak John, Mama, dan Teresa amat sangat jutek padaku. Padahal biasanya tidak pernah seperti ini. Aku berusaha menanyakan kak John, aku ada salah apa. Tetapi kakak hanya bilang

"Pikir saja sendiri Ririn salah apa"
Aku pun semakin dibuat bertanya-tanya. Padahal aku tidak membuat kesalahan sedikit pun. Ketika aku terbangun mereka sudah jutek padaku.

Karena aku kesal, aku pun mencoba keluar rumah untuk ketaman yang berada dibelakang halaman rumahku. Tapi Mama malahan marah padaku dan menyuruhku masuk kedalam rumah. Dan parahnya lagi, aku dikurung didalam kamar tanpa tau apa salahku. Yahhh sudahlah. Aku pun mengeluarkan HP ku dan membuka televisi.

Aku melihat kak John dan Teresa melalui jendela. Mereka sedang bermain ditaman. Begitu bahagianya wajah mereka. Sedangkan aku hanya bisa berada didalam kamar seperti dikucilkan.

Dan tanpa kusadari, air mataku menetes mengingat kejadian dulu bersama Papa. Waktu itu aku kelas 1 SD. Aku tidak mau makan pada saat itu, dan tidak sengaja menjatuhkan piring makananku. Mama sangat marah padaku hingga mengurungku didalam kamar. Tapi Papa datang kekamarku dan menemaniku didalam kamar. Sebab itulah aku menangis.

Tiba tiba ada yang mengetok pintu kamarku.

"Tinggalkan aku sendiri", kataku.
Masih juga ada yang mengetok pintu kamarku.

"Mama, tinggalkan aku sendiri", kataku sambil menghapus air mataku.

Lalu ada sebuah surat masuk dari bawah lobang pintu kamarku. Aku pun membacanya.

Buka pintunya Rin. Pintu ini sudah kubuka.

Aku pun membuka pintu kamar dan tanpa aku duga.. Aku meneteskan air mata.. Apakah mataku tidak salah? Apakah aku sudah gila?

"Happy Birthday Cathrine", Papa berdiri didepan pintu kamarku sambil membawakan kue untukku.

Aku sampai lupa dengan tanggal ulang tahunku sendiri.
Air mataku tidak mau berhenti melihat Papa sekarang ada didepanku dengan senyuman khasnya.
Tuhan.. Ini hadiah ulang tahun terbaik yang pernah ada. Aku memeluk Papa.

"Papa.. Ririn rindu Papa. Papa kemana saja? Aku tidak menyangka Papa akan pulang hari ini.. Pa, aku sayang sekali sama Papa. Aku bermimpi ya Pa sekarang? Mimpi pun aku tidak apa Pa. Ini mimpi terindah yang pernah ada. Papa.. Ririn rindu Papa, Ririn sayang Papa. Papa tolong jangan pergi lagi Pa. Sudah cukup lama aku tidak melihat dan mendengar suara Papa lagi. Aku saja hampir lupa dengan bentuk wajah Papa. Setiap kali aku menelepon, selalu Papa berkata kalau Papa sibuk", kataku setengah tidak percaya ada Papa disini.

"Ririn.. Papa juga rindu sama Ririn.. Kamu anak paling spesial yang Papa punya selain adik dan kakakmu. Papa kerja Rin. Papa sudah minta izin sama bos Papa. Papa juga sayang sekali sama Ririn. Ririn tidak sedang bermimpi Rin. Maaf ya Rin, tapi Papa harus kembali. Maaf juga Papa tidak menjawab telepon darimu", lanjut Papa.

"Terima kasih sudah datang di hari ulang tahunku ya Pa", kataku.

Mama, Teresa, dan kak John datang ketempat aku dan Papa.

Papa mengajakku, Teresa, kak John, dan Mama pergi ke suatu tempat. Tapi tiba tiba...

*****

Akan di revisi kalau sempat :v

Btw baca ceritaku yuk. Cerita fantasi (on going - update setiap hari). JUDULNYA The Destiny of Photographer. Butuh saran dan kritiknya ya, jangan lupa vote :)

Thanks❤

You Are My Happy EndingМесто, где живут истории. Откройте их для себя