18. Ferdinand Moore POV

100 6 4
                                    

Kalian pasti bingung kan, kenapa aku bersikap aneh didepan Ririn?

Sebenarnya ada alasan dibalik itu semua. Aku sengaja cuek didepannya karena perjanjianku dengan Selena

Flashback On•

"Woiiiii!!!"

"Hallo Mooreeeeee. Kamu kok tumben sih ajak aku makan. Kamu so sweet banget dehhhhh... Aku makin sukaaaaa..."

"Gak usah banyak bacot okey?"

"Huhhhhhh. Kamu kok ngomongnya cuek bebek gitu sihhhhh????"

"Gak usah centil. Pokoknya aku gak ajak kamu makan. Aku cuma mau ngomong sama kamu."

"Mau ngomong apa bebbbb???"

"Beb bab beb bab beb, kamu kira aku bebek? Gini ya. To the point aja. Aku gak suka cara kamu merendahkan Ririn."

"Ihhh.. Kamu kok ngebela dia sihhh.. Aku tuh gak merendahkan diaaaaaa.. Dia aja tuh yang centilan deket2 kamu. Padahal dia tuh orang miskin alias pas2 an, sedangkan kamu tuh orang kaya. Beda derajad dong sayyyyyy.."

"Kamu bisa gak sih dengerin omongan aku dulu? Gak usah ngomong dulu sebelum aku selesai ngomong!"

"Iyaiyaaaaaa. Cepetan dong!"

"Jadi gini. Kamu mau nya apa biar dia gak kamu bully lagi? Dia itu orangnya baik, sabar. Coba deh kamu baik sama dia. Dia kan gak jahatin kamu."

"Tapi dia ngerebut kamu dari aku."

"Dia gak ngerebut aku. Apalagi dari kamu, kita gak ada hubungan apa2. Aku memang suka sama dia dari SD. So, kamu gak boleh NYAKITIN dia atau KAMU yang gue SAKITIN," kataku penuh tekanan di setiap kata nyakitin, kamu, dan sakitin.

"Gini aja deh ya. Aku gak mau ribut sama kamu. Kita buat perjanjian saja."

"Kamu mau ngancem aku?"

"Dengerin dulu. Jadi gini. Aku gak akan sakitin dia, tapi kamu harus jadi pacar aku. Kamu tetep boleh nganterin dan jemput dia disekolah setiap hari, tapi kamu gak boleh deket sama dia. Deket itu maksudnya kamu gak boleh ngomong sama dia."

"Maksudnya aku gak boleh ngomong sama dia dan jadi pacar kamu tapi sebagai gantinya kamu gak bakalan nyakitin dia?"

"Iya gituuuu. Gimana? Penawaran yang baik bukan?"

"Tapi dengan satu syarat.."

"Apa?"

"Kamu harus minta maaf sama dia."

"Oohh gitu. Gampang kok. Besok aku minta maaf."

"Oke. Sekarang aku pulang."

"Kamu gak mau makan dulu beb?"

"Gak. Dan satu lagi syaratnya.."

"Apa beb?"

"Jangan panggil aku beb! Panggil nama aja. Ferdi or Moore."

"Okeyokeyyyyy..."

Aku langsung pergi keluar dari restaurant tersebut.

You Are My Happy EndingWhere stories live. Discover now