"Dulu sekali ada hikayat tentang pemilik penginapan dan tukang cukur yang tinggal berdekatan. Pemilik salon cukur mungil itu bernama Charles, seorang pria baik hati dengan semangat tinggi. Pemilik penginapan sering sekali bercukur di sana. Charles dengan senang hati akan mencukur memakai pisau cukur yang telah berusia seratus lima puluh tahun."

"Menarik."

"Benar, menarik Katanya alat cukur itu akan membuatnya beruntung. Charles juga selalu bilang, jika keberuntungan lahir dari pisau itu maka dia akan senang hati memberikannya pada pria pemilik penginapan. Alasannya semata-mata karena mereka bersahabat."

Angel menelan ludah dan diam-diam menatap wajah pria itu. Elliot mungkin sedang menceritakan dirinya sekarang. Namun, dia memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan terus mendengarkan. Tindakan ini mungkin adalah hal terbaik untuk dilakukan saat ini.

"Lalu?"

Elliot menarik napas berat. "Pemilik penginapan itu menghancurkan persahabatan mereka begitu saja."

"Kenapa bisa begitu?"

"Saat itu ada wacana perluasan penginapan untuk membuat wahana permainan anak-anak. Pemilik penginapan meminta Charles pindah ke ruko yang lebih baik dan memberikannya kompensasi."

"Tapi, Charles menolak?" potong Angel.

"Iya, benar. Pria itu menolak dan mengatakan kalau salon mungil itu warisan keluarganya. Pemilik penginapan yang tidak pernah mengerti arti warisan menganggap alasan Charles ini konyol. Dia tetap bersikeras untuk mengusir Charles dengan paksa." Elliot berhenti bercerita dan mengembuskan napas berat. "Sekarang aku tanya sama kamu, menurutmu siapa yang salah di sini, pria pemilik penginapan yang mengklaim miliknya atau Charles yang keras kepala untuk tetap tinggal dan mengakui yang bukan haknya sebagai warisan, Angel?"

"Bagaimana kalau ada alasan lain?"

"Mungkinkah ada alasan lain?" Elliot tampak melebarkan mata.

"Bisa saja Charles tidak ingin pindah karena alasan warisan itu memang benar."

"Bukankah lahan itu bukan miliknya?"

"Bukan warisan harta benda yang kita bicarakan di sini, tapi mungkin kenangan."

"Kenangan dengan pelanggan?"

"Mungkin, tapi kurasa Charles menganggap pemilik penginapan itu sahabat, bukankah mungkin saja kalau Charles hanya ingin dekat dengan sahabatnya, memberikan keberuntungan yang dia pernah janjikan?"

"Menurutmu begitu?"

"Aku tidak tahu jawaban pastinya, tetapi menurutku begitu."

"Hmmm." Elliot mengangguk beberapa kali. "Kalau begitu apa yang harus pemilik penginapan lakukan untuk Charles?" Kali ini Elliot menatap dengan mimik yang tidak terbaca.

"Minta maaf."

"Selain minta maaf apa yang bisa dilakukannya?"

Angel mengangkat bahu. "Kurasa tidak ada hal lain selain meminta maaf."

"Mungkin memang dia harus meminta maaf," sahut Elliot terdengar lesu.

"Iya, memohon pengampunan dan meminta maaf tanpa mencoba membela diri."

"Aku paham. Tapi, bagaimana kalau tidak sempat lagi?"

"Maka diusahakan hal lain sebagai pengganti permintaan maaf. Setidaknya dnegan begitu, pemilik penginapan sudah menunjukkan niat baik."

"Kudengar hal yang paling disesali pemilik penginapan itu adalah selama hidupnya dia telah membuang-buang banyak waktu," katanya dilanjutkan dengan helaan napas kasar.

Better Than Almost AnythingWhere stories live. Discover now