Gummy Bears

Mulai dari awal
                                    

Dia tidak dengar lagi hal yang Hose katakan setelahnya karena ingatannya melayang kembali pada orang tuanya. Mungkinkah selama ini orang tuanya juga menunggu?

Menunggunya untuk pulang. Sama seperti Hose. Namun, dia tidak pernah datang. Tidak pernah pulang. Tidak pernah kembali. Dia bahkan mengusir orang tuanya yang ketika mereka mengatakan semua hal yang dilakukannya itu salah. Memang mereka tidak pernah kembali menemuinya karena mereka lebih memilih untuk pergi ke surga tidak lama setelah kejadian itu. Setelah dipikir kembali dan melihat Hose malam ini. Betapa egois dan jahatnya dia waktu itu. Kenapa dia baru menyadarinya sekarang?

"Ayah—"

"Ya." Elliot tergagap saat tersadarkan dari lamunan. Berdeham pelan sebelum kembali mengarahkan matanya pada Hose. Bibirnya tertarik ke atas, melengkung membentuk senyum kaku. Dia mulai membiasakan diri untuk lebih banyak tersenyum sekarang.

"Ini." Hose meraih saku celananya. Menaruh satu permen berbentuk beruang dengan warna oranye di tangan Elliot. "Untuk Ayah."

"Untukku?" Elliot menunjuk dirinya sendiri.

Tawa lebar terbentuk di bibir Hose. "Aku menyimpannya untukmu, Ayah."

"Kamu bisa memakannya kalau begitu," Elliot kembali menyodorkan permen itu.

"Tidak. Angel bilang kalau kami makan permen Gummy bears maka ibu beruang akan memberikan pelukan pada kami di malam hari. Sekarang, aku tidak memerlukannya lagi."

"Kenapa?"

"Karena Ayah sudah datang." Hose tertawa memperlihatkan gigi depannya yang tonggos dua biji.

"Ah, iya."

Hose menatap Elliot lekat-lekat lalu tersenyum. "Aku ingin Ayah juga dipeluk Ibu beruang."

"Apa?"

"Agar Ayah tahu apa yang kami rasakan, hangat dan nyaman," katanya sambil terkikik pelan. Anak lelaki itu juga memeluk diri sendiri.

Merasakan apa yang mereka rasakan katanya. Elliot terdiam, kini dia menatap permen di tangannya. Matanya beralih Angel yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan.

"Anda—eh kamu bisa memakannya," katanya. Dia juga tampak geli juga. Mungkin pelukan ibu beruang itu sejenis lelucon atau semacamnya.

"Haruskah?" tanya Elliot tidak yakin dengan perkataan Angel barusan.

"Ya." Hose menimpali dengan lebih keras.

"Kalau begitu, kamu bisa memakan ini," Elliot menyerahkan cangkir berisi S'More Bark yang dibawanya pada Hose. "Ayah dan Angel yang membuat ini."

"Untukku, Ayah?"

"Iya, ini untuk kamu, Hose."

Hose menerima cangkir cokelat berwarna hijau itu dengan kedua tangannya. Berjalan mendekati Angel lalu memeluknya. Gadis itu balas memeluk dan menepuk kepala anak itu dengan sayang.

"Hose!"

Mereka bertiga menoleh ke pintu ketika suara panggilan itu terdengar. Beberapa anak berbondong masuk ke dalam ruangan. Suasana berubah ramai kala semua anak mulai mengerumuni Elliot. Dua orang pengasuh berjalan di belakang anak-anak itu, mengangguk dan tersenyum kepala Elliot lalu Angel.

"Ayah, datang!" Hose berteriak nyaring dan sepertinya sedang berusaha pamer kepada teman-temannya. Hose juga kembali meraih lengan Elliot. Mengusapkan pipinya yang belepotan cokelat di mantelnya.

"Jangan begitu, Hose. Kotor!"

"Ehmmm...ehmmm." Hose tampak tidak peduli dan terus menggosokan pipinya di dada Elliot. "Aku tidak ingin melupakan bau badan ayah."

Better Than Almost AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang