Surat Misterius

Beginne am Anfang
                                    

Aku memutar mata bosan. "maksud ayah mengirim ku ke Italia sehingga aku bisa dekat dengan keluarga utama?" tidak bisa di pungkiri, aneh memang keluarga ku ini. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun keluarga Mandorva datang dari Italia ke Jepang untuk memulai bisnis, keturunan-keturunan mereka bahkan menikahi penduduk asli Jepang namun keluarga Mandorva menekankan penggunaan nama keluarga walaupun anak perempuan menikahi anak laki-laki Jepang asli. Keluarga ku memang sekolot itu, jadi tidak aneh lagi mengapa wajah Jepang ku malah memiliki marga luar.

Ayah hanya tertawa. "Kau mau masuk sekolah ini?"

"Umm," pikirku sejenak, aku tidak tahu sekolah apa itu, dan aku ragu memiliki kaitan dengan kemunculan kekuatan superhero ku. Tapi kemunculannya semendadak kekuatan ku, mungkin itu berkaitan. Aku mengangguk lebih yakin dari pada yang ku harapkan. "ya."

Mendengar jawaban ku, ayah dan ibu saling berpandang dengan raut cemas. Kemudian Sheran mengambil surat itu, wajahnya berseri seperti matahari pagi saat kembali melihat ku. "Wah, hebat. Kakak dapat surat panggilan langsung ke sekolah elit di Washington itu."

Aku memiringkan kepala ku bingung, sudah aku duga aku tidak tahu. Tapi bagaimana mereka bisa tahu lebih dahulu?! Apakah aku sebebal itu hingga tidak mengetahui ada sekolah-sekolah aneh di luar negeri?!

"Wizard Academy, adalah sekolah khusus orang yang sangat berbakat. Ibu juga kurang tahu bakat apa maksudnya, tapi sekolah itu sudah cukup lama di cap terbaik." Ibu melirik ayah dengan senyuman merekah yang tidak biasa dan ayah mengangguk lalu menambahkan " Ayah sangat bangga pada mu, Pira. Ayah akan segera menyiapkan berkas kepindahan mu dan mengantarmu ke sana."

Aku hanya mengangguk, menerima kembali surat itu dari tangan ayah dan berbalik kembali ke kamar. Aku tidak menyangka akan berjalan selancar ini, sampai-sampai rasanya seperti ada yang salah. Apakah orangtua ku baru saja di sihir? Saat tengah berjalan menuju kamar, Sora tiba-tiba muncul sambil berlari kecil menghampiri ku dengan tangan terulur memegang ponsel ku.

"nona Pira ada yang menghubungi anda." Katanya sambil mengatur nafasnya yang memburu.

Ku tatap ponsel itu sejenak dengan kening berkerut lalu mengambilnya, pada layar yang berkedip-kedip tertera nomor tanpa nama. Awalnya aku ragu, biasanya orang iseng, tapi akhirnya mengangkatnya dengan agak jengkel. Ku putuskan untuk diam saja menunggu orang di ujung sana yang berbicara duluan. Tak lama setelah itu sahutan riang terdengar.

"Halo, ini pira-chan, bukan?" Tanyanya, Aku sempat terkejut dengan suara yang ku kenal, menarik ponsel ku dari telinga dan menatap Sora yang masih berdiri di depan ku. Pemuda itu hanya memandang ku dengan tatapan polosnya.

"Ya, ada apa?" kata ku, kembali berjalan ke kamar. Sora mengikuti ku dari belakang.

"Wah, Pira-chan. Apa kau dapat surat dari Wizard Academy?"

Langkahku terhenti sejenak, diam membeku aku melirik ponsel ku lagi. Apa dia juga dapat? Ah, jika di pikirkan kembali, tentu saja dia dapat. Oke, semua ini semakin aneh.

"Ya." Jawabku singkat, membuka pintu kamar.

"Wah, kita sama. Ryoko juga diundang." Ucap Al antusias.

"Terus?" sudah kuduga, aku menuju tempat tidur dan duduk di sana. Menatap Sora yang sibuk merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja belajar.

"Sepertinya sekolah itu aneh. Masalahnya tidak semua orang bisa masuk ke sana dan juga hanya orang yang memiliki bakat khusus yang bisa masuk, mereka pun akan mendapatkan surat-surat panggilan khusus untuk bisa bergabung. Sampai sekarang pun, tidak ada yang tahu kriteria seperti apa untuk bakat khusus itu, tidakkah kau berpikir bakat itu maksudnya—kekuatan?"

WIZARD (Broken Butterfly) ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt