48 ■ quarante-huit.

7.7K 943 55
                                    

Suara seret langkah kaki Joanne di atas lantai apartment mengalihkan perhatian Harvey yang ada di ruang santai pagi-pagi sekali dengan televisi menyala di depannya.

"Morning, J."

Harvey menyapa Joanne, pria itu tersenyum menampakan deretan giginya yang rapi dan Joanne memperhatikan Harvey yang melambai kecil kepadanya, perempuan itu mengulum senyum, menampakan sepasang lesung di kedua sisi pipinya.

Pria itu sudah tampak rapi dengan pakaian yang berbeda dari semalam sementara Joanne baru saja bangun dari tidurnya dan perempuan itu hanya sekedar membersihkan wajahnya serta berkumur.

"Apa?"

Joanne memiringkan kepalanya, suaranya polos lalu kemudian perempuan itu berkata, "Ada sedikit hal menyeramkan yang terjadi denganku semalam. Apa aku harus melaporkan hal ini kepada..."

Harvey menyela kalimat Joanne yang belum selesai, tampak raut penasaran pada ekspresi wajah Harvey yang kini tengah menatap pada Joanne.

"Melaporkan tentang apa?" tanya Harvey.

Joanne hanya membalas menatap kepada Harvey dan ekspresi di wajahnya seakan mengatakan segalanya kepada Harvey. Joanne meletakan kedua tangannya pada pinggangnya, berhenti dari langkahnya.

Hingga akhirnya Joanne mengatakan apa yang ada di dalam kepalanya, menyipitkan mata kepada Harvey seakan menuduh pria itu melakukan sesuatu kepadanya.

"Aku tertidur di sofa semalam dan tadi pagi terbangun di atas tempat tidur," kata Joanne kepada Harvey.

Sementara Harvey tampak menaikan sebelah alisnya kepada Joanne, gesture tubuhnya santai dan juga tatapannya geli kepada Joannr namun pria itu tidak mengatakan apa pun kepada perempuan itu.

Hingga beberapa saat kemudian, Harvey baru membalas ucapan Joanne. "Seperti apa yang sudah aku katakan sebelumnya, aku ingin kamu tidur di kamar."

Joanne menatap pada Harvey, tidak tahu harus menjawab apa kepada pria itu.

Walaupun Joanne sudah mengetahui bahwa sudah pasti Harvey yang memindahkannya ke dalam kamar. Hanya saja Joanne masih tidak percaya dan juga tidak bisa membayangkan bagaimana pria itu melakukannya.

Joanne sendiri terlalu malu untuk menanggapi tentang dimana ia tertidur dan dimana ia terbangun. Di sisi lain Joanne penasaran seperti apa semalam dan juga apa yang dilakukan oleh Harvey saat ia tertidur.

"Kalau begitu, kamu tidur dimana semalam?" tanya Joanne pada akhirnya.

"Dimana saja," balas Harvey.

"Aku serius, Bodoh."

Harvey tersenyum hangat kepada Joanne setelah perempuan yang sudah mengambil tempat duduk di sofa yang sama dengannya mengatakan kalimat terakhirnya.

Lalu pria itu berkata, "Sudah lama sekali tidak mendengar kamu memanggilku dengan sebutan 'Bodoh' itu."

Joanne tampak memutar bola matanya pelan sebelum kembali menatap pada Harvey lalu berkata kepada pria itu.

"Jawab pertanyaan aku, H."

Harvey tersenyum mendengar nada kesal penuh keingintahuan dari suara Joanne dan juga Harvey sendiri memberi jeda selama dua detik setelah kalimat Joanne untuk menjawab pertanyaan perempuan itu yang sebelumnya.

"Semalam, aku tidur di sebelah kamu, J."

Joanne melebarkan kedua matanya kepada Harvey, mulutnya terbuka. "Kamu apa..."

"Sejak dulu, aku sangat ingin tidur dengan kamu, J."

Joanne sendiri seperti merasa didorong dari belakang saat Harvey mengatakan hal itu. Pasalnya Joanne seperti ingin menggelamkan dirinya dalam-dalam atau jika perlu langsung berlari kembali ke kamar apartment ini untuk menjauh sejauh mungkin dari pria yang duduk di dekatnya itu.

BLUESWhere stories live. Discover now