35 ■ trente-cinq.

9.2K 993 17
                                    

"Bu Joanne tidak masuk hari ini."

Ara menaikan kedua alisnya saat mendengar jawaban itu. Ia baru saja mampir ke toko Joanne dan menanyakan pada Sheila yang merupakan orang kepercayaan Joanne.

Kabar Joanne tidak masuk hari ini cukup membuat Ara mengerutkan keningnya, pasalnya ia tidak tahu. Ara menghubungi Joanne lebih dari sekali dan tidak diangkat sedikit pun.

"Kenapa?" tanya Ara.

Sheila menggeleng lalu berkata, "Tidak tahu, saya hanya dipesan untuk membuka toko ini seperti biasa jika dia tidak masuk."

"Tanpa alasan?" tanya Ara lagi.

Sheila menggeleng kepada Ara.

"Tanpa alasan apa pun. Saya mencoba untuk membuat panggilan setelahnya namun saya tidak mendapatkan jawaban apa pun." jelas Sheila.

Ara meringis pelan sambil memiringkan kepalanya, sama seperti yang ia alami, Joanne tidak mengangkat panggilannya dan entah perempuan itu pergi kemana karena sejak semalam Joanne tidak membalas pesannya sama sekali.

Ara mengucapkan terima kasih kepada Sheila lalu berbalik dari hadapan perempuan itu, melangkah ke arah pintu dimana ia masuk tadi.

Ara baru hendak sampai pintu dengan sebelah tangannya terulur hendak menarik gagang pada pintu kaca di hadapannya namun gerakannya terhenti saat seseorang dari balik pintu pada bagian luar juga memegang gagang pintu dan mendorongnya mendahului Ara yang belum sempat melakukannya.

Pintu itu terbuka ke arahnya, membuat Ara refleks mundur. Ara menatap pada sosok tinggi itu, sosok itu membalas menatap kepadanya. Seorang pria dengan postur tubuh tegap dengan wajah yang familier.

Ara memundurkan langkahnya lagi, kali ini ia sudah mengurungkan niatnya sebentar untuk segera berlalu dari toko itu. Ara tergoda untuk menyapa pria yang ada di hadapannya saat ini.

Perempuan itu memiringkan kepalanya lalu berkata kepada pria yang berdiri di hadapannya.

"Hi."

Pria itu mengangkat sebelah alisnya dan kemudian sebuah senyum cerah menyapa kepada Ara saat pria itu mengingat siapa dirinya.

"Ara?"

Harvey menyebut namanya, meski terdengar sedikit ragu namun Harvey tetap menatap pada Ara. Mungkin terlalu cepat untuk menilai namun tampaknya pria di hadapannya itu adalah tipikal pria yang ramah.

Ara mengangguk membalas tersenyum kepada Harvey dan berkata, "Ternyata kamu masih ingat. Kita bertemu di cafe beberapa hari yang lalu."

"I know," balas Harvey, mengangguk kepada Ara.

Harvey melihat Ara yang tampak baru dari dalam sana dan hendak pergi keluar dari tempat ini. Ara membalas memperhatikan pria yang berdiri di hadapannya.

"Mencari Joanne?" tanya Ara kepada Harvey.

Harvey mengangguk mengiyakan lalu Ara mengangkat bahunya pelan.

"Tapi sayangnya. J, dia sedang tidak ada di sini," kata perempuan itu.

Harvey tampak menaikan sebelah alisnya dan sebelum pria itu sempat bertanya, Ara sudah bersuara terlebih dahulu.

"Joanne pergi. Barusan saja, dengan seseorang," kata Ara.

"Dengan siapa?"

Pertanyaan Harvey terdengar tajam saat sampai di telinga Ara dan juga alis yang barusan dinaikan kini turun drastis hingga membentuk kerutan di kening pria itu dan melihat reaksi cepat itu.

BLUESWhere stories live. Discover now