72 ■ soixante-douze.

7.2K 743 7
                                    

Russel Alsyo Tanaka yang mengantar Joanne dan Harvey menuju ke bandara bersama dengan Elizabeth Tanaka di kursi sebelah pengemudinya.

Joanne tidak mengerti kenapa ayah dan ibunya terlihat begitu dekat dengan Harvey seakan mereka bertiga adalah teman lama. Joanne hanya diam memperhatikan Russel yang terlihat mengatakan sesuatu kepada Harvey sebelum keduanya bersalaman sebagai tanda perpisahan.

Saat Harvey sudah berdiri di sisi Joanne, perempuan itu melirik sedikit kepada Harvey yang hari ini mengenakan setelan kemeja biru jeans dengan celana jeans pendek yang membuat pria itu terlihat santai dengan kacamata hitam yang diselipkan pada tengah kemejanya.

Joanne memutar matanya kepada Harvey lalu kemudian berkata, "Kenapa aku merasa kamu jauh lebih dekat dengan ayahku daripada aku?"

Harvey menoleh kepada Joanne dan pria itu tersenyum ringan. "Benarkah?"

Joanne mengangguk lalu berkata, "Terkecuali Ezra tentunya."

Harvey tertawa kali ini, menampakan deretan giginya yang rapi sedangkan Joanne masih tampak mencari ke sekeliling lalu perempuan itu terlihat bergumam sesuatu dengan pelan saat ia tidak menemukan apa yang dicarinya.

"Mencari siapa?" tanya Harvey saat menyadari Joanne yang kini terlihat kesal.

"Dia benar-benar tidak datang untuk mengantar kita."

Harvey tentu langsung mengerti siapa yang dimaksud oleh perempuan itu.

"Kamu sudah berbicara dengannya?"

Joanne melihat kepada Harvey dan mengangguk. "Sudah."

"Bagaimana?" tanya Harvey.

"Tidak banyak yang berubah, Ezra masih seperti biasa," kata Joanne namun Harvey bisa melihat perempuan itu tersenyum saat mengatakannya. "Dia bahkan terkesan tidak peduli."

Harvey menyentuh puncak kepala Joanne saat perempuan itu berkata, "Aku rasa tidak ada satu pun hal yang berkesan di mata Ezra. Tapi setidaknya hanya kali ini saja. Aku benar-benar berharap bahwa dia akan datang," kata Joanne lagi.

Harvey mencoba untuk menengahi dengan berkata, "Mungkin dia sibuk."

"Selalu sibuk jika itu adalah untukku," tuntas Joanne.

"Kamu bisa menghubunginya setelah kita sampai di Indonesia."

"Ponselku hilang," kata Joanne seakan ia baru menyadari hal itu setelah sekian lama. "Mungkin aku akan meminjam punya Darent sebelum aku membeli yang baru."

Harvey terlihat seperti baru mengingat sesuatu yang penting saat ia bertanya kepada Joanne.

"Sebelum ponselmu hilang, kamu juga tidak menjawab panggilan aku, J."

Joanne menatap Harvey lalu perempuan itu berkacak pinggang.

"Karena aku sedang tidak ingin berbicara kepadamu." Joanne terdengar menghela nafas sebelum perempuan itu kembali berkata, "Aku pikir kamu dan Regina..."

"Kami sudah selesai, itu sudah sangat lama sekali dan aku tidak pernah bermaksud untuk bertunangan dengannya dulu. Tidak sama sekali."

Harvey memberi penekanan pada setiap katanya dan Joanne hanya membalas menatap pada pria itu selama beberapa saat tanpa mengatakan apa pun.

"Aku tahu," kata Joanne dengan suara pelan.

Dan Harvey tersenyum mendengarnya.

"Apa Ezra marah kepada kamu hanya karena kamu bertunangan dengan Regina?"

Harvey menaikan bahunya pelan dan pria itu tampak berpikir sebelum berkata, "Kurasa Ezra hanya tidak menyukai bagaimana caraku memperlakukan Regina pada saat itu. Dia berpikir bahwa dengan caraku itu, aku sama saja mempermainkan kamu."

BLUESWhere stories live. Discover now