46 ■ quarante-six.

7.4K 872 37
                                    

Joanne mematikan ponselnya, tahu bahwa Ezra mungkin akan menelefonnya saat menemukan dirinya tidak pulang ke rumah dan untuk saat ini Joanne sedang tidak ingin berurusan dengan kakaknya itu. Tanpa melupakan Darent, kakak keduanya yang mungkin akan langsung berada di pihak Ezra, Joanne mencoba untuk menenangkan dirinya.

Hingga Joanne mendengar suara langkah mendekat padanya lalu terasa sesuatu yang dingin menempel pada lengan bagian belakang tengkuk Joanne. Sontak Joanne menoleh ke arah belakang dan mendapati Harvey di sana, berdiri di balik sofa dengan dua kaleng minuman yang dibawanya di kedua tangannya.

Joanne menerima uluran kaleng minuman yang diberikan Harvey kepadanya sambil bergumam terima kasih kepada Harvey yang mengambil tempat duduk di sebelahnya pada bagian sofa yang kosong.

Joanne ada di apartment Harvey saat ini, ini adalah sebuah apartment baru yang dibeli oleh Harvey sepulangnya dari Amerika dan seperti apa yang dikatakan oleh Harvey, di dalam sana masih kosong. Hanya ada perabotan basic.

Joanne memecahkan keheningan dengan berkata, "Aku akan tidur di sofa."

"Aku punya dua kamar di sini, J. Kamu bisa tidur di salah satu kamar tersebut," kata Harvey.

Joanne menggeleng, mengeratkan genggamannya pada kaleng minuman yang masih belum ia sentuh sama sekali. Hanya menatap pada bagian atas yang masih tertutup rapat.

"Terima kasih, H. Tapi di sini cukup," kata Joanne lagi, menolak untuk tidur di kamar.

Namun dari raut wajahnya saja Joanne bisa tahu bahwa Harvey tidak setuju dengan apa yang diinginkan oleh Joanne hingga pria itu kembali berkata, "Jangan keras kepala, J. Leher kamu bisa sakit jika tidur di sofa."

Joanne menoleh kepada Harvey lalu tertawa. "Sofa kamu ini besar, tidak mungkin aku akan sakit leher hanya karena tidur di sini selama satu malam."

"Kapan kamu akan mulai mencoba untuk menuruti aku, J?" tanya Harvey kepada Joanne.

"Kenapa aku harus menurut kepada kamu?"

"Tidakkah kamu sendiri sadar bahwa selama ini kamu tidak pernah menurut kepada aku? Tidak sekali pun kamu pernah melakukannya," Harvey menekan ucapannya kepada Joanne membuat perempuan yang duduk di sampingnya itu terdiam selama beberapa saat.

Ucapan Harvey barusan membuat Joanne menyeringai pada Harvey lalu berkata, "Aku egois ya?"

Harvey tidak menjawab dan tanpa pria itu perlu menjawab, Joanne tahu apa jawabannya. Maka Joanne hanya menarik nafasnya pelan kemudian bertanya kepada pria itu.

"Kenapa kamu membatalkan pertunangannya?"

Kali ini adalah untuk semua rasa ingin tahu yang Joanne pendam sejak dulu. Beberapa lama Harvey tidak menjawab hingga membuat Joanne menoleh kembali kepada Harvey dan mendapati pria itu tengah menatapnya sedari tadi - Harvey sengaja ingin membuat Joanne untuk menoleh kepadanya.

Mata Joanne bertemu dengan mata Harvey, Harvey menatapnya dengan sendu. Harvey tidak kunjung menjadi sehingga Joanne kembali menyuarakan isi yang ada di dalam kepalanya.

"Aku dengar Regina hamil saat kamu membatalkan pertunangannya," kata Joanne.

Harvey sendiri tidak memberi reaksi apa pun selain gerakan alisnya yang sedikit naik dan tanpa sadar Joanne menjilati bibirnya sendiri. Mengeratkan genggaman pada kaleng yang dingin hingga membuat tangannya terasa mati rasa.

Joanne kembali berkata, "Apa itu adalah..."

Seakan tahu apa yang akan dikatakan oleh Joanne, Harvey menyela dengan cepat sehingga Joanne tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.

BLUESWhere stories live. Discover now