"G, cepat ambilkan makanan ke piring Samuel." ucap mommy Almira ke arah Gea yang ku lihat masih berwajah masam.

Gea tidak bersuara, tapi ia tetap mengambilkan sarapan untuk aku ke piring yang ada di hadapan ku.

"Terimakasih." ucap ku yang sama sekali tidak mendapat balasan dari Gea. Aku yakin dia masih marah karena hal kemarin.

Kami makan dalam diam dan tidak ada obrolan sama sekali. Setelah aku dan Gea sama-sama menghabiskan sarapan kami, aku langsunng berpamitan kepada mommy dan daddy untuk segera mengantar Gea.

Setelah berpamitan, aku menggandeng tangan Gea untuk berjalan menuju mobilku. Tapi dengan sekuat tenaga Gea ingin melepaskan genggaman ku namun sayangnya tak kunjung berhasil.

"Aku bisa berjalan sendiri." ucapnya dengan ketus sambil menghentakkan tangan nya, tapi tetap saja tangannya tidak terlepas dari genggaman ku. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat usaha Gea yang sangat sia-sia itu.

Setelah sampai di depan mobil, aku langsung membukakan pintu untuknya dan mempersilahkan Gea untuk masuk. Lalu aku berlari kecil untuk memutari mobil dan masuk ke dalam balik kemudi. Ku lihat Gea masih setia dengan wajah masam nya. Aku sengaja tidak segera menyalakan mobil ku, karena aku masih ingin berbicara dengan Gea.

"Gea," panggil ku tapi tidak ada jawaban.

"Princess," masih diam.

"Geaveta," masih hening.

"Gea, aku ingin bicara," kali ini ada suara burung.

"Geaveta McKenzie Deandro, tatap aku atau aku akan menciummu sekarang juga." ancamku yang kali ini berhasil membuatnya menoleh ke arahku dan menatapku dengan kesal.

"Apa?" tanya nya saat sudah menatap ku.

"Apa kau sedang merah?" ucap ku sambil menaikkan sebelah alisku.

"Merah?" tanyanya bingung dan mengulang kembali pertanyaanku.

"Ah, tamu bulanan rutin wanita." Ucap ku memperjelas ucapanku.

"No." Dia menjawab hanya dengan satu kata yang berisikan dua huruf.

"Lalu kenapa kau marah-marah di pagi yang cerah ini?" tanyaku penasaran.

"Hm, sorry. Hanya ada sedikit kendala di butik." jawabnya dengan raut wajah sedikit merasa bersalah.

"Kau bisa bercerita kepadaku jika kau mau." Ucapku mencoba menawarkan diri untuk menjadi pendengar yang baik.

"Tidak perlu." jawabnya yang hanya kutanggapi dengan anggukan mengerti.

Setelah itu, aku segera menyalakan mobil ku dan menjalankannya menuju butik Gea dengan kecepatan sedang. Karena jalanan mulai ramai, jadi aku tidak bisa menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai di butik Gea.

Saat Gea akan melangkah keluar mobil, aku menahan pergelangan tangannya sehingga Gea kembali terduduk di jok mobilku. Tanpa pikir panjang, aku langsung melumat bibir ranum Gea dan menahan tengkuknya.

***

GEAVETA POV's

Saat aku hendak melangkahkan kaki ku keluar mobil, Samuel justru menarik pergelangan tangan ku yang membuatku oleng seketika dan kembali terduduk di jok mobil nya. Ketika aku ingin protes atas apa yang ia lakukan, dia justru mencium ku dan menahan tengkukku untuk memperdalam ciuman kami.

Tapi kali ini Samuel menciumku dengan benar-benar lembut. Tanpa nafsu. Aku yang merasa terlena dengan ciuman ini, akhirnya hanya bisa membalas ciuman Samuel.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें