Part 31

8.8K 351 2
                                    

Achel P.O.V

"Dengan gampangnya mereka bilang putus, segampang itu? Bodoh atau gimana sih? Mereka itu bener bener cinta nggk sih? Seenggaknya usaha ldr kek, main putus putus aja" omel ku yg saat ini berada di rooftop gedung sebelah Apart kak Key.

Siapa yg gk kesel coba? Ngelihat mereka dg santainya bilang 'putus'.

"Kalau pemikiran kamu mereka dg gampangnya bilang putus, kamu salah. Dan mereka itu juga saling cinta" aku pun segera menoleh ke asal suara, dan aku menemukan Edgar yg sedang menatap ku.

Ia pun segera melepaskan jaketnya dan memakaikannya di punggung ku.

"Pakai, udaranya dingin" katanya, aku pun memakainya dg benar. Yah jujur saja, memang aku sedikit kedinginan.

"Kamu jangan berfikiran seperti itu, mereka sudah tau apa yg mereka perbuat. Mereka saling melepas demi untuk menggapai cita citanya. Dave melepasnya bukan berarti Dave sudah tidak mencintainya"

"Tapi seenggaknya mereka jangan langsung aja putus, sedangkan mereka baru aja 'jadi' kemarin masa udah mau putus aja?" omel ku pada Edgar. Karena dia membela keputusan Bang Dave dan Kak Key. Edgar yg mendengar omelan ku hanya tersenyum dan segera membalikkan badan ku agar menghadap ke arah nya.

"Achel, itu udah jadi keputusan mereka. Mereka pasti memilih yg terbaik buat diri mereka dan kamu harus ingat satu hal, kalau mereka berjodoh walaupun mereka ada di ujung dunia paling barat ataupun paling timur pun mereka pasti akan balik lagi. Jodoh itu gk bakal ketuker Achel" jelas Edgar, aku pun menatapnya dan yah.. Aku harus menerima keputusan ini.

"Tapi aku udah suka banget sama Kak Key Edgar, aku udah nganggep dia sebagai kakak aku sendiri. Dan mimpi itu bakal terjadi kalau seandainya Kak Key masih bersama Bang Dave" jelas ku yg membuat Edgar mendekap ku.

"Aku udah bilangkan, kalau jodoh itu gk mungkin ketuker. Kamu bisa anggap Key sebagai kakak kamu Chel, tanpa ada ikatan di antara mereka pun kamu bisa menjadi adiknya Key" bisik Edgar yg masih saja terus mendekap ku, aku pun menghela nafas dan membalas dekapannya lalu menyenderkan kepala ku pada dada bidangnya.

"Tapi rasanya beda" gumam ku yg mungkin saja ia dengar.

"Apa yg beda? Kamu kan ingin menjadi adiknya Key Achel sayang"

"Baiklah baik kau menang Edgar sayang. Aku setuju dg keputusan mereka, dan aku tidak marah lagi pada mereka" sontak Edgar pun mengelus rambut ku dg lembut setelah mendengar jawaban ku.

"Bagus, jadi udah gk marah lagi kan? Udah gk ngambek lagi?" tanyanya yg membuat ku terkekeh.

"Nggk kok aku udah gk marah + ngambek lagi. Ayo kita balik ke Apart Kak Key" ajak ku padanya, tapi ia langsung saja mencegah ku.

Aku pun menatapnya dg pandangan 'kenapa?' ia pun segera menjelaskannya.

"Sebaiknya kita nggk ganggu mereka dulu, biar malam ini mereka menghabiskan waktu untuk bersama. Dan kita juga begitu, karena sebentar lagi kita akan jarang bertemu setelah aku masuk kuliah dan kamu harus fokus untuk ujian mu ok?"

"Baiklah, oh ya ngomong ngomong kamu mau kuliah di mana?" tanya ku padanya.

"Aku akan kuliah di sini, aku tidak akan meninggalkan mu. Aku takut kamu akan beniat mencari brondong brondong yg kamu maksud itu" katanya yg membuat ku tertawa terbahak bahak.

"Kamu masih mikirin perkataan ku waktu itu? Ya allah, aku cuman bercanda sayang. Orang aku cintanya sama Abang Edgar ini" kata ku menggodanya, Edgar pun mencubit pipi tembam ku dg gemas.

"Panggilnya nggk usah pakai Bang dong yang, aku kan bukan abang kamu. Tapi pacar kamu" katanya merajuk, dan yah Edgar yg tadinya bijak pun kembali menjadi manja lagi.

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now