Part 18

9.1K 381 3
                                    

Hap...

Sebelum tangan Miranda mengenai pipi Key, tangannya sudah di cekal lalu di hempaskan oleh wanita yg baru saja memasuki ruang kepala sekolah dg raut datar di wajahnya.

"Jangan pernah sentuh Keyla! Atau anda akan menyesal!" kata wanita tersebut sambil menatap tajam Miranda.

"Siapa anda?! Anda tidak ada hak mencampuri urusan saya dan anak saya!" bentak Miranda, yg mendapatkan senyuman remeh dari wanita tersebut.

"Ratna Raflenia Abigail, anak? Setau saya Keyla itu putri saya" kata Ratna. #Masih ingat sama antee Ratna gk guys?

"Bagaimana bisa? Apa anda sedang mengkhayal?!" bentak Miranda.

"Seharusnya saya yg bilang begitu. Apa anda sedang mengkhayal nyonya Fernandez? seharusnya anda sadar diri, dulu anda mengacuhkannya. Dan sekarang anda bisa seenaknya menuduh seperti itu! Dia bukan bahan pelampiasan anda! Ingat itu!" kata Ratna tegas.

Baru saja Miranda akan membalasnya tapi di tahan oleh Fajar.

"Dia keluarga Abigail ma... Jangan balas dia atau keluarga kita akan mendapat masalah" bisik fajar pada istrinya. Miranda pun diam meredam emosinya.

"Ehem baiklah, bukti sudah jelas. Jadi? Ada yg ingin mengaku?" dehem Rey membuat semua orang yg ada di ruangan menatap ke arah Lily dan Ditta.

"Iya pak, maafkan kami. Kami janji tidak akan melakukannya lagi" kata Lily menunduk.

"Iya pak saya minta maaf" kata Ditta yg juga menundukkan kepalanya.

"Baiklah menurut saya ini sudah selesai. Dan karena kalian baru saja mengakui kesalahan kalian sekarang, kalian saya skors 3 hari. Oh ya kalian harus meminta maaf pada Keyla" kata Rey tegas.

"Ya pak" jawab Lily dan Ditta bersamaan. Lily dan Ditta pun segera meminta maaf pada Key dg wajah yg di manis maniskan.

"Tapi mengapa harus di skors pak? Tolong jangan skors saya pak" kata Lily memohon.

"Iya pak, terus saya harus bilang gimana sama temen² saya? Saya mohon pak jangan skors saya. Dan tolong rahasiakan ini pak" kata Ditta.

"Itu sudah ketentuan di sini. Baiklah, tapi saya ingin semua berkumpul di lapangan untuk membersihkan nama baik Keyla" jawab Rey singkat. Semua orang yg ada di ruangan pun beranjak keluar menuju ke lapangan.

'Mohon maaf bapak / ibu guru yg ada di kelas, karena telah mengganggu KBM yg sedang berlangsung. Di harapkan semua bapak / ibu guru, serta semua siswa siswi berkumpul di lapangan sekarang. Terimakasih'

Terdengar pengumuman dari speaker sekolah, dan secara serentak semua siswa siswi langsung berlari menuju ke lapangan.

"Baiklah, tujuan saya mengumpulkan kalian semua di sini adalah untuk mencabut tuduhan teman kalian yaitu Keyla F. lucyanna. Dia terbukti tidak bersalah" kata Rey tegas, ketika melihat semua warga sekolah berkumpul.

"Lalu masalah rokok, bagaimana pak?" teriak salah satu siswi.

"Masalah rokok itu hanya kesalah pahaman. Baiklah itu saja yg ingin saya sampaikan, kasus ini selesai" kata Rey mengakhiri pengumumannya.

Dan yah memang seperti ini, SMA Bintang Bangsa, sekolah yg terkenal favorit. Sekolah yg langsung membersihkan nama baik siswa siswi yg tidak terbukti atas tuduhan yg bersangkutan. Semua siswa siswi pun segera kembali ke kelas masing masing untuk mengikuti mata pelajaran terakhir, karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.25

~ ~ x - LMLY - x ~ ~

Bel pulang sekolah pun berdering menandakan pelajaran telah usai, semua siswa siswi yg tadinya sangat malas, langsung saja bersemangat.

Dave langsung saja menoleh ke arah Key yg bergegas keluar dari kelas.

"Key" panggil Dave, Key pun menoleh ke arah Dave.

"Apa?" tanya Key.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat. Apa lo bisa?"

"Kemana? Dan kapan?"

"Sekarang. Apa lo bisa?" tanya Dave lagi. Key pun menganggukkan kepalanya.

"Ok, ayo" Kata Dave sambil menggenggam tangan Key dan membawanya ke parkiran.

Setibanya di parkiran Key pun menatap ke arah tangannya yg di genggam oleh Dave, Dave yg sadar arah pandang Key pun segera melepaskannya dari tangan Key.

"Eh sorry" kata Dave gugup.

"It's Ok" jawab Key.

"Eh, gue bawa motor"

"Gk masalah" kata Key yg mendapat anggukan Dave. Mereka pun langsung menaiki motor Dave dan segera menuju ke suatu tempat.

Dave pun memberhentikan motornya di taman. Yups taman ketika mereka pertama kali bertemu.

"Ayo Key. Lo masih ingetkan?" tanya Dave mengajak Key menuju taman tersebut.

"Iya" jawab Key singkat dan segera mengikuti langkah Dave.

"Lo mau bawa gue kemana? Bukanya kita mau ke sana?" tanya Key sambil menunjuk bangku taman yg menjadi tempat pertemuan Lucy dan Vian.

"Ikut gue aja, gue mau ajak lo ke suatu tempat" kata Dave lalu berjalan lagi.

Dave tiba tiba berhenti di depan semak semak yg tinggi, Key pun menatap Dave tajam.

"Lo gk kau macam macam kan sama gue?" kata Key pada Dave. Dave, yg mendengar pertanyaan Key pun memincingkan matanya dan sontak tertawa terbahak bahak.

"Hahaha... Lo.. Haha.. Lucu tau gk. Masa tampang cool kaya gue mau ngapa ngapain lo? Lo juga kan pinter bela diri. Ya kali Key" kata Dave yg masih tertawa terbahak bahak. Key yg melihat itupun menabok lengan Dave.

"Najis" sindir Key. Dave pun meghentikan tawanya dan segera membuka semak semak tersebut dan segera masuk menerobos semak semak tersebut.

"Ayo, sampai kapan lo diem di situ? Mau jadi patung?" sindir Dave langsung meraih pergelangan tanga Key.

Mereka pun masuk ke dalam semak semak tersebut, tidak lama mereka menemukan sebuah Danau yg airnya masih jernih. Key yg melihat itu pun segera berlari ke arah Danau dan memainkan air dg tagannya. Dave yg melihat pemandangan langkah yaitu seorang Keyla yg biasanya memperlihatkan wajah dinginnya, sekarang sedang bermain main layaknya seperti anak Kecil.

Dave pun segera menuju ke arah Key, melihat Key yg asik sendiri tanpa menyadari keberadaannya pun membuat Dave mencipratkan air ke wajah Key. Key pun terkesiap dan menatap tajam ke arah Dave, dan membalas perbuatan Dave. Dan terlihatlah kedua remaja bak anak kecil yg main air.

Tiba tiba hujan pun turun dan membuat aktivitas mereka berhenti sejenak sebelum Key yg masih saja mencipratkan air ke arah Dave

"Key ini hujan, ayo neduh" kata Dave yg tidak di hiraukan Key yg sedang menikmati rintikan hujan dg memejamkan ke dua matanya dan merentangkan kedua tangannya.

Dave yg melihat Key seperti itu pun memandang wajah Key yg sangat Damai dan memancarkan kecerian.

Setelah beberapa menit mereka bermain hujan, Dave pun segera mengajak Key untuk memanjat pohon, tepatnya untuk berteduh di rumah pohon yg lumayan luas / bisa di gunakan 5 orang di dalamnya.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Holla holla guyss gimana kelanjutannya? Aneh ya... Gk dapet Feel nya kah? Hehehe maafkan ya... Inilah hasil karya Penulis amatiran kaya aku ini... Hmmm moga aja ada yg mau next part ya... Semoga...

Sorry y guysss kalo ada typoo and sll di tunggu vote & comment kalian 😘

Let Me Love YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum