Saat ini Rey, El, dan Key masih berada di mobil. Dengan kondisi Key yg melamun, Rey dan El yg melihat itu pun tidak tega, dan mereka pun menghiburnya dg berbagai cara hingga Key bisa melupakan kejadian tadi.
"Key? Key... Elah... Jangan ngelamun ngapa. Gk asik lo Key, kita jemput lo kan buat seneng seneng. Ini malah di tinggal ngelamun" kata El berpura pura ngambek, Key pun menghela nafas dan menatap El yg berada di jok depan.
"Htfff iya iya... Maafin Key ya abang Cogan..." kata Key tampang puppy eyes nya.
"Darimana aja lo Key, Abang El lo ini selalu keren, kece, and ganteng" kata El dg PD nya sambil mengangkat kerah bajunya, seperti tampang sok sok an. Tiba tiba ada tangan yg mendarat di kepala El, Key yg melihat itu pun terkekeh.
"Yailah kenapa gue malah di jitak?" kata El pada Rey yg fokus ke arah jalanan sambil mengusap dahinya yg di jitak Rey.
"Ya lo, PD nya tingkat dewa. Udah tau di sini ada yg lebih keren" kata Rey sambil membenahkan kerah bajunya.
"WOOOO PD" kata El dan Key kompakan lalu mereka pun tertawa bersama.
"Keren sih keren tapi sampai sekarang gk ngenalin calon menantu buat bunda" cibir Key yg di dengar Rey dan El.
"Jangankan menantu buat bunda Key, pacar aja gk punya" kata El.
"Terus aja terus, Rey kan sabar. Ini kita mau kemana?" tanya Rey lalu memandang Key dan El.
"Entah, Key mah ngikut aja" kata Key menghedikkan bahunya.
"Ke Restoran dulu aja bang. Gue laper" kata El sambil nyengir, yg diangguki Key dan Rey.
@ Resto
Rey, El, dan Key yg baru saja masuk ke dalam Restoran pun segera mencari tempat duduk dan segera memesan makanan dan minuman.
"Saya pesan Spaghetti & orange juice , kalian mau apa?" tanya Rey pada El dan Key.
"Samain aja bang" ucap El dan Key serempak, mereka pun terkekeh.
"Apa ada lagi yg akan di pesan?" Kata waiters tersebut yg kompak mendapatkan gelengan kepala dari Rey, El dan Key. Waiters pun mengangguk.
"Baiklah saya ulangi, Spaghetti & orange juice 3 , silahkan di tunggu sebentar" kata waiters tersebut lalu beranjak pergi.
"Bang, besok sekolahnya free gk?" tanya Key pada Rey yg fokus dg handphone nya, Rey pun yg mendengar pertanyaan Key segera mendongak menatap Key.
"Key, pikiran lo itu itu mulu. Mentang mentang gue gk ngizinin lo bolos, lo malah minta free. Perasaan gue Sma gk badung badung amat kayak lo Key" oceh Rey.
"Ehemm.. Iya gk badung badung amat, orang setiap hari selalu masuk ruang BK, terus setiap bulannya 5 kali bunda bolak balik sekolah lo bang" kata El polos, lebih tepatnya pura pura polos.
"Wuihhh... Bang gitu kata lo yg gk badung badung amat, Gue yg lo katain bandel, badung, bad lah, dll. Gk pernah tuh di panggil orang tua gue." kata Key sambil menyombongkan dirinya. Yg langsung mendapatkan toyoran dari Rey dan El.
"Ye... Ini anak, mau gimana pun lo badung. Gue yg jadi wali lo, gimana orang tua lo ke sekolah kalau gitu heh?" tanya Rey galak.
"Tau, kalau kepala sekolah bukan Bang Rey gue pastiin lo udah di DO lo dari sekolah" kata El dg songongnya. Key yg mendengar perkataan abang abangnya pun terkekeh.
Perdebatan mereka pun berhenti karena seorang waiters yg menyajikan makanan mereka, mereka pun segera memakannya dan di selingi dg candaan yg mereka buat.
"Lucy! Apa yg kamu lakukan di sini bersama ke dua orang laki laki ini?! Ayo pulang!"
Deg
Suara itu...
Rey, El, dan Key pun segera menengok ke asal suara. Dan ternyata di sana berdiri seorang pria paruh baya yg lengkap dengan setelan kerjanya serta wajah datarnya dan tatapan tajamnya.
"Papa?" gumam Key.
"Lucy?! Ayo pulang sekarang! Kita selesaikan ini di rumah" kata Fajar yg sekarang mencengkram tangan Key. Key pun mencoba melepaskan cengkraman sang papa, tapi apalah daya tenaga papanya lebih besar di banding dirinya.
"Maaf tuan, anda telah menyakiti Key. Apa bisa anda melepaskan tangan Key" kata Rey dg tatapan prihatin terhadap Key.
"Sebaiknya anda diam saja. Ini urusan saya dg anak saya!" kata Fajar dingin.
"Tapi anda telah menyakitinya! Apa anda tidak malu menyakiti seorang anak perempuan yg statusnya adalah anak anda!" sahut El yg menahan emosinya.
"Ini urusan saya! Jadi kalian jangan ikut campur urusan saya! Ayo pulang!" bentak Fajar.
"Nggk pa, papa pulang aja sendiri. Key nanti nyusul papa" kata Key dg pelan, karena sedari tadi ada banyak orang yg melihatnya.
"Ayo Lucy! Kamu ikut papa pulang" kata Fajar sambil terus mencengkram tangan Key kuat.
"Tuan, apa tuan tidak malu?! Anda di sini sedang di jadikan tontonan oleh pengunjung lainnya. Sebaiknya anda pulang, dan tolong lepaskan tangannya." kata Rey tajam, Fajar yg baru saja menyadari sudah banyak orang yg melihatnya. Ia pun segera menghempaskan tangan Key kasar. Dan menatap tajam ke arah Rey, El, dan Key.
"Papa tunggu kamu di rumah Lucy! Jangan harap kamu bisa kabur dari papa" kata Fajar tajam, lalu segera beranjak pergi.
~ ~ x - LMLY - x ~ ~
Deg
"Lucy? Apa benar dia...?" batin seorang laki laki yg melihat kejadian yg berada di Restoran.
~ ~ x - LMLY - x ~ ~
"Key, pulang ata...."
"Anterin Key pulang bang" potong Key yg segera di angguki Rey. Rey, El dan Key segera menuju ke parkiran.
Rey pun segera menjalankan mobilnya ke arah rumah Key, di dalam mobil hanya suasana yg hening, tidak ada yg mencoba untuk mengakhiri keheningan yg terjadi.
Setelah beberapa menit, mereka pun sampai di depan rumah Key.
"Abang antar Key ke dalam ya?" tawar Rey, yg di angguki El dan segera di jawab Key dg gelengan.
"Kamu yakin Key?" tanya El memastikan.
"Key gkpapa, percaya sama Key" kata Key meyakinkan.
"Baiklah, kalau ada sesuatu. Kamu harus kabarin abang" kata Rey, yg di angguki Key.
"Janji?" tanya Rey memastikan.
"Key janji" jawab Key beranjak turun dari mobil, lalu menghela nafas sebentar dan meneruskan langkahnya untuk masuk ke dalam rumah.
Key pun langsung menuju ruang keluarga yg sudah ada mama dan papanya serta Rie dan Ditta. Semua pun menoleh ke arah Key. Sang papa pun beranjak dari duduknya dan segera mendekat ke arah Key dan...
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Wkwkwk critanya gantung ya? Wkwkw gpp lah dari pada cintanya yg gantung -weh ngomong apa dah, abaikan-
Next part ya guysss😚
#jangan lupa vote & comment
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Let Me Love You
Genç Kurgu"Selalu terlihat baik baik saja? Ya memang. hanya di depan kalian, tapi apa kalian tau apa yg sebenarnya aku rasakan?. Gk pernah kalian hiraukan, bahkan kalian gk pernah nganggap aku ada. Apa itu nggk sakit?! Dan kenapa aku bisa bertahan sejauh ini...
