084. Salju Pertama Menjadi Saksi -2-

5.6K 587 126
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Song Fic : I Will Go To You
Like First Snow
By : Aliee
Ost. Goblin

Safir birunya memandang lekat wajah penuh memar yang bersandar lemah pada dada bidangnya. Naruto tak pernah melepaskan pandangannya barang sedetikpun pada wajah cantik wanita yang selalu berada disampingnya.

Matahari telah kembali ke peraduannya, tergantikan dengan cahaya rembulan temaram yang menerangi gudang pengap yang menjadi saksi cinta dua manusia ini.

Tangan kekar Naruto mendekap erat tubuh Hinata yang terbalut nagajuban sutera putih yang dibawakan Hanabi tadi siang mengganti pakaian lusuh yang mereka kenakan sebelumnya. "Bangunlah sayang..., kau belum memakan apapun sejak pagi..."

"Mhhhhh.....," Hinata melenguh pelan. Cukup lama ia tertidur hari itu. Semua penyiksaan yang ia alami kemarin membuat sekujur tubuhnya lelah. Dan tubuh tegap sang suami adalah tempat ternyaman untuknya melepaskan segala lelah.

"Sudah bangun....?"

Baru saja Hinata mengerjapkan kelopak mata putihnya, kecupan lembut dihadiahkan sang suami pada bibir mungilnya. Hinata tersenyum tipis. Tangannya mengelus rahang tegas sang suami. Mutiara sendunya teralih dari wajah pria yang paling ia cintai.

Memandang lekat leher sang suami yang tak lagi terikat rantai berkarat. Ia lalu mengedarkan pandangannya pada tubuh tegap sang suami yang terbalut kimono dan hakama hitam. Lalu beralih pada tubuhnya yang terbalut nagajuban putih berbahan sutera.
Dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, pandangan mutiara lavender Hinata menjelajah gudang itu, ada rantang kayu yang berisikan beraneka makanan lezat, lalu ke arah jendela kecil yang hanya menampakkan cahaya temaran rembulan. Seingatnya saat ia terlelap cahaya mentari baru saja naik. Tangan kecilnya meraba perutnya. Masih terasa dan tampak besar. "Naruto-kun, apa kita sudah mati..?"

Naruto terkekeh geli dan mengelus sayang helaian kelam nan tebal yang tergerai sampai ke pinggang. "Kau terlalu lama tidur sayang, tadi siang Hanabi dan Konohamaru datang..., merekalah yang mengantarkan semua ini.. dan mengobati lukamu..."

Bibir merah muda alami yang memucat itu tertarik mengukir senyuman. "Kenapa Naruto-kun tidak membangunkanku...?" Hinata tertunduk kecewa. Ia sangat merindukan adik perempuannya itu.

"Jangan khawatir...., dia akan datang kembali saat fajar tiba..."

Hinata mendongak menatap wajah sang suami yang di sinari terpaan cahaya rembulan. Kelopak matanya yang sewarna kelopak lili putih itu mengerjap pelan. Seolah meminta penjelasan dari ucapan sang suami. "Kenapa harus saat fajar Naruto-kun?"

"Kita akan keluar dari sini..."

Tubuh sepasang suami istri itu kembali saling mendekap. Membagi kehangatan diantara hembusan musim dingin pertama yang berhembus. Salju pertama di tanah Heian turun perlahan. Dingin menusuk hingga ketulang.

Tapi semua itu tak akan pernah membuat keduanya saling melepaskan. Cinta mereka semakin kuat ketika penderitaan terus mendera. Ketika sebuah petaka besar sudah menunggu mereka. Cinta mereka tak akan pernah terpisahkan oleh ruang dan waktu.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang