078. Kembalinya Kamakura Bakufu Ketangan Uchiha -2-

Depuis le début
                                    

Kushina yang kala itu terperangkap bersama puteranya didalam tembok bersegel sementara suaminya di sibukkan dengan urusan pemerintahan. 'Tidak, apa yang terjadi pada Kushina tak boleh terulang pada Hinata.., dia sudah terlalu banyak menderita.' Pandangan Mito mulai menggelap, dan tak lama kemudian sang Permaisuripun kehilangan kesadarannya.

"Kanpaku-sama?" Sasori memastikan kembali keputusan Nagato, agar mereka kembali ke Dairi.

"Biar aku dan Naruto yang mengurusnya. Kogo-sama tak mungkin kuat untuk menyelesaikan semua ini. Kalian berjaga di Dairi. Dan Sara kau seharusnya menunggu di lorong bawah tanah bersama Putera Mahkota bukan. Sekarang kembali dan bersiagalah di Dairi."

Tanpa buang waktu, Sasori dan Sara berlari kencang menuju istana kekaisaran sambil menggendong sang Permaisuri yang tak sadarkan diri.

...

"Para siluman rubah pengecut itu pergi.." Remeh Sasuke yang kini berdiri di balkon istana Kamakura Bakufu di dampingi oleh Toneri dan Yahiko.

"Mereka mencoba memanggil Jenderal mereka." Timpal Yahiko dengan senyuman penuh kemenangannya. Sungguh, ketiga pemberontak ini sedang berada diatas angin sekarang .

"Ngomong-ngomong dimana Neji?" Tanya Toneri yang tak menemukan eksistensi sang pangeran Hyuuga di sekitar mereka.

Sasuke tersenyum tipis mendengar pertanyaan Toneri. "Dia sedang melepas rindu dengan adik tersayangnya."

Jawab Sasuke datar yang di balas dengan tawa penuh ejekan dari dua orang di sekitarnya.

...

Mutiara keunguan dua bersaudara ini saling memandang. Hinata, memandang lekat sang kakak yang kini ada dihadapannya dalam keadaan segar bugar. Kakak tercintanya yang selama ini ia kira meninggal kini berada dihadapannya.

"Apa ini mimpi Neji Nii-san ?" Hinata mengelus sayang surai coklat sang kakak. Melepas rindu pada orang yang selama ini selalu melindunginya.

Neji tersenyum tipis, dan memapah sang adik untuk duduk.
"Kalian keluar!" Perintahnya pada sekelompok samurai yang beberapa saat lalu mengejar Hinata.

Setelah mereka keluar Neji beringsut mendekatkan diri kearah Hinata yang terlentang lemah. Dengan sangat lembut memapah sang adik untuk duduk.

"Ini nyata Hi-chan..., aku masih hidup..., aku ada disini untuk melindungimu dan membalas dendam untuk klan kita."

Deg

Baru saja Hinata merasa lega ketika nyawanya dan bayinya lepas dari cengkraman maut. Ucapan sang kakak yang menyinggung tentang balas dendam seketika membuat jantungnya berdegup kencang.

"Apa yang kau lakukan di istana ini Hi-chan? Dan sekarang kau terlihat sangan gemuk Imouto." Neji mengelus lembut perut besar Hinata. Tapi ada perasaan aneh yang kini menghinggapinya. Tiba-tiba rasa aman yang selalu ia rasakan ketika di samping Neji kini menguap seketika dan berganti dengan ketakutan.

"Hei... kenapa terdiam?" Neji mengangkat lembut dagu Hinata yang tertunduk. Membuat kedua mutiara lavender itu kembali bertatapan. "Apa kau hamil hmmmm?" Kali ini Neji mencengkram kedua lengan Hinata dengan sedikit keras. Membuat istri sang Jenderal sedikit meringis kesakitan.

Fox And FlowerOù les histoires vivent. Découvrez maintenant