078. Kembalinya Kamakura Bakufu Ketangan Uchiha -2-

Start from the beginning
                                    

Sambil mengarahkan kudanya menghindari luncuran anak panah yang di layangkan pasukan Naruto. Konohamaru menyusuri pandangannya kesegala arah mencari para tokoh utama yang berada dibalik pemberontakkan.

"Kita ke gerbang selatan."

Hingga tiba-tiba seorang pria berambut pirang panjang menghampiri dan berbicara langsung dihadapannya. Konohamaru masih terdiam mencoba mencerna kata-kata anggota Akatsuki yang bernama Deidara itu. Senyum tipis meremehkan terpatri di wajah Deidara. Seolah sedang berkata, 'Betapa bodohnya bocah di hadapanku ini.'

"Penyerangan disini hanya untuk mengecoh mereka." Deidara menjawab pertanyaan yang tampak jelas di raut wajah Konohamaru. "Kita menyerang dari dalam. Mereka sudah berada di dalam Kyoto sekarang." Deidara mengarahkan kudanya meninggalkan para pasukan yang dijadikan umpan untuk mengecoh pasukan Naruto.

Deg

Jantung Konohamaru berpacu cepat. Ia gagal. Ia gagal melindungi Kyoto. Karena kelalaiannya ia terhanyut dalam jebakan yang di buat oleh para pemberontak itu. Kyoto di serang dari dalam. Dan ia terlambat.

'Mereka benar-benar keparat, menjadikan manusia sebagai umpan. Sialan kau Neji, kau bermain-main denganku!'

....

"Uhukkkk" Darah segar di muntahkan dari mulut sang permaisuri. Mito, berusaha untuk menerobos gerbang istana Kamakura Bakufu. Sekeliling gerbang istana keshogunan itu memang luput dari penjagaan. Para Samurai dari Kyoto yang sebelumnya menjaga gerbang tersebut sudah terkapar tak bernyawa.

Namun empat siluman rubah yang berusaha masuk kedalam istana itu selalu mengalami kegagalan. Seluruh tembok yang mengelilingi istana itu di segel oleh Uchiha Sasuke yang telah menguasai istana tersebut. Terlebih lagi segel yang terpasang di sekeliling tembok Kyoto, menghalangi mereka menggunakan energi Kitsune.

"Kogo-sama..." Sara menghentikan arah tangannya yang berusaha menghancurkan segel di gerbang istana Kamakura Bakufu. Dengan sigap ia memapah tubuh sang Permaisuri yang hampir limbung ke belakang.

Mito permaisuri bersurai merah itu masih memaksakan diri untuk bangkit dan menyalurkan energi siluman rubahnya pada tembok kokoh itu. "Lepaskan Sara, kita harus masuk, Hinata di dalam..., dia membutuhkan kita...," Racau sang permaisuri, tanpa sadar air mata menetes dari manik kelabunya. "Hinata, dia sudah banyak menderita menanggung dosa klannya, tidak dia tak boleh lagi menanggung dosa kita yang menyalahi kodrat Kami-sama.."

Nagato, Sasori, dan Sara menangis dalam diam. Mito benar, semua ini terjadi karena mereka tak menerima ketetapan sang pencipta. Lebih dari sekedar membalas dendam atas kematian Kushina dan keluarganya. Mereka bahkan menguasai pemerintahan di Negeri Matahari Terbit ini.

"Hinata tak boleh menanggung dosa para kitsune.., Naruto, dimana bocah itu, katakan padanya istrinya dalam bahaya..." Racau Mito yang kesadarannya mulai lenyap. "Uhukkkk.." Mito kembali memuntahkan darah dari mulutnya.

"Sasori bawa Kogo-sama kembali ke Dairi. Aku akan ke benteng utama untuk memberi tahu Naruto." Perintah Nagato dengan raut wajah yang sangat cemas.

Sasori dengan sigap menggendong di punggungnya tubuh sang permaisuri yang mulai melemah. "Lepaskan aku Sasori, Hinata ada di dalam, dia sendirian...." Ingatan Mito kembali pada kejadian beberapa tahun lalu. Hari dimana sang adik di bantai secara keji oleh para Uchiha.

Fox And FlowerWhere stories live. Discover now