073. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -3-

Start from the beginning
                                    

Neji miris melihat keadaannya, Hanabi terlihat seperti kelaparan berhari-hari dan ia hanya mengenakan yukata berwarna gelap dan lusuh. Ia mengangguk tersenyum tipis pada sang adik yang terlihat seperti gelandangan. "Kau sendiri katakan apa yang terjadi padamu, setelah malam itu?"

Konohamaru yang duduk disamping Hanabi, memandang sendu Hanabi yang tertunduk. Mencoba mengingat kembali malam mengerikan yang menimpa istana klan Hyuuga.

Tangan besar nan hangatnya menggenggam tangan halus dan bergetar milik sang bungsu Hyuuga. Ia tahu, Hanabi sedang melawan rasa sedih yang teramat dalam.

"Biar aku saja yang menceritakannya." Konohamaru mengambil alih peran Hanabi.

Sementara Neji, dari tatapannya sangat tidak suka dengan sikap Konohamaru yang lancang menggantikan adiknya untuk bercerita. Tatapan tajam Neji seolah berkata 'Siapa kau?'

"Dia dijadikan budak di pertambangan setelah kejadian itu. Sedangkan Hidenka-sama.."

Dahi Neji berkerut mendengar gelar wanita terhormat yang disebutkan Konohamaru.

"Maksud saya, Hinata-sama." Konohamaru meralat ucapannya.

Neji mengangguk ia ingat bahwa adiknya yang satu lagi telah pantas memiliki panggilan itu.

"Hinata-sama dijadikan geisha pribadi Shogun-sama. Saat hukuman kematian Hiashi-sama, Hinata-sama dan Hanabi dipaksa menyaksikan secara langsung."

Neji memejamkan matanya erat. Tangannya mencengkram dada kirinya erat, membayangkan penderitaan sang ayah meregang nyawa, dan para adiknya yang di paksa menyaksikan. 'Kau benar-benar iblis Naruto.' Tangannya mengepal tinju erat, sampai kuku-kukunya memutih. Ia menyimpan amarahnya sendiri dan membiarkan Konohamaru kembali menceritakan.

"Beberapa hari setelah kematian Hiashi-sama istana Kamakura Bafuku dan Daidairi di gemparkan dengan berita kehamilan Hinata-sama, saat itu Hanabi di perintahkan bekerja sebagai pelayan di Shinto Ryu."

Neji kembali mengepalkan tangannya setelah sebelumnya ia nampak tenang. Ia menggeram murka saat mendengar adik kesayangannya hamil beberapa hari setelah ayah mereka meninggal. 'Kau benar-benar jalang Hinata!, aku tak pernah menyangka jika kau berbahagia setelah kematian Otou-sama. Kau bercinta dengan Shogun keparat yang membantai keluargamu dan dengan suka rela mengandung benihnya.'

"Lalu..."

"Hentikan.." Perintah Neji mutlak, ia tak sanggup mendengar cerita dari Konohamaru. Di tambah lagi, tubuh Hanabi yang bergetar menahan tangis. "Sebaiknya kalian beristirahat. Aku sudah memesankan kamar untuk kalian di penginapan ini."

...

"Hanabi...."

Kepala gadis Hyuuga tertoleh, ia menatap ke jendela kamarnya yang tertutup. Ada suara setengah berbisik yang membuatnya takut. Ia bangkit dari futtonnya. Entah kenapa malam itu dia tak dapat tidur, kendati ia sudah tidur di tempat yang layak.

Berhari-hari mengitari desa di luar perbatasan Kyoto membuatnya dan Konohamaru harus tidur sembarangan beratapkan langit malam. Jika hujan barulah mereka akan tidur di penginapan. Semua itu demi menghemat pemberian dari Temari.

Fox And FlowerWhere stories live. Discover now