21. Knowing One Fact

779 78 4
                                    


  Isabella on mulmed.

Sebelumnya maaf spam di notif kalian, karna ini berulang kali error😅

***

    Sudah lima belas menit Isabella terduduk di kursi taman kampusnya, terik matahari menyorot kulitnya, suasana terasa panas dan gersang karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.10 WIB.

    Isabella duduk seorang diri ditemani oleh buku paket Matematika Dasar dipangkuannya. Dira yang biasa menemaninya—hari ini tidak masuk kuliah. Isabella sendiri tidak tahu apa penyebabnya, karena Dira tidak memberi kabar kepadanya.

    Isabella menggulirkan halaman per halaman buku paket matematika Dasar yang berada dipangkuannya itu, ia jenuh menatap sederetan angka dan rumus-rumus matematika yang berada dibukunya itu.

    Karena saat ini hal yang terngiang pikirannya adalah hal yang baru ia ketahui tadi pagi, satu hal yang mengejutkan, dan entah hal itu akan menjadi pertanda buruk bagi dirinya, atau malah sebaliknya.

    Perasaannya terasa begitu gelisah semenjak ia mengetahui hal itu, padahal harusnya ia senang jika sahabatnya berteman dengan orang yang ia sukai.

   Ya, itulah fakta yang baru ia ketahui tadi pagi.

    Ia baru mengetahui jika Chelva dan Dave adalah teman satu kelas.

#FlashbackOn

"Lewat kelas gue dong, sekalian nganterin gue. Hehe." tutur Chelva sambil menyunggingkan cengirannya dan melingkarkan tangannya di bahu Isabella.

Isabella memutar bola matanya malas, "Plis deh lo bukan anak kecil."

"Ayolah, gak enak tau jalan sendirian." rengek Chelva sambil mengeratkan rangkulannya pada Isabella.

Isabella memutuskan untuk mengalah dengan sahabatnya yang satu itu, "Ayo, buruan." ucapnya sambil mendengus kesal.

"Yeey! Yaudah yuk." tutur Chelva seraya menarik lengan Isabella untuk segera berjalan.

Akhirnya mereka jalan beriringan menyusuri koridor kelas, hingga akhirnya mereka sampai di depan kelas Chelva.

"Kalo mau pulang bareng, telepon aja! Babay!" pekik Chelva sambil melambaikan tangannya.

"Okey, bye." balas Isabella diiringi senyuman singkatnya sebelum meninggalkan kelas Chelva.

Uncontrollable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang