1. Awal Dari Segalanya

7.4K 620 242
                                    

Happy Reading my First Story😘

--------------------------------------------------------

Bandung
16 March 2010

Pagi hari ini terdengar suara ribut dari ruangan kerja milik Alex, suara ribut yang dipenuhi isakan tangis beserta teriakan seorang perempuan.

"Daddy please! Listen to me dad! Zelinda udah ketemu sama Jason lagi dad, Zelinda gak sanggup buat jauh dari Jason, Zelinda gak bisa lakuin semua kemauan dad, plis jangan egois sama Zelinda." lirih Zelinda yang ia paksakan disela-sela tangisannya.

"Berhenti Zelinda, kamu sudah cukup membuat ayah stress! Ayah nggak mengerti lagi, kenapa bisa-bisanya kamu ketemu lagi dengan Jason sialan itu! Dan bisa-bisanya kamu bilang ingin menikah dengan Jason padahal sudah jelas kamu telah melahirkan anak dari Harry!" gertak sang ayah kepada anaknya.

"Dari awal Zelinda kan udah bilang, kalo Zelinda gak pernah nerima perjodohan itu, tapi ayah selalu maksa dan Zelinda cuma bisa ngikutin alurnya!"

"Tapi kamu harus belajar mencintai Harry! Apalagi sekarang buah hati kalian sudah terlahir ke dunia nak... Coba kamu belajar mencintai Harry demi buah hati kalian..." tutur ayahnya dengan nada melembut dari sebelumnya.

"I have tried to love him from a long time, but in the end i can't, dad."

"Yes you can Zelinda, I believe you can."

"No daddy! You're very selfish, I hate you dad!!"

Plakkkk.

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Zelinda. Air mata yang sedaritadi memenuhi pelupuk mata Zelinda kini semakin memaksa untuk keluar.

"Kenapa kamu nggak bisa nurut sama ayah sekali ini saja, apa kamu nggak sayang ayah? Apa kamu lebih sayang sama Jason sialan itu dibanding ayah?" ujar ayahnya dengan suara yang mulai parau.

Sejujurnya dari awal Zelinda tidak pernah menerima perjodohannya, tapi ayahnya sangat memaksa karena Harry---anak dari sahabat dekatnya yang telah membantu perusahaannya.

Ayahnya pikir dengan menikahkan Zelinda dengan Harry, ia bisa membalas semua kebaikan keluarga Lacke padanya. Tapi nyatanya ia salah, ia hanya akan menyakiti keluarga sahabatnya itu apabila Zelinda terus terusan meminta bercerai dengan Harry.

Setelah terdiam beberapa menit, Zelinda menghela napasnya kasar, menarik napasnya dalam-dalam kemudian menatap ayahnya dengan tatapan intens.

"Oke kalo ayah gak ngizinin Zelinda, cepat atau lambat Zelinda bakalan tetep menceraikan Harry dan pergi sama Jason. Zelinda minta maaf sebelumnya. Zelinda terpaksa. Ayah itu egois dan ayah gak akan pernah ngertiin perasaan Zelinda, yang ada dipikiran ayah itu cuma perusahaan ayah, uang dan uang, bahkan ayah rela ngorbanin kebahagiaan Zelinda hanya untuk uang."

"ZELINDA CUKUP!"

"Seharusnya ayah tau cinta itu gak bisa dipaksa. Karena sesuatu yang dipaksakan itu gak akan berakhir dengan baik Yah, seperti sekarang contohnya."

Perkataan Zelinda tentunya sangat menohok hati ayahnya. Dalam hatinya, sang ayah merasa sangat bersalah, tapi semua itu ia lakukan demi membalas kebaikan sahabatnya.

Bahkan ayahnya tak mengira jika Zelinda akan meminta perceraian dengan Harry setelah cucunya baru saja terlahir ke dunia...

"Baik kalo itu kemauan kamu."

Ayahnya menghela napas panjang kemudian bangkit dari sofanya dan membelakangi Zelinda. Ayahnya tak sanggup hati untuk menatap Zelinda saat mengatakannya.

Ayah mana yang bisa kuat melihat anaknya lebih memilih untuk pergi dengan laki-laki lain?

"Kamu bisa pergi dengan jason."

Sedetik kemudian, ayahnya membuka suara, suara yang sangat lembut dan tanpa penekanan, diiringi helaan napas pasrah---

"Tapi jangan pernah kamu muncul lagi di depan ayah dan jangan harap ayah masih akan menganggap kamu sebagai anak ayah."

Hati Zelinda hancur berkeping-keping. Rasa sakit di dadanya terasa bagai dihujam beribu belati, lalu di palu sampai hancur. Lidah Zelinda benar-benar terasa kelu. Zelinda bingung tahu harus menjawab apa.

Ia harus berpisah dengan ayahnya kalau ia memilih untuk pergi dengan Jason.

Tapi disisi lain, ia tidak ingin berpisah ayahnya. Dan ia tidak ingin hidup bersama laki-laki yang tidak ia cintai

Sama sekali tidak ia cintai.

Setelah otaknya berperang dengan hatinya, ia menemukan jawaban dari semuanya. Jawaban sekaligus keputusan terburuk yang pernah ada.

Zelinda menarik napasnya dalam-dalam.

Menghembuskannya perlahan.

"Kalau itu mau ayah, akan aku lakukan."

--------------------------------------------------------

Hai gimana permulaannya?^^
Eits tenang itu bukan tokoh utamanya loh wkw
Plis jangan bilang buruk,karena aku tau emang bad banget secara aku gak ada bakat jadi penulis tapi so sokan pengen nulis:"

Vote dan commentnya berharga banget buat aku please,kasihanilah penulis yang butuh bantuan vote dan kritik komen dari kalian:") *apasih

Uncontrollable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang