6. My First Day

1.6K 365 124
                                    


Isabella POV

"Terus kamu yakin mau ke kampus dalam keadaan kaki pincang gitu bel? Mendingan kamu hari ini gak usah masuk dulu, lagian juga paling cuma perkenalan doang kok."

"Yakin lah mah, Bella kuat kok mah."

"Yaudah kalo gitu, selamat jadi anak kuliahan! Semoga hari ini semuanya di lancarin ya sama tuhan, ga kaya kemarin yang jadi hari kesialan kamu itu."

"Amiin mah, semoga aja. Udah ya mah aku mau berangkat dulu! Love you mommm. Byee!" ujarku seraya mengambil tas ransel-ku dan melangkah keluar dari apartemenku.

-------------------------------------------------

Tibalah aku disini, kampus yang telah aku idam-idamkan sejak dulu. Institut Teknologi Bandung.

Ternyata tataan bangunannya lebih menakjubkan dari yang aku pikirkan.
Semoga saja hari pertama ini menjadi hari yang mengesankan dalam hidupku.

Suasananya sangat ramai, terdapat berbagai jenis manusia disini. Ada yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya, ada yang menyendiri saja tanpa ekspresi, ada yang sedang berjalan sambil memasang wajah takjubnya, ada yang menggerutu karena bingung mencari kelasnya, ada yang bermesraan dengan pacarnya.

Sementara aku... Aku hanya perempuan yang berjalan sendirian dengan kaki setengah pincang. Sangat miris.

Semoga nggak ada senior yang menjahiliku saat melihatku yang sedang pincang ini.

Langkahku hanya tertuju untuk mencari dimana anak-anak jurusanku berada, tapi sejak tadi aku belum menemukan kelas itu. Oh ya, for your information, aku mengambil fakultas FMIPA dengan jurusan Biologi.

"Attention please, buat mahasiswa FMIPA diharapkan kumpul ke sumber suara."

"Sekali lagi, perhatian buat mahasiswa FMIPA diharapkan kumpul ke sumber suara."

"Nggak ada yang boleh telat! Dalam hitungan ke 5 semuanya harus sudah kumpul di lapangan!"

Sontak aku langsung mencari sumber suara tersebut. Dengan langkah setengah diseret, aku segera berjalan secepat mungkin sebisa yang aku lakukan.

Byurrrr..

Aku memejamkan mataku. Astaga, aku telah menabrak seseorang! Kumohon, semoga dia bukan seorang senior!

"Bisa ga sih kalo lagi jalan tuh liat-liat! Gara-gara lo minuman gue tumpah semua ke baju gue!"

Apa yang harus aku lakukan? Sepertinya dia sangat marah padaku...

"Ad-aduh ma-maaf ya gue gak sengaja, gue lagi buru-buru soalnya, maaf banget ya, ah sebentar---" aku pun memutuskan untuk mengambil tissue yang ada di dalam tas ku lalu aku mengelap bajunya yang basah itu. "Maafin gue ya, gue duluan ya soalnya lagi buru-buru." ujarku ketika selesai mengelap.

Tapi perempuan itu mencengkram tanganku secara kasar saat aku mulai berjalan. Dan aku terpaksa menghentikan langkahku. Aku tau dia seorang senior. Aku tau dari lencana yang ia kenakan...

Mati aku.

"Fakultas mana lo?" tanya ketus disertai tatapan mengerikan.

"FMIPA." aku menundukkan kepalaku.

Andai saja dia bukan senior, pasti aku sudah melawannya...

Sebenarnya bisa saja aku melepaskan cengkeramannya, tapi aku takut. Nanti aku diberi label sebagai junior yang nggak mempunyai kesopanan.

"Wah pas banget, gue ada hadiah buat lo."

Dia menarikku berjalan ke arah barisan kumpulan anak FMIPA. Dan ternyata dia senior di FMIPA. Bunuh aku sekarang juga, kawan-kawan.

Uncontrollable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang