11. Such A Regret

1.2K 161 61
                                    

Hai-hai buat readers setia gue maaf ya udah bikin lama nunggu:( happy reading semoga suka chapt ini^^

Abang Dave again on mulmed wkwk:p

***

Isabella POV

Malam ini Chrlva menginap di apartemenku, karena sejak tiba di apartemen tadi aku langsung menghubunginya mengingat insiden terpisahnya kami di mall tadi.

"Anjir ngeselin banget tuh cowok. Tapi gue sih kalo jadi lo pasti melting Bel. Bayangin aja, yang awalnya pas ketemu itu dingin banget---eh sekarang bisa-bisanya dia nyium dan meluk lo, itu tandanya lo berhasil luluhin hati seorang manusia es batu. Dan gue bisa tebak, jauh didalam lubuk hati lo---lo udah jatuh cinta sama dia." tutur Chelva yang sedang terbaring disebelahku sambil memainkan ponselnya.

"Udahlah gue pusing, gue gak mau bahas dia lagi." sejujurnya aku memang sedang pusing dan entah kenapa mood ku mendadak jadi buruk semenjak kejadian tadi sore bersama Dave.

"Siapa sih nama dia? Anak jurusan apa?"

"Kepo lo. Udah ah gue gak mau bahas dia lagi, gue harus bisa lupain dia."

Ya, aku harus bisa melupakannya karena aku sudah menyuruhnya untuk menjauhiku.

Mungkin besok dan seterusnya--- tidak akan ada lagi pergi bersama Dave, berbincang sepatah dua patah kata dengan Dave, melihat Dave yang tiba-tiba menjahiliku, mungkin semua itu tidak akan pernah terjadi lagi, dan aku harus menganggap bahwa semua itu tidak pernah terjadi dalam hidupku.

Astaga, mengapa aku harus mengatakan itu semua pada Dave?

"Lagian lo tuh ya Bel, gak jelas banget sih jadi cewek. Masa disaat dia udah mau buka hatinya buat lo, malah lo suruh buat ngejauh sih? Gak ngerti gue otak lo dimana."

"Tapi dia selalu bilang ke gue supaya gue gak baper sama dia----makanya gue takut ke bawa suasana."

"Kali aja dia ngomong gitu cuman bercanda? Abisnya kalo diliat dari apa yang lo ceritain, udah jelas banget kalo dia suka sama lo."

"Gue kan udah bilang, jangan bahas dia lagi. Bahas dia mah cuma bikin pusing."

"Tapi tunggu deh, apa jangan-jangan dia gak pernah pacaran? Jadinya dia susah sadar kalo dia lagi jatuh cinta sama lo?"

"Katanya sih, dia gak pernah pacaran."

"Yah berarti bener kasusnya! Dia jatuh cinta sama lo, tapi dia gak ngerti sama perasaannya itu, dia belom sadar kalo dia jatuh cinta sama lo."

"Maybe."

"Gue yakin mood lo sekarang pasti lagi berantakan, dan gue yakin banget lo nyesel udah minta tuh cowok buat jauhin lo." ujar Chelva yang kini sudah meringkuk memeluk gulingku.

"Yup, gue nyesel banget."

"Udah cepetan tidur lo gak usah sok ceramah segala, lampunya mau dimatiin apa dinyalain aja?" perintahku kepada Chelva yang sudah tenang dalam posisi tidurnya.

"Matiin," ujar Chelva yang disusul dengan suara menguap, "Hoaamm Good night my monkey."

"Night too my pig." balasku seraya menekan saklar off lampu.

----------

Author POV

Bali,
Indonesia

Uncontrollable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang