2. Bandung?!

3.4K 513 218
                                    

Happy reading guys❤❤

--------------------------------------------------------

Bali,
Indonesia

18 years laters..

"Congratulations sweetheart,oh my darling i'm so proud of you my little girl."

Zelinda memeluk anaknya berlinang air mata. Bagaimana tidak terharu dan senang, melihat anaknya mendapat beasiswa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Anaknya berhasil masuk universitas yang sudah didambakannya sejak dulu dengan hasil perjuangan yang ia bimbing selama 3 tahun akhir ini.

Sungguh sangat membanggakan, ia tak pernah menyesal mempunyai anak seperti Isabella. Walau terkadang Isabella sering membuatnya kesal karena tingkah lakunya yang ceroboh dan selalu menguji kesabarannya.

"Ahh mommy, thanks for always being by my side, thank you for always supporting me, thank you for taking care of me, i cant live without you and you're the best mother of the best mother! Hahaha pokoknya mamah itu yang paling best of the best deh!"

Sejak tadi Isabella nggak bisa melunturkan senyumannya. Isabella benar-benar nggak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

ITB adalah kampus yang ia impikan sejak dulu, sejak masih menginjak SMA. Walau saat SMA dulu ia sempat merasa ragu, tapi ia tetap berusaha.

Baginya usaha dulu sekeras mungkin, baru menyerah, karena Isabella bukan typical orang yang mudah menyerah.

"Adoh jangan erat-erat bel! Kebiasaan ya kalo meluk ibu sendiri kalo belom bikin sesek napas belom puas!"

"Eh maaf khilaf mam, terlalu napsu tadi soalnya hehe." Isabella terkekeh sambil melepas pelukannya yang sedaritadi membuat ibunya sesak napas itu.

"Kamu harus janji ya sama mamah, nanti kalo udah kuliah kamu gak boleh ke bawa pergaulan, kamu harus jaga ke virginity-an kamu, dan kamu harus tetep jadi anak perempuan mamah yang pinter—dan hmm soal pacar—" Zelinda bungkam karena Isabella menggenggam tangannya dan menatapnya dalam-dalam.

"Iya mom aku janji bakalan jadi Isabella-nya mommy Zelinda dan dad Jason, aku gak bakalan ngecewain kalian aku janjii! Lagian kapan sih aku pernah ngecewain papah sama mamah?!"

"Pernah tuh."

"Ih mamah! Kapan coba!? Perasaan aku selalu berusaha jadi yang terbaik deh buat mamah sama papah."

"Selalu berusaha jadi yang terbaik sih iya.."

"Nah terus berarti gak pernah ngecewain lah mah, gimana sih."

"Mamah kecewanya itu, karena kamu gak pernah gitu ngenalin cowo kamu ke mamah atau papah, eh ralat deh--kamu gak pernah punya pacar."

"Kenapa bahas itu lagi—"

"Kenapa kamu gak pernah punya pacar padahal banyak banget yang mau jadi pacar kamu, apa gak pernah terbesit sebatas pikiran buat nyoba pacaran? Hmm atau jangan bilang pacar kamu itu perempuan juga ya bel?!" potong Zelinda penuh emosi.

Isabella memang nggak pernah punya pacar selama ia menjadi remaja, ia hanya pernah sekedar menyukai sahabatnya, dan menjalani friendzone dengan sahabatnya itu. Tapi sayangnya, sahabatnya harus kuliah di luar negeri. Jadi, saat ini Isabella nggak dekat dengan laki-laki manapun.

Sebenarnya banyak yang menyukai Isabella, tapi Isabella selalu menolak laki-laki yang menyukainya—dengan alasan laki-laki itu hanya napsu kepada parasnya, bukan menyukai dengan tulus.

Uncontrollable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang