046. Kembang Api Yang Terbakar -2-

Start from the beginning
                                    

Hinata tersenyum tipis sambil mengikuti langkah sang suami yang merangkulnya dengan sangat posesif.

'Karena aku mencintaimu Naruto-kun, karena klanku telah terlebih dahulu menghancurkan keluargamu. Aku disini untuk menebus dosa ayahku, dengan cintaku. Hanya itu yang ku miliki untuk menghapus kegelapan yang menyelimuti hatimu, izinkan kehidupan kecilku dan anak kita menjadi hadiah bagimu....'

o0o

Dari balkon kuil Shinogamo, mutiara lavendenya disuguhkan hamparan manusia yang menantikan pelepasan kembang api pertama di festival ini. Hinata sangat ingat bagaimana dulu dia menghabiskan Hanabi Matsuri yang bertepatan dengan ulang tahun adiknya.

Ia bersama keluarganya akan duduk di perahu mewah khusus untuk para birokrat istana. Menikmati kembang api sambil mengarungi sungai Kamogawa.

Hinata ingat betul apa yang selalu di ucapkan sang ayah setiap kembang api pertama di lepaskan dari kuil terbesar di Heian itu. Hiashi, selalu menunjuk balkon kuil Shinogamo. Dimana keluarga Kaisar dan Shogun berdiri. Hanya Kaisar, Calon Kaisar dan Shogun, serta calon Shogun lah yang memiliki wewenang untuk melepaskan kembang api pertama membuka Hanabi Matsuri.

"Hinata, suatu saat kau harus berdiri disana mendampingi sang penguasa melepaskan kembang api pertama , membuka Hanabi Matsuri."

Hiashi memang sejak dulu terobsesi menjadikan puteri cantiknya itu seorang pendamping penguasa dari bangsawan utama di dinasti Heian. Sekalipun Hyuuga adalah klan bangsawan, posisinya masih berada dibawah klan Senju yang merupakan keturunan kekaisaran dan klan Uchiha yang kala itu menguasai keshogunan.

Hinata tersenyum kecut. Hari ini tanpa di sengaja ia telah memenuhi obsesi sang ayah. Ia berdiri di samping Kamakura Bafuku no Shogun. Mendampingi sang penguasa keshogunan membuka Hanabi Matsuri, berdiri sejajar dengan Kaisar dan permaisuri.

Sementara itu Mito yang berdiri di samping sang Kaisar menatap Hinata dengan penuh rasa sayang. Ia ingat bagaimana waktu itu dia mengajukan tawaran perjodohan Hiashi. Ia melihat bagaimana Hinata dengan sungguh-sungguh menjahit haori untuk dihadiahkan pada Naruto walau berakhir dengan penolakan.

o0o

"Silahkan duduk Kogo-sama...., aku sangat tersanjung kau mau datang ke Istana Hyuuga, walaupun keadaanmu tengah hamil besar."

Mito mendudukkan dirinya dengan susah payah dibantu seorang dayang. Manik kelabunya menyusuri zanshiki istana Klan penguasa majelis hakim ini.

"Suamiku sedang pergi menjenguk Naruto ke Shito Ryu. Jika dia di dekatku dia pasti melarangku keluar dari Dairi." Jawab Mito sambil tersenyum licik. "Oh ya Hiashi.., dimana anak-anakmu?"

"Neji, dia sedang berlatih kuda di halaman belakang, dan Hanabi dia sedang berlatih memanah, lalu Hinata.." Ucapan Hiashi terhenti saat melihat puteri cantiknya melintas di lorong depan zanshiki.

"Hinata kemari."

Dengan langkah pelan sambil menunduk Hinata masuk kedalam ruang tamu mewahnya. Ia mencuri padang dengan melirik sang permaisuri yang begitu cantik.

"Keii o arawashimasu, Kogo-sama, no namae wa Hyuuga Hinata desu." Hinata langsung bersujud memberi penghormatan ketika ia berada dihadapan permaisuri.

Fox And FlowerWhere stories live. Discover now