018. Legenda Rubah Emas -1-

Start from the beginning
                                    

Mereka hanyalah orang desa yang mengumpulkan kayu bakar untuk di jual di Kyoto. Pusat ibu kota dinasti Heian. Kenapa mereka tidak mencari kayu bakar di hutan sekitar desa mereka saja?

Mereka tentu berharap bisa melakukan hal itu. Tapi apalah daya. Hutan di sekitar desa mereka telah di tebang habis atas perintah Shogun yang berkuasa. Uchiha Madara.

Tempat itu akan di bangun sebuah istana musim panas bagi klan Uchiha. Klan penguasa Keshogunnan Kamakura Bafuku.

"Tou-san tidak kah kau merasa bulu kuduk mu merinding...?" Minato bocah pirang itu sedari tadi merasa sangat ketakutan saat memasuki hutan ini. Ya tentu dia sangat takut. Ini adalah musim gugur. Para Kitsune betina akan turun dari puncak fuji dan mulai menggoda para manusia yang bertapa di kakinya.

"Mereka tak akan menggodamu bocah.., kau masih terlalu kecil untuk di pikat seekor kitsune betina, hehehhe" Jiraiya terkekeh kecil mendengar keluhan putra semata wayangnya ini. Sambil tetap mengumpulkan ranting-ranting kecil dan di letakan pada keranjang yang bertengger di punggungnya.

"Tapi aku merasa ada yang mengikutiku Otou-san." Keluh Minato lagi sambil mengusap tengkuknya.

"Kau jangan jauh dariku bocah..., atau kau benar-benar akan di culik dan di jadikan budak oleh para kitsune, hehehehehe." Gurau Jiraiya, tanpa menyadari bahwa sang putra sedang ketakutan hebat.

"Otou-san tunggu!!!!"

Srek..srek..srekk..

Samar-samar Minato mendengar suara berisik dari belakang. Tubuhnya menegang. Ia benar-benar ketakutan sekarang. Kakinya sudah siap mengambil langkah seribu, menyusul sang ayah yang mulai berjalan menjauhinya.

Tapi suara salakan halus menyayat hati membuatnya mengururungkan niatnya untuk kabur. Walau dengan perasaan ketakutan patah-patah ia tolehkan kepalanya mencoba mencari tahu suara menyayat hati itu.

Menyusuri pandangan di sekitarnya. Ia tak menemukan apapun. Tapi batinnya berkata untuk tidak meninggalkan tempat itu.

Hingga dia mencapai semak belukar di bawah pohon cemara. Diantara semak belukar itulah dia menemukan seekor rubah kecil berwarna merah keemasan tengah meringkuk kesakitan.

 Diantara semak belukar itulah dia menemukan seekor rubah kecil berwarna merah keemasan tengah meringkuk kesakitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari jumlah ekornya, Minato tau kalau itu bukan rubah biasa. Ya, rubah itu adalah kitsune kecil yang belum memiliki wujud manusia.

Safir birunya terbelalak. Ia tidak tahu ini adalah kesialan atau mukzizat. Dihadapannya kini sekarang meringkuk rubah ekor sembilan kecil yang sedang kesakitan.

Fox And FlowerWhere stories live. Discover now