Janji untuk akhir

14.1K 1K 35
                                    

"Bunda, Alesha ijin ke depan cari Rayyan."
Ucap Alesha pada Rumi, sejak siang mereka sudah ada dipondok pesantren untuk mengikuti acara tahlilan dua hari mendiang Zufar yang sengaja dilaksanakan oleh Sarah, tentu dengan persetujuan Ustadz Habsy selaku pemilik pesantren tersebut.
Setelah tahlilan selesai, dan para santri sudah kembali ke asramanya masing-masing, Alesha sadar bahwa suaminya menghilang, dia tidak melihat batang hidung laki-laki itu.

"Iya Sha."
Jawab Rumi.

Alesha melangkahkan kakinya kedepan rumah, mencari seseorang yang belum satu jam menghilang sudah dia rindukan.

"Rayyan mana sih? Tiba-tiba ngilang,"

"Jangan-jangan dia tebar pesona ke santriwati yang ada disini lagi."
Alesha menggerutu, kalau benar itu terjadi, dia janji akan membuat hidup Rayyan selama satu hari itu tidak akan senyaman biasanya.
"Aaah awas aja kalo itu benar terjadi."

"Alesha."

Suara itu benar-benar mengusik ingatannya, suara yang berasal dari balik tubuhnya.
Dia berbalik, mencoba menilik siapa pemilik suara itu.

Dan yang Alesha temukan adalah sosok bintang fajarnya, dulu. Dia terperangah ketika mendapati laki-laki itu mengenakan gamis putih serta kopyah seperti yang dikenakan santri lainnya. Diapun tertegun melihat senyum yang lama tidak dia lihat kini melengkung dengan indahnya.

Alesha segera menundukkan pandangannya. Seharusnya dia sendiri bisa menjaga pandangannya, tidak hanya bisa marah dan cemburu ketika Rayyan mulai tebar pesona.

"Kamu Kak Ayaz?"
Tanya Alesha pelan, dia tidak yakin dengan apa yang dia lihat. Alesha ingat betul bagaimana yang diucapkan Shena waktu dirumahnya. Laki-laki itu pergi, tapi tidak mungkin jika laki-laki itu pergi ke pesantren milik Mbah Kyainya.

"Iya, apa kamu lupa dengan wajahku?"
Jawabnya. Ya, dia benar Ayaz.
"Aku yakin kamu tidak akan lupa dengan wajah, dan janjiku sebelum aku pergi."

Janji? Alesha mengangkat wajahnya, mulai memutar memorinya, laki-laki itu pernah berjanji apa? Apa kepergiannya dari rumah dan meninggalkan keluarganya adalah salah satu janjinya? Kalau itu benar, sungguh Alesha akan menyalahkan dirinya karena sudah membuat laki-laki itu merusak kehidupan keluarganya sendiri. Bagaimanapun juga dia pernah mengelak saat Shena datang kerumah menuduhnya sebagai penyebab kepergiaan Ayaz.

"Janji untuk pergi? Janji merusak kehidupan keluargamu sendiri Kak?"

"Tidak, aku janji bukan untuk pergi, tapi untuk kembali. Kembali dengan tanpa ada perbedaan diantara kita lagi."
Ucapan Ayaz benar-benar membuat Alesha kelimpungan. Kembali? Apa perlu gadis itu bilang jika dengan kembalinya Ayaz tanpa ada lagi perbedaan, tetap tidak akan bisa membawanya bersatu.
"Kenapa? Apa aku salah?"
Tambahnya. Alesha tidak bisa berfikir, bagaimanapun juga laki-laki didepannya adalah seseorang yang pernah mampir diingatan dan harapannya. Tidak semudah itu melupakannya, apalagi atas usahanya mencoba menyatukan sebuah perbedaan.

"Bukankah perbedaan itu yang membuat kita tidak bisa bersatu? Lalu apa aku salah menghilangkan perbedaan itu untuk bisa bersatu denganmu?"
Laki-laki itu masih terus bertanya, karena melihat wajah Alesha yang menampakkan rasa tidak nyaman. Ayaz semakin bertanya-tanya ketika gadis yang biasanya ramah dan supel itu, kini hanya diam dan tidak menjawab semua pertanyaannya.

Alesha sendiri semakin tersudut, kenapa saat dia mulai mengalihkan perasaannya pada Rayyan dan menjadikan laki-laki itu sebagai satu-satunya, malah harus kembali ragu dengan kedatangan Ayaz.

Ya Allah, kuatkan hatiku.
Rayyan adalah laki-laki baik yang rela menjalani ikatan itu untukku, mencoba menyembuhkan rasaku, lalu kenapa aku berfikiran untuk menghentikan perasaan ini? Hanya karena Ayaz?
Hatinya bergejolak, memprotes sikap dirinya sendiri yang plin-plan.
Gadis itu masih diam, tidak menjawab. Dia mencoba mengedarkan pandangannya untuk menghilangkan ketegangan dan rasa tidak nyaman. Namun, satu arah pandangannya membawa matanya menemukan laki-laki yang beberapa waktu lalu sedang dia cari-cari. Laki-laki itu keluar dari sebuah ruangan bersama Ustadz Habsy, berjalan mendekat sembari berbincang-bincang.

Bintang dibalik Senja (COMPLETE)Where stories live. Discover now