"Ihh ngapain??"

"Kata mamaku sih mau ngobrol aja sama mamamu"

"Terus kenapa kamu nya juga ikutan-,-"

"Mau liat kmu hehe"

"Terserah deh-,-"

"Ok. Bsok jam 6.30 ya!"

"Tapi nanti aku dibully lagi"

"Kmu knp sih gk ada kawan disekolah kmu? Knp kmu sering dibully?"

"Hmm.. Gak ada apa apa kok. Aku kurang suka berteman aja."

"Kalau ada masalah blg aja sm aku. Kan aku bilang gitu kemarin2"

"Bukan urusanmu kok-,-"

"Yaudah deh. Kmu sdh makan?"

"Belum"

"Mau pergi makan sm aku?"

"Gak!"

"Ayolahhh"

"Gausah. Mama ada masak kok. Aku mau makan dulu ya. Bye."

"Ok deh."

"Akhirnyaaaa.. Dia bilang 'bye' ke akuuuuuu.. Yeyyyyyy...", kataku dalam hati.

Cathine
"Kenapa aku jadi dekat dengan Ferdi sih?? Aduhhh..."

Aku turun kebawah untuk makan. Setelah makan aku kekamarku lagi.

Roy
Bagaimana aku menjelaskannya pada Ririn ya? Aduhh.. Dia saja tidak menjawab smsku.
Sebenarnya perempuan yang bersama aku waktu itu bukan siapa siapa. Mamaku menjodohkanku dengan perempuan itu. Namanya Stephanie Yovita. Panggilannya Ani. Tentu saja kami tidak saling mencintai. Waktu itu aku terpaksa pergi makan dengan Ani karena orang tuanya menyuruhku menemani Ani makan. Ani juga sudah bilang padaku kalau dia terpaksa karena orang tuanya. Ani juga minta maaf padaku karena kejadian itu. Tentu saja aku memaafkannya. Karena aku tau itu bukan salah dia.

Aku sudah menjelaskan semuanya di sms ku untuk Ririn itu. Tapi aku yakin Ririn tidak bakal membalasnya.
Aku bilang pada mamaku kalau sebenarnya aku tidak mencintai Ani, tapi aku mencintai Ririn. Tapi mama tidak mendukungku dan malahan ingin aku cepat cepat bertunangan dengan Ani.
Hari ini aku tidak sekolah karena aku sedang sakit memikirkan Ririn yang marah padaku.
Aku ingin sekali bertemu dengan Ririn.

"Roy.. Cepat makan bubur nya!"
"Ya ma."

Mama sudah membawakan bubur ke kamarku tapi aku belum menyentuhnya sedikit pun. Aku sama sekali tidak nafsu untuk makan. Saat ini aku ingin Ririn ada disisiku. Aku ingin mendengar suaranya.

Cathrine
Tiba tiba aku teringat Roy. Dia sedang apa ya? Aku harap dia baik baik saja. Huhh.. Kenapa aku mengingatnya? Gak penting banget.

Roy
Ririn sedang apa ya sekarang? Aku harap dia baik baik saja.

"Royyyyy!! Sudah dimakan belum buburnyaaaaa???"
"Ini lagi makan kok maaaaa"

Aku cepat cepat duduk dan makan buburku sebelum mamaku naik dan memarahi aku. Sambil makan aku terus terusan memikirkannya. Aku turun kebawah membawa mangkok yang sudah tidak ada buburnya lagi.

"Nih ma.."

"Kamu kan bisa bilang ke mama gak perlu turun.."

"Gakpapa ma, aku mau banyak gerak. Aku bosan juga kalau lama lama dikamar"

"Yaudah deh"

"Ma.."

"Ya?"

"Boleh gak mama batalkan perjodohanku dengan Ani? Pliss ma."

"Gak bisa Roy. Mama sudah bilang sama kedua orangtua Ani. Mama gak enak sama mereka juga. Masalahnya papa kamu kan tangan kanannya papa Ani."

"Waktu itu kenapa mama gak tanya sama aku dulu? Kenapa mama langsung bilang 'iya' ke orangtua nya Ani? Kan mama bisa bilang kalau mama mau tanya aku dulu.."

Mama hanya diam saja.

"Pokoknya aku gak mau dijodohin sama Ani!"

"Tapi kasihan dong Ani nya Roy"

"Gak. Ani tidak cinta sama aku. Begitu juga aku. Aku tidak cinta sama Ani"

"Pokoknya sudah gak bisa lagi Roy. Maafkan mama. Mama gak bisa membatalkan perjodohan kalian."

Aku diam saja dan aku kekamarku lagi.

Cathrine
Aku membuka sms yang diberikan Roy. Ternyata dia sudah dijodohkan? Tanpa kusadari air mata mengalir dipipiku. Kenapa aku bisa suka padanya? Dia sudah menyakitiku dan aku masih bisa suka padanya? Apa apaan aku ini.. Dan lagi, aku telah salah karena mengira itu pacarnya.. Di sms tertulis kalau dia tidak menyukai perempuan yang dijodohkan oleh mamanya, Stephanie Yovita. Dia bilang kalau dia hanya terpaksa mengajaknya makan? Aku masih tidak percaya. Tapi yasudahlah. Aku ingin membalas sms nya dan bilang 'maaf'.

Roy
Tiba tiba hp ku berdering.

"Roy.. Maafkan aku. Aku tidak tau soal itu. Kenapa kamu gk cerita ke aku soal perjodohanmu? Aku juga minta maaf karena aku baru membaca sms darimu"

"Akhirnya dia membalas sms ku", kataku dalam hati.

"Maaf aku tidak bilang padamu soal perjodohanku. Tapi percayalah. Aku tidak menganggapnya 'teman' ku. Aku terpaksa untuk menemaninya makan karena orangtuanya menyuruhku. Pliss percayalah padaku Rin"

*****

Akan di revisi kalau sempat :v

Btw baca ceritaku yuk. Cerita fantasi (on going - update setiap hari). JUDULNYA The Destiny of Photographer. Butuh saran dan kritiknya ya, jangan lupa vote :)

Thanks❤

You Are My Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang