"Ah kayaknya lu harus ganti kacamata deh. Kayaknya minus lu juga nambah lagi put.Mata lu lagi kenapa sih?" Tanya ku akhirnya saat melihatnya menaik turunkan alisnya sambil meminum susu coklatnya.

"Mata gue gak kenapa napa. Baik baik aja kok. Mata lu aja kali yang ga bisa bedain mana cakep mana bukan." Ucapnya yang di akhiri dengan senyum - senyum 'gaje'.

"Ih bomat. Mata lu katarak ya? Urak urakan begitu juga sama kayak mukanya tuh ga jauh beda." Ucapku kesal sambil memakan roti yang ku beli tadi.

"Gak boleh gitu loh nad. Cinta itu kadang datang terlambat. " Aku hanya memicingkan mataku saat mendengar kalimat kalimat keramat milik putri.

"Suka suka lo deh Put. Gua udah pasrah sama lo. Ke kelas aja yuk dikit lagi bel." Ucapku pasrah

"Bentar bentar gua mau beli roti dulu."

Saat aku ingin berjalan keluar kantin. Cowo urakan yang membuat pagi ku menjadi seperti mimpi buruk kenapa ketemu lagi sih ama ni anak.

"Eh jodoh gue,ketemu lagi. Abis dari kantin ya?" Kata temannya sambil mengedipkan matanya yang membuatku jijik setengah mati.

Dasar raja modus. Saat aku melihat ke cowok urakan itu dia menatapku sinis. Akupun langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain.

"Ya." Ucapku kepada temannya kalo tidak salah namanya Reyhan jika aku tak salah lihat badget nama-Nya

"Sst dia nyaut gue panggil jodoh." Bisik Reyhan yang masih bisa kudengar membuatku berdecak.

"Bodo amat."

"Udah lah riz. Cewek cakep tuh jangan disia siain. Tapi sory sory aja nih ya, Riz di jidatnya udah ada lebel halal dari gue." Ucap temennya sambil merangkul cowo urakkan itu.

"Apaan sih." Ucapku mendengus malas

"Nad udah nad. Ayo kekelas dikit lagi masuk. Nanti gue khilaf liat cogan" Bisik Putri.

"Plis put. Dia bukan cogan tapi dia tuh titisan lutung." Bisiku.

"Heh! Temen lu juga tau kalo gue ganteng." Nyambung nyambung ajah sih nih orang.

"Ganteng? Iya ganteng mirip lutung iya.."

"Gausah gengsi bilang gue ganteng.."

"Bomat." Ucapku sinis.

"Udah lu pesen makanan lu." Ucapku bertanya pada Putri karena tidak tahan deket sama cowo urakan di depanku ini.

"Udah udah." Ucap putri.

Saat ku memutar arah pandanganku. Ternyata dua cowo urakkan ini masih stay ditempat.

"Ngapain lu berdua masih disini?" Sarkasku.

"Suka suka lah. Lu siapa emangnya?" Katanya.

"Nad mau kekelas ya? Mau di anter ga" Kata Reyhan temannya.

'Kenapa sokap banget si nih.'batin Nadia

"Kok bengong sih Nad?"

"Hah. Iya? Kenapa?"

"Mau dianterin gak?"

"Ga"

"Han,udah apa jan modus mulu lo. Mulut gua dah asem nih." Ucapnya sambil menarik baju temannya.

"Dasar manusia gila."

Fariz POV

Arrgh!! Kenapa ada cewe gila itu. Tapi, kayaknya gue baru ngeliat atau gue aja yang tak pernah bertemu dengannya'ah sama aja.'

My BadBoy Only One [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang