t w e n t y f i v e

Start from the beginning
                                    

"Shit. Biarkan aku di atasmu, sayang."

Aku mendudukan bokongku tepat diatas ereksinya yang masih terbungkus pakaian lengkap. "Sstt be quiet, babe." Aku meletakan jari telunjuku tepat di bibirnya lalu menarik ujung kaus yang masih terpasang. Ku tundukan tubuhku untuk melumat bibirnya sekilas lalu beralih pada lehernya. Selagi menghisap lehernya dan menimbulkan beberapa tanda kepemilikan disana, tanganku menjelajahi dada bidangnya.

"Sshh ah Barbara."

Kecupanku menurun hingga tepat di depan ereksinya yang sudah mengeras di balik celana jeans nya. Ia mendesis pelan saat aku menekan perlahan miliknya dari luar, cukup menyenangkan. Dengan perlahan aku menarik ereksinya keluar lalu mengusap kepalanya perlahan.

"Can I?"

"Yes please, oh..."

Aku melumat batangnya lalu memasukannya lebih dalam ke dalam mulutku. Tangan Zayn menjambak rambutku dan mendorong kepalaku agar lebih dalam. Aku meluncurkan jariku menuju kedua bolanya sembari terus menggerakan kepalaku maju mundur. Aku mempercepat temponya sehingga sesuatu yang hangat tumpah penuh di dalam mulutku dan aku menelan semua yang kubisa, sisanya hanya kujilati.

Setelah puas menjilati cairan kental yang keluar dai ujung ereksinya, aku mengangkat tubuhku lalu memasukan batannya perlahan ke dalamku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah puas menjilati cairan kental yang keluar dai ujung ereksinya, aku mengangkat tubuhku lalu memasukan batannya perlahan ke dalamku. Zayn mendesis setiap aku memompa tubuhku pada ereksinya yang ada di dalamku. Tangannya membuka lebar kakiku dan jarinya kembali memainkan klitorisku yang terekspos bebas. Oh, ini sangat nikmat.

Aku mendorong tubuhnya saat ia akan bangkit dari posisinya sembari terus melakukan aktifitasku. Zayn terus saja mencoba membalik posisi, tapi ia tidak bisa, ck.

Akhirnya, ia hanya mengerang mengikuti irama permainanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya, ia hanya mengerang mengikuti irama permainanku. Tangannya menggapai dadaku lalu menariknya menuju mulutnya dan mengulumnya dengan penuh semangat. Karena gemas, aku mempercepat tempo ku lalu Zayn mengigit kecil putingku yang membuatku sedikit berteriak.

Di kesempatan itu, Zayn membalik posisi kami lalu menghujam miliku dengan sangat keras dan mendalam. Memejamkan mataku dengan erat menerima sensasi sengatan listrik yang membuatku bergidik kenikmatan. Jari-jariku menyelip di antara rambut pirang nya yang kini sudah tumbuh sedikit memanjang.

Demi apapun, aku hanya ingin menghentikan waktu ini untuk menikmati semua permainannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Demi apapun, aku hanya ingin menghentikan waktu ini untuk menikmati semua permainannya. Astaga, aku seperti sedang terbang sekarang.

"Kau berani mengontrolku, hm? Kupastikan kau tidak bisa berjalan besok, sayang."

Zayn menyangga tubuhnya dengan kedua tangannya mengambangiku. Ia terus mengentakan ereksinya ke dalamku dengan tempo yang sangat cepat dan kasar, tapi ini sangat nikmat. Suara hentakan, desahan, dan decitan ranjang memenuhi kamar Zayn yang membuat suasana semakin panas.

Kedua lututku terasa lemas saat aku akan mengeluarkan orgasmeku yang ke sekian kalinya akibat ulah Zayn. Aku hanya bisa mengerang dan menarik sprai putih kuat-kuat menikmati alur permainannya.

Pada saat aku hampir mengeluarkan cairan orgasme ku, ia memperlambat temponya yang membuatku sangat tersiksa olehnya. Gerakannya sangat lambat dan semakin melambat, tapi ia tidak berhenti.

"The fuck? What are you doing, hun?"

Aku mencoba menggerakan pinggulku untuk menaikan tempo, tapi Zayn mencengkram kuat pinggulku dan membuatku tidak bisa bergerak. "You have to accept the punishment, love." Bisiknya tepat di telingaku yang membuat bulu kudukku berdiri.

Zayn mengeluarkan ereksinya dari dalamku, lalu menggesek-gesekannya di permukaan vaginaku yang membuatku benar-benar tersiksa, siksaan nikmat. "Zayn, please..." Rengekku diiringi desahan putus asa.

Ia kembali memasukan ereksinya, lalu mendesis saat ia mendorongnya lebih dalam lagi. Semakin lama irama yang ia berikan semakin cepat dan menjadi sangat cepat. Aku meremas benda apapun yang ada di sekitaranku termasuk rambut Zayn yang menggelitik di area dadaku.

"Z, i cum i cum."

Setelak aku mengeluarkan cairanku, ia masih tetap menggenjot miliknya di milikku yang membuat vaginaku terasa mati rasa sekarang. Tapi semua itu hanya terjadi sesaat saja, sekarang gairahku kembali menyelimuti akal sehatku.

Dengan tenaga yang masih tersisa, aku menghirup nafas dalam-dalam lalu mengerang sekuat tenaga akibat kenikmatan tiada tara yang ia berikan padaku. Aku bisa melihat ia mengerang lalu menarik kepalanya kebelakang menjadi mengadah keatas. Ekspresinya sangat menggoda iman, ia sangat seksi jika dilihat dari bawah.

"Barbara oh.. Aku akan keluar sebentar lagi, buka mulutmu."

Dengan gerak cepat ia merangkak ke atas tubuhku dan aku membuka mulutku menunggu spermanya keluar di mukutku. Zayn mengocok miliknya cepat sembari menggigit bibirnya menahan erangan yang akan keluar dari mulut kotornya. Tak lama cairannya muncrat kedalam mulutku lalu aku menelannya dan membersihkan sisa-sisa yang ada disekitaran miliknya.

"Sialan, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu, Barbara."

-

Nahahah full smut plus gambar2 nya. Maap buat yang gasuka part ini, dan maap juga kalau ga ngena gue ga pro buat yg ginian yak.

See ya next chapt

Harlot | z.mWhere stories live. Discover now