t w e n t y f i v e

12.5K 292 40
                                    

Full erotic scene btw... Many 18+ pict yea [warning buat yang gak suka tunggu next chapt aja ya ;)]

Zayn menggendong tubuhku sembari menautkan bibirnya pada bibirku yang masih terkatup rapat. Lidahnya tak henti menjilati bibir bawahku meminta akses untuk masuk kedalam mulutku, pun aku memberinya dan membalas lumatannya dengan lebih liar. Lidahnya bertemu dengan lidahku lalu mengabsen semua gigiku tanpa terlewat satupun.

Ia mendesis pelan saat aku menggigit bibir bawahnya menggoda meminta lebih. Zayn menempelkan tubuhku yang masih dalam gendongannya ketembok dapur. Bibirnya kini beralih pada leherku lalu mengecupnya secara acak. Hisapan demi hisapan kuterima sembari meremas rambutnya perlahan.

"Get a room please, daddy..."

"Don't call me daddy again, i wanna be a normal boy for you, girl."

Sedetik kemudian Zayn mengangkat tubuhku cepat lalu membawaku ke kamarnya yang terlihat sangat berantakan dan tidak teratur, tapi masih tercium aroma jeruk dan bunga mawar yang menenangkan. Kami berguling di ranjangnya lalu tangannya melepas resleting belakang gaun malamku. Dengan cepat aku menariknya keatas dibantu olehnya yang terlihat sudah tidak tahan.

Zayn mendorong tubuhku dengan posisi ia di atasku yang sedang menatapku lapar. Detik kemudian, ia melahap dada kananku dan meremas dada kiriku dengan tangan kirinya dengan lembut. Gigitan-gigitan kecil dan kecupan ringan pada kedua dadaku mengirimkan sensasi menggelitik di bagian sensitifku.

Tangan kirinya menarik celana dalamku kebawah lalu melemparnya ke sembarang arah. Hembusan nafas menerpa bagian bawahku yang sudah basah karena ulahnya. Dengan sengaja, Zayn meniup-niup vaginaku yang membuat tubuhku menggelinjang kenikmatan.

"Za-zayn hentikan... Oh.."

Lidahnya bermain-main di bibir vaginaku dengan liar membersihkan cairan yang membasahi permukaan area sensitifku. Ibu jarinya bergerak memutar di klitorisku diikuti bibirnya yang menghisap habis cairanku yang masih tersisa.

Zayn mengerang keras saat aku menyelipkan jari-jariku meremas rambutnya dengan gemas. Satu jarinya menusuk di liang kenikmatanku yang membuat tubuhku melengkung keatas sembari mengerang penuh kenikmatan. Gerakan keluar masuknya sangat cepat sehingga membuat tubuhku bergetar hebat menandakan akan keluar sebentar lagi. Mataku terpejam saat Zayn menarik keluar jari panjang nya dari dalamku, astaga ini sangat lah nikmat.

"Kau ingin lebih?"

Aku mengangguk penuh harap menatap matanya yang sudah menggelap penuh nafsu. "Please..." Menggigit bibir bawahku sekilas, lalu ia memasukan tiga jarinya sekaligus kedalamku dengan tempo yang sangat cepat.

Jarinya melambat menimbulkan suara adukan pada diriku yang sudah basah. Zayn mencabut jarinya dari dalamku lalu menindih tubuhku dengan tubuhnya. Bibir kami kembali bertautan dengan liar, kesempatan ini aku gunakan untuk membalik posisi kami.

Harlot | z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang