Pencuri Hati 28

6K 359 42
                                    

   Veranda bangun dari tidurnya malam ini, lalu melihat Kinal yang sedang tidur pulas dengan mulutnya menganga terbuka. Kemudian ia sengaja menaiki tubuh Kinal lalu duduk diatas perutnya, Veranda menutup mulut Kinal yang menganga dengan tangan kanan. Tapi mustahil, baru saja Veranda menutup mulut Kinal sesaat, kemudian mulut itu terbuka lagi, dan Veranda menutupnya kembali, tapi terbuka lagi, sampai yang ketiga Veranda gemas, ia menutup seluruh wajah Kinal menggunakan tangan, hingga Kinal terkejut dan bangun dari tidur.

   "Hmm... Kamu apa-apan sih sayang? Ngebangunin akunya kayak gitu!" Kinal kesal dengan Veranda, karena ia mengganggu tidur lelapnya.

   "Nal, keluar yuk!" ajak Veranda yang masih duduk di perut Kinal.

   "Kemana?"

   "Cari martabak, aku laper."

   "Ya udah," lalu Kinal bangun dari tidurnya dan Veranda hanya menggeser tubuh dia sedikit, jadi sekarang Veranda duduk tepat dipangkuan Kinal, "hayuk! Katanya laper. Mau cari martabak, tapi masih duduk dipangkuanku."

   Veranda tersenyum, lalu dia perlahan beranjak dari tempat tidur dan berdiri, Kinal pun melakukan hal yang sama dengan Veranda.

   "ASTAGA! Jam tiga pagi... Aku kira ini jam sebelas malam, kamu mulai ngidam yang aneh-aneh deh, sayang!" ketika Kinal melihat jam di dinding, lalu ia membulatkan matanya ke Veranda sambil mengatakan itu.

   Veranda menunjukan giginya yang rapih dan bersih didepan Kinal, lalu menggelayut manja di lengan pasangannya itu sambil menggigit kecil.

   "Sakit, Ve."

   "Aku mau martabak Kinal genduuuuttttt..."

   Haaahhh... Kinal menghela nafas.

   Lalu Kinal akhirnya menuruti kemauan Veranda, tapi dengan syarat, Veranda harus tetap di rumah, dia nggak boleh ikut buat membeli martabak, karena Kinal gak mau Veranda kena angin malam dan jatuh sakit nantinya.

   Ada perdebatan kecil saat Kinal menyuruh Veranda supaya tetap di rumah, dan akhirnya Veranda mengalah, ia menuruti perintah Kinal untuk tetap tinggal di rumah.

   Menggunakan jaket berwarna putih, Kinal keluar rumah dengan mobil Sinka mencari martabak permintaan kesayangannya itu.

   "Malam pak! Bisa tolong buka portalnya?" Kinal menyapa security perumahan dari dalam mobil dan menyuruh dia untuk membuka portal yang masih tertutup.

   "Loh, bu Kinal! Mau kemana shubuh-shubuh gini?" tanya security tersebut.

   "Cari martabak pak... Kira-kira tukang martabak yang masih buka jam segini dimana ya?"

   "Oh, coba bu Kinal ke perumahan mutiara tiga deh! Sepertinya tukang martabak di sana kalau jam segini masih buka."

   "Oh gitu ya pak! Terima kasih."

   Lalu Kinal menunggu security untuk membukakan portalnya, setelah itu Kinal tancap gas mencari tukang martabak di Perumahan Mutiara 3 seperti yang di infokan tadi. Tak perlu waktu lama karena jalanan sangat sepi, dan Kinal sudah sampai di Perumahan Mutiara 3.

   Kemudian Kinal langsung turun dari mobilnya dengan cepat.

   "Mas, mau tutup ya?"

   "Iya bu."

   "Bisa bikinin saya satu martabak keju? Satuuu aja..." Kinal memohon pada tukang martabak yang sedang membereskan dagangannya, "saya bayar lima kali lipat untuk satu martabak keju. Kalau masnya mau membuatkan saya satu, please."

Pencuri HatiWhere stories live. Discover now