Pencuri Hati 11

11.3K 468 27
                                    

Hingga detik ini Kinal dan Veranda sudah hidup bersama dalam kurun waktu 5 tahun lamanya.

Mereka hidup bahagia di negeri kincir angin, Belanda. Entah mengapa Kinal memilih hidup dan menetap di negeri itu, mungkin dia ingin menghindar dari masyarakat Indonesia yang masih tabu dengan hubungannya bersama Veranda, hingga Kinal menjauh dari tanah kelahirannya sendiri.

Kinal melebarkan sayap Jarum Group sampai ke Belanda, perusahaan yang dipegangnya di negara itu pun perlahan berkembang.

Sedangkan Jarum Group yang ada di Indonesia dia serahkan dibawah kepemimpinan Brandon dan Nabilah, sepasang suami istri itu mampu membuat Jarum Group semakin punya nama di Asia.

Brandon menikahi Nabilah setelah adik Kinal satu-satunya itu lulus kuliah. Mereka berdua jatuh cinta sepulangnya dari Belanda, saat menghadiri acara Kinal dan Veranda.

Sejak itu Brandon melakukan pendekatan yang gencar terhadap Nabilah.

Awalnya Nabilah menolak mentah-mentah cinta Brandon, tapi karena Brandon berguru pada Kinal bagaimana cara menaklukan adik tersayangnya itu, jadilah sekarang Nabilah sebagai seorang nyonya Brandon.

Dan kini Nabilah tengah hamil anak pertama mereka.

Sedangkan Kinal dan Veranda, mereka berdua sudah dikaruniai satu orang anak perempuan yang cantik dan lucu, tak kalah cantik dengan mereka berdua, yang pasti buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Kebahagian Kinal dan Veranda bertambah lagi, karena saat ini Veranda tengah hamil anak kedua mereka.

Flashback ON
Veranda POV

Keringnya kerongkonganku, tiba-tiba saja aku terbangun dari tidur lelap malam ini, seperti habis berlari dalam mimpi saja, aku memanjangkan tangan untuk meraih gelas yang berisi air putih di meja samping tempat tidur, 'kenapa gelasnya kosong? Pasti ini kelakuan si gendut, selalu saja menghabiskan air minumku' gumamku dalam hati sambil melihat ke Kinal yang sedang tidur pulas disamping.

Akhirnya aku beranjak dari tempat tidur, berjalan keluar kamar untuk mengambil segelas air putih.

Setelah sampai di dapur, aku menuangkan air putih dari dispenser ke gelas yang kupegang di tangan kiri ini, lalu aku meminumnya sampai habis.

Setelah itu aku mengisi gelas kosongku dengan air putih kembali, kemudian kubawa kedalam kamar untuk persedian jikalau nanti terbangun dan merasa haus.

Kulangkahkan kaki menuju kamar, karena kamarku terletak disamping kamar kedua orang tua Kinal, maka aku terhenti sejenak ketika mendengar kedua orang tua Kinal sedang bicara didalam.

"Pah, siapa nantinya yang akan meneruskan Jarum Group dimasa yang akan datang?" tanya mamanya Kinal.

"Sudah pasti keturunan Kinal dong, mah. Anak-anak Kinal nanti yang akan mewarisi Jarum Group kelak," jawab papa Kinal.

"Tapi, pah. Kinal gak mungkin punya keturunan dengan Ve, kalau pun mereka akan punya keturunan itu pasti anak adopsi, gak ada hubungan darah dengan keluarga Hartono."

Papanya Kinal menghela nafas panjang yang berat dan langsung ia hembuskan. Lalu berkata, "papa tau itu, mah. Tapi papa juga gak mau kalau kelak Jarum Group dipimpin orang lain yang tak ada hubungan darah dengan kita, karena hanya keturunan keluarga Hartonolah yang berhak meneruskan Jarum Group."

Aku terdiam mendengar percakapan papa dan mama Kinal didepan pintu kamar mereka, karena tidak sopan menguping pembicaraan orang tua secara diam-diam. Akhirnya aku berjalan meninggalkan depan kamar papa mama Kinal untuk masuk kedalam kamarku sendiri.

Pencuri HatiWhere stories live. Discover now