Pencuri Hati 9

8.5K 421 19
                                    

Mama Veranda bertanya pada anaknya saat dia sedang sarapan di meja makan pagi ini, kenapa Veranda tidak bersiap-siap berangkat ke rumah sakit?

Dan Veranda berbohong pada mamanya, ia mengatakan kalau dirinya sedang cuti.

Veranda merasa bersalah karena sudah membohongi mamanya, tapi apa boleh buat, Veranda tak mau mamanya bersedih kalau nanti dia mengetahui anaknya sudah tak lagi bekerja di rumah sakit sebagai dokter.

Setelah sarapan selesai mama Veranda menuju butik untuk membukanya.

Tak lama mama Veranda membuka butik, ada sebuah mobil yang berhenti didepan butik miliknya, dan turunlah seorang wanita paruh baya dari dalam mobil tersebut dengan anggun.

Mama Veranda menyambut tamu butiknya itu sangat ramah, karena pembeli adalah raja. Wanita itu melihat-lihat koleksi pakaian yang ada di butik mama Veranda.

Kemudian wanita itu memilih beberapa pakaian yang total nilainya cukup tinggi. Ketika wanita itu hendak membayar semua pakaian yang ia beli dengan ATM, ia tengah sibuk mencari kartu ATM yang ada didalam tas, dan ternyata dia mengatakan pada mama Veranda kalau kartu ATMnya tertinggal di rumah.

Wanita itu memaksa Mama Veranda untuk melakukan pembayaran dengan metode M-Banking.

Saat melakukan transaksi M-Banking dia menunjukkan layar smartphonenya ke mama Veranda untuk memastikan no rekening sparkling society.

Di layar smartphone yang ditunjukan oleh wanita itu menurut mama Veranda memang benar tertera no rekening yang dituju, no rekening mama Veranda sendiri.

Kemudian wanita itu melanjutkan kembali transaksinya dan menunjukan lagi layar smartphone dia ke mama Veranda bahwa transaksi sudah berhasil.

Karena mama Veranda belum melakukan validasi, mama Veranda belum memberikan pakaian tersebut ke wanita itu.

Tapi ia memaksa agar pakaian yang sudah ia beli diberikan segera, karena dirinya harus cepat pergi ke pesta pernikahan sang anak.

Akan tetapi wanita itu merasa sungkan karena mama Veranda tidak melakukannya juga, lalu dia memberikan kartu nama miliknya.

Di sana tertera no telp dan alamat wanita tersebut. Karena dia terus memaksa, mama Veranda akhirnya menyerah dan memberikan pakaian-pakaian tersebut padanya.

Setalah wanita itu pergi, mama Veranda melakukan konfirmasi ke pihak bank, mama Veranda sangat kaget mendengar penjelasan dari bank yang ternyata tidak ada dana masuk ke rekening miliknya.

Mama Veranda langsung keluar dari butik untuk mengejar wanita itu, tapi sayang, dia sudah pergi entah kemana.

Akhirnya mama Veranda masuk kembali kedalam butik dan berniat untuk menelepon, karena ia meninggalkan kartu namanya tadi, ketika mama Veranda menelepon no tersebut, no telepon itu tak aktif.

Lalu mama Veranda terduduk lemas di sofa yang ada didalam butik, dia sadar bahwa wanita itu sudah menipunya.

Veranda yang tiba-tiba datang ke butik langsung menghampiri mamanya yang sedang duduk di sofa.

Veranda menanyakan pada mamanya apa yang terjadi, kenapa mamanya terlihat lemas seperti itu.

Lalu mama Veranda menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya.

Veranda terkejut dengan apa yang diceritakan, kemudian Veranda mengambil kartu namanya dan segera mendatangi alamat yang tertera di kartu.

Sebelumnya Veranda minta izin pada mamanya untuk mendatangi orang itu, kemudian dia pergi menggunakan transportasi taksi.

Pencuri HatiWhere stories live. Discover now